Pemilu 2024
Pengamat Politik : Untuk Menang Pilpres 2024, Capres Perlu Menangkan Jawa Timur
Untuk memastikan kemenangan pertarungan Pilpres 2024, para kontestan dinilai perlu mengamankan suara Jawa Timur.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Rahadian Bagus
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pertarungan Pilpres 2024 mendatang diprediksi bakal berlangsung ketat. Namun untuk memastikan kemenangan, para kontestan dinilai perlu mengamankan Jawa Timur. Sebagai daerah dengan jumlah pemilih terbesar kedua, Jawa Timur dinilai masih akan tetap menjadi barometer politik nasional dan Pilpres 2024 mendatang.
Demikian disampaikan pengamat politik yang juga Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo mengomentari pasca pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah dilakukan KPU RI. Jawa Timur menjadi daerah dengan DPT terbesar kedua setelah Jawa Barat. DPT Jawa Timur ditetapkan sebesar 31.402.838 pemilih.
"Jawa Timur memang sangat strategis," katanya, saat dihubungi dari Surabaya, Senin (3/7/2023).
Setidaknya ada beberapa hal mengapa Jawa Timur dinilai strategis secara elektoral. Tidak saja karena memiliki jumlah pemilih terbesar kedua, namun lebih dari itu Jawa Timur juga menjadi miniatur Indonesia. Heterogenitas masyarakat Jawa Timur dinilai memiliki prototipe yang mirip dengan nasional.
"Ada anggapan yang selama ini berkembang, bahwa kalau ingin memenangkan Pilpres maka harus memenangkan Jawa Timur. Nah, sejak Pilpres secara langsung itu terbukti memang begitu," jelasnya.
Di samping itu, mayoritas masyarakat Jawa Timur merupakan warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin. Hal itu juga menjadi aspek mengapa Jawa Timur tak boleh dilewatkan oleh para kontestan yang akan bertarung di Pilpres. Jawa Timur dinilai identik dengan NU. "Selama ini capres-cawapres yang meninggalkan NU cenderung tidak terpilih, begitupun sebaliknya," terang Mochtar.
Disisi lain, Mochtar juga memprediksi Pilpres mendatang bakal berlangsung ketat termasuk di Jawa Timur. Hal itu dilihat dari sejumlah figur yang berpeluang besar running di Pilpres mendatang. Misalnya Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra. Banyak pihak menilai Prabowo yang merupakan bacapres itu merubah persepsi publik atas dirinya.
Citra itu berbeda dengan dua kali Pilpres sebelumnya saat Prabowo berhadapan dengan Jokowi. Dengan perubahan citra semacam itu, Prabowo dinilai bisa lebih diterima masyarakat Jawa Timur dan bisa bersaing ketat dengan cara yang dilakukan Ganjar Pranowo bacapres dari PDI Perjuangan. "Sehingga, siapapun yang menang di Jawa Timur selisihnya tidak akan lebar seperti pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu," tambahnya.
Diusulkan Kembali Jadi Ad Hoc, Bawaslu Trenggalek Luncurkan Buku Tentang Pengawasan Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Dugaan Kasus Asusila, DKPP Periksa Komisioner Bawaslu Kota Surabaya |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Annisa Mahesa, Anggota DPR Termuda yang Dilantik di Usia 23 Tahun, Totalnya Rp 5,8 M |
![]() |
---|
Sosok Jamaludin Anggota DPR RI Pakai Kostum Ultraman Jelang Pelantikan di Senayan, Pengusaha Top |
![]() |
---|
Sosok Romy Soekarno, Cucu Bung Karno Jadi Anggota DPR Usai Arteria Dahlan Mundur: Eks Suami Artis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.