REAKSI Rian Mahendra Soal Sopir Bus Legendaris Ngaku Siap Gabung PO MTI, Menolak Gara-gara Ini
Inilah tanggapan Rian Mahendra terkait pernyataan seorang sopir bus legendaris, Mbah Datuk, yang mengaku siap gabung PO MTI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Pemilik PO MTI, Rian Mahendra, memberikan tanggapan terkait pernyataan seorang sopir bus legendaris yang mengaku siap gabung PO MTI.
Sopir bus legendaris itu adalah Mbah Datuk.
Meski dikenal sebagai legenda, ternyata Mbah Datuk tak diterima gabung PO MTI karena alasan usia.
Mbah Datuk merupakan sopir legendaris yang sebelumnya terkenal sebagai juru mudi Perusahaan Otobus (PO) Sugeng Rahayu.
Kini, mbah Datuk diketahui sudah tidak aktif sebagai sopir bus antar-kota antar-provinsi (AKAP).
Mbah Datuk saat ini bekerja menjadi sopir travel, dengan armada Isuzu Elf sebagai 'pegangannya'.
Baca juga: ALASAN Rian Mahendra Pilih Jalur PO Haryanto Untuk Rute Armada PO MTI, Tetap Hormati Perusahaan Ayah
Kabar terbaru, mbah Datuk mengaku siap jika diminta Rian Mahendra untuk menjadi sopir PO Mahendra Transport Indonesia (MTI).
"Kalau disuruh bawa (PO MTI), kalau disuruh mas Rian saya mau, saya siap," ucap mbah Datuk dalam video yang diunggah di channel YouTube GBB BUSSUOSS.
Menanggapi permintaan tersebut, Rian Mahendra akhirnya membuat video jawaban di akun Instagram pribadinya @rianmahendra83.
Pertama-tama Rian mengucapkan terima kasih kepada mbah Datuk, karena sudah memberikan dukungan dan doa kepada MTI.
Namun, Rian mengaku tidak bisa menjadikan mbah Datuk sopir PO MTI.
"Tidak ada satu orang pun di sekitar saya yang meragukan kemampuan mbah Datuk, atau kelegendarisan mbah Datuk selama mengaspal di PO sebelum-sebelumnya," ucap Rian Mahendra, Jumat (30/6/2023).
"Hanya saja, mohon maaf sekali, faktor usia mbah.
Mbah sudah 65 tahun, kami itu inginnya mbah Datuk sudah istirahat, sudah di rumah," tambahnya.
Di sisi lain, Rian mengaku kagum dengan semangat mbah Datuk yang saat ini masih aktif menjadi sopir travel Jakarta-Surabaya.
Ia pun hanya bisa mendoakan agar mbah Datuk diberikan kesehatan.
"Sehat selalu mbah, saya hanya bisa mendoakan mbah sekeluarga. InsyaAllah, mudah-mudahan kalau Allah menakdirkan kita berjodoh dan bertemu, InsyaAllah kita bisa bertemu," ucap putra Haji Haryanto ini.
"Tapi kalau untuk mengemudi, sekali lagi mohon maaf banget," tutupnya.
Ada yang Usik Perjuangan Rian Mahendra
Sementara itu, Ada saja rintangan yang harus dihadapi Rian Mahendra saat tengah membangun PO MTI.
Rian baru saja kehilangan uang puluhan juta rupiah karena diambil maling.
Ia merasa kecewa karena ada saja yang mengusik perjuangannya saat mengembangkan usaha otobusnya.
Rian berjanji akan segera menemukan pencurinya dan memviralkannya.
"Gua kasih tau ya, gua sebenarnya lagi ada masalah, cuman lagi gua liat CCTV dulu," ujar Rian Mahendra, dilansir dari YouTube DevankaVlog.
"Kalau ketemu pelakunya, gua viralin, gua laporin polisi, enggak pandang bulu gua," tegasnya.
Rian kemudian mengungkapkan uang tersebut awalnya untuk kebutuhan kantor, laptop hingga meja.
"Gua kirim ke Risa 10 juta, terus tiba-tiba gua kirim malem, paginya mau diambil ilang, ATM-nya ilang juga, tiba-tiba dilaporannya tadi udah ke BCA, keambil di Alfamart apa, Indomaret apa" tegasnya.
"Nih Risa lagi minta CCTV-nya nih, anjir gua bilang, gua lagi susah ya," sambungnya.
Rian Mahendra mengaku sangat curiga degan saudara karyawannya itu.
"Karena cuman dia yang tau pin Risa katanya, Risa dari tadi pagi nangis-nangis sampai jerit-jerit kaya bocah kecil," tegasnya.
"Tadi udah ke BCA minta laporan, minta waktu seminggu buat CCTV," tandasnya.
Dongkrak Popularitas PO MTI
Perusahaan Otobus milik Rian Mahendra, PO MTI, bakal mengaspal di tengah persaingan ketat sejumlah PO.
Agar bisa survive dan mendokrak popularitas PO MTI, Rian menerapkan strateginya saat masih di PO Haryanto.
Rian Mahendra mencontohkan salah satu sistem yang ia terapkan untuk kru PO MTI, di antaranya terkait pola kerja kru.
"Berangkat pagi, datang siang (siang tidur), malam berangkat ya ga muter balik juga," ujar Rian Mahendra, dilansir dari YouTube DevankaVlog.
"Pokoknya aturan gua di sana (PO Haryanto), di sini gua terapin," ujar Rian Mahendra.
Penerapan sistem yang sama saat dirinya di PO Haryanto, dinilai Rian masih ampuh pada saat ini.
Apalagi saat ini PO MTI masih dalam tahap pengembangan.
Selain itu, PO MTI juga selalu jadi sorotan sejak diluncurkan beberapa waktu lalu.
Di awal peluncurannya pun PO MTI menuai sorotan lantaran desainnya yang disebut mirip PO Haryanto.
Nantinya armada PO MTI akan menggukan warna dasar hitam.
Lantas, kenapa Rian memilih warna dasar hitam untuk armada PO MTI?
Menurut putra Haji Haryanto tersebut, warna hitam dipilih karena dianggap paling mudah dibersihkan.
"Dulu aku pernah pakai kelir merah, biru, bahkan kuning, kami hampir pakai semua warna, tapi warna-warna itu gampang kusam," ucap Rian melansir dari GridOto.com, Senin (19/6/2023).

"Makanya kenapa untuk AKAP aku lebih suka hitam karena mampu bertahan paling lama, tidak cepat pudar," lanjutnya.
Ia menambahkan, operasional bus AKAP sangat padat dan jarang memiliki banyak waktu untuk perawatan di pool.
Hal tersebut tentunya dapat mempercepat pudarnya warna cat.
Bahkan berdasarkan pengalamannya, Rian menilai warna selain hitam hanya mampu bertahan sekitar lima sampai enam bulan.
"Beda sama bus pariwisata yang sering pulang ke garasi kalau lagi enggak dipakai. Jadi maintenancenya (poles bus) lebih sering. Kalau AKAP arang ada waktu untuk itu," jelasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.