Berita Bangkalan

Baru 2 Bulan Dipanasi El Nino, 61 Desa di Bangkalan Sudah Kekeringan, Diprediksi Sampai Oktober

memasuki awal Juli terdata sejumlah 61 desa yang tersebar di sembilan kecamatan dari total 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
ilutrasi tribunnews
ILUSTRASI KEKERINGAN 11 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Memasuki bulan kedua musim kemarau tahun ini, yaitu Juni-Juli, data potensi wilayah kekeringan di Kabupaten Bangkalan sudah semakin banyak. Data yang dirangkum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, saat ini ada 61 desa di sembilan kecamatan yang sudah mengalami kekeringan.

Selain itu, kawasan terdampak kemarau diprediksi semakin meluas. Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau akan melanda Kabupaten Bangkalan hingga akhir Oktober 2023.

"Sampai saat ini, kekeringan di Bangkalan menurut BMKG berkategori El Nino. Insya Allah kekeringan yang agak panjang, diperkirakan pada akhir Oktober masih mengalami kekeringan," ungkap Kepala BPBD Bangkalan, Geger Hery S kepada SURYA, Selasa (4/7/2023).

Sekedar diketahui, El Nino merupakan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampak El Nino sendiri adalah berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia yang akhirnya memicu kekeringan di wilayah Indonesia secara umum

Hery menjelaskan, memasuki awal Juli telah terdata sejumlah 61 desa yang tersebar di sembilan kecamatan dari total 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Sembilan kecamatan itu terdiri dari Kecamatan Blega, Kecamatan Arosbaya, Klampis, Modung, Sepulu, Kokop, Kwanyar, dan Kecamatan Tanah Merah.

"Dikatakan BMKG, kemarau tahun ini lebih panjang. Sebenarnya Juni kemarin sudah masuk kemarau, namun masih terjadi anomali karena masih turun hujan meski sebentar," jelasnya.

Merespon hal ini, lanjut Hery, BPBD Bangkalan dalam waktu dekat akan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral. Mulai dari dinas sosial (dinsos), PDAM, pihak kecamatan, hingga desa.

"Kamis lusa kami duduk bersama menyamakan persepsi. Semisal dinsos sudah melakukan dropping bantuan air bersih ternyata kami juga dropping, saya tidak ingin ada tumpang tindih," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved