Grahadi

Pemprov Jatim

Wujudkan UMKM Go Digital, Diskop UKM Jatim Beri Kemudahan Layanan Sertifikasi Hingga Merek

Diskop UKM Jatim mendukung penuh terbentuknya 30 Juta UMKM Go Digital yang ditargetkan Kementerian Koperasi dan UKM hingga akhir 2024.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andromeda Qomariah dalam kegiatan Kopdar Roadshow Klinik UMKM di Pasar Sememi, Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Jatim mendukung penuh terbentuknya 30 Juta UMKM Go Digital yang ditargetkan Kementerian Koperasi dan UKM hingga akhir 2024.

Salah satunya dengan memberikan beragam jenis layanan penguatan kepada UMKM Jatim dari layanan Sertifikasi Halal, Merek, SNI, HACCP, PIRT, kemasan hingga pelayanan NIB.

Senin (10/7/2023), Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Andromeda Qomariah mengatakan layanan-layanan tersebut penting diberikan kepada untuk memacu kualitas UMKM saat mereka sudah Go Digital. 

"Kalau UMKM sudah Go Digital, maka pangsa pasarnya luas tak terbatas, jadi secara kualitas UMKM harus siap," katanya usai Kopdar Roadshow Klinik UMKM bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Pasar Sememi, Surabaya.

Beberapa fasilitas layanan yang diberikan pihaknya, lanjut  Andromeda Qomariah, antara lain berupa fasilitasi pendaftaran merek bagi UKM, pendaftaran halal untuk UKM dan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UKM.

Ada juga fasilitasi desain, logo, kemasan, dan foto kemasan. Kemudian fasilitasi uji lab bagi UKM untuk percepatan Izin Edar Produk, serta pendampingan Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), International Organization for Standardization (ISO), Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga proses sertifikasi bagi UKM.

Selain itu, juga ada UMKM Corner atau layanan konsultasi hingga layanan jemput bola dari Diskop-UKM Jatim.

"Layanan jemput bola sudah sering dilakukan. Bahkan hampir di setiap event Pemprov Jatim yang melibatkan UMKM, kami selalu membuka stand khusus. Dengan harapan masyarakat akan semakin banyak yang memanfaatkan layanan ini,” tegasnya.

Untuk layanan fasilitasi perizinan usaha bisa diakses setiap hari. Masyarakat cukup mengakses media sosial maupun website Diskop-UKM Jatim untuk mendaftarkan perizinan yang dibutuhkan dan semua gratis.

“Bahkan untuk pengurusan NIB, kami sering datang langsung ke lokasi jika ada yang mau mengurus NIB secara komunal. Seperti kemarin di Tulungagung, kami fasilitasi 50 pelaku usaha para eks pekerja migran yang kemudian membuka usaha dan ingin membuat NIB," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak pedagang pasar Sememi Surabaya tidak hanya mengandalkan income dari berjualan secara offline. Dia mengajak para pedagang juga membuka lapak secara online.

"Pemerintah ingin pasar tradisional bertransformasi. Bagaimana solusinya agar digitalisasi diadaptasi pedagang untuk bisa berjualan online," katanya.

Berjualan secara online menurut dia adalah salah satu solusi agar UMKM bertahan di tengah gempuran pasar modern yang menyediakan tempat belanja lebih nyaman dan bersih.

Menurut Teten, pandemi Covid-19 membuat perilaku konsumen juga berubah. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi para pedagang pasar untuk berjualan secara online. 

Sampai Maret 2023, UMKM onboarding digital baru mencapai 22 juta. Untuk itu pihaknya akan aktif mendorong berbagai upaya agar UMKM terhubung secara digital untuk terpenuhinya target 30 juta UMKM onboarding secara digital.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved