Berita Viral
5 FAKTA Mahasiswi Batal Dapat Ijazah karena Joget Depan Rektor, Aksi Serupa Terjadi di Surabaya
Inilah sederet fakta berita viral seorang mahasiswi batal dapat ijazah gara-gara joget di depan rektor. Aksi Serupa Pernah Terjadi di Surabaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Iniliah sederet fakta tentang berita viral seorang mahasiswi batal dapat ijazah gara-gara joget di depan rektor.
Momen tersebut dialami oleh seorang mahasiswi asal Philadelphia bernama Hafsah Abdur Rahman.
Hafsah yang begitu senang karena akhirnya bisa lulus, tanpa sadar berjoget kegirangan.
Padahal sebelumnya pihak sekolah telah menginstruksikan kepada siswa dan orangtua untuk tidak bersorak, bertepuk tangan, atau berjalan di atas panggung.
Karena aksinya itulah pihak kampus menahan ijazah milik Hafsah.
Aksi serupa ternyata pernah terjadi di Indonesia, yakni di Surabaya.
Pada tahun 2019 lalu, seorang mahasiswa Universitas Hang Tuah yang tengah menjalani prosesi wisuda, berjoget di depan Dekan yang akan memberinya ijazah.
Namun aksi mahasiswa Universitas Hang Tuah tersebut tak bernasib miris seperti Hafsah.
Baca juga: Nasib Mahasiswi Batal Dapat Ijazah karena Joget Depan Rektor, Aksinya Malah Banjir Dukungan
Sang dekan cuma tersenyum melihat tingkah mahasiswanya.
Berikut rangkuman fakta selengkapnya.
1. Ijazah Batal Diberikan
Dikutip dari Tribun Style, Hafsah Abdur Rahman, mahasiswi diploma di Philadelphia sedang merayakan kelulusannya di sekolah.
Sambil membawa bunga, dia menari kegirangan saat namanya dipanggil untuk maju ke depan.
Namun karena aksinya berjoget-joget itu, ijazahnya tak jadi diberikan oleh sang rektor.
2. Sudah Menjadi Aturan
Rupanya, sekolah Hafsah memiliki aturan saat upacara wisuda atau acara kelulusan berlangsung.
Sekolah telah menginstruksikan kepada siswa dan orang tua untuk tidak bersorak, bertepuk tangan, atau berjalan di atas panggung.
Alhasil, Hafsah dianggap melanggar intruksi sehingga ijazahnya ditahan.
3. Menuai Protes
Kejadian itu pun membuat banyak orang mengungkapkan kemarahan atas perilaku rektor.
Pasalnya, dua siswa lainnya juga bernasib sama, bahkan fotografer sekolah juga menolak mengambil foto mereka.
Hafsah yang mengenakan pakaian dan hijab serba putih itu mengaku sangat kecewa dengan kejadian tersebut.
Dia mengatakan bahwa rektor telah "mencuri momen itu" darinya, yang tak akan pernah bisa mendapatkannya kembali.
Selain itu, Hafsah juga menunjukkan bahwa peringatan dari rektor sewenang-wenang dan tidak dijelaskan kepada siswa.
Tarian Griddy yang dia lakukan juga menurutnya tidak berbeda dengan bentuk ekspresi lain yang diperbolehkan di atas panggung.
4. Sekolah minta maaf
Sejak itu, distrik sekolah meminta maaf kepada keluarga dan siswa yang terkena dampak, dan berjanji untuk mencegah insiden seperti itu terjadi di masa depan.
Penting untuk memastikan bahwa insiden seperti itu tidak terjadi lagi dan siswa diizinkan untuk merayakan pencapaian dan ekspresi mereka dengan cara yang pantas dan terhormat.
Video tersebut juga diunggah ulang oleh akun @say.viideo di Instagram dan mendapatkan banyak reaksi.
Tak disangka, banyak warganet yang justru mendukung mahasiswi tersebut dan mengecam aksi sang rektor.
“Padahal jaketnya biasa aja, dan banyak kok momen wisuda di LN lebih dari itu tingkahnya tetap diwisuda. Sakit banget pasti itu semoga tidak ada unsur rasisme.”
“padahal jogetnya cuman kaya seneng aja, ga sampe pargoy.”
“Yah cuma kek gitu doang gw kira pargoy smpe kayang, bener2 y.”
“Hah? Kalau uda dibilang ga boleh sih masih OK, tp klw ga dibilang ada aturan ga boleh celebrate..?!?! ???? karena banyak yg jauhhh lebihh goyang loh jogetnya dibanding doi di tempat lain..”
“Dia hanya menunjukan kebahagiaan dia dpt lulus.. Tp kok malah jd gk dpt gelar..???????? kan kasian.”
5. Aksi Serupa di Surabaya
Aksi joget saat wisuda juga pernah terjadi di Surabaya hingga viral di media sosial.
Viral sebuah video yang menunjukkan aksi berani seorang mahasiswa bernama Raja Fadli melakukan gerakan khas lagu Entah Apa yang Merasukimu saat prosesi wisuda.
Dalam video yang viral di Instagram tersebut, wisudawan bernama Raja Fadli itu terlihat melakukan gerakan tarian khas lagu Tik Tok Entah Apa yang Merasukimu saat hendak menerima ijazah dari rektor.
Awalnya, terlihat seorang mahasiswa yang menghampiri rektor untuk menerima ijazah.
Tak ada yang aneh hingga tiba giliran Raja Fadli yang merupakan Sarjana Teknik.
Lucunya, sebelum menerima ijazah dari rektornya, Raja Fadli melakukan gerakan khas lagu Tik Tok Entah Apa yang Merasukimu dengan kedua tangannya.
Setelah itu, ia baru menerima ijazah dan bersalaman dengan sang rektor.
Menyaksikan aksi Raja Fadli, sang rektor terlihat tertawa.
Sementara Raja Fadli berlalu dengan mimik wajah yang kocak.
Dikutip TribunMataram.com dari TribunJabar.id, Kamis (3/10/2019), Raja Fadli Afriandika diketahui merupakan seorang Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Perkapalan Universitas Hang Tuah Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Publikasi Universitas Hang Tuah, Surabaya Kamal Taufiq mengatakan, kejadian tersebut benar terjadi di Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya.
"Iya itu benar, itu mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK)," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
Namun, ia tidak ingat siapa nama mahasiswa yang berjoget tersebut.
"Saya lupa namanya, tapi yang jelas dari FTIK," kata Kamal.
Pihak kampus, menurutnya tidak mempermasalahkan hal itu dan juga tidak berniat untuk memviralkan video tersebut.
Selain itu, menurut Kamal, aksi berjoget ketika prosesi wisuda sebagai wujud kebahagiaan antara mahasiswa dengan almamaternya.
Dan juga, imbuhnya sebagai wujud emosi kebahagiaan spontanitas karena telah lulus kuliah.
Selain itu, Kompas.com juga berhasil mencari tahu sosok mahasiswa dalam video tersebut, ia bernama Radja Fadli.
Radja mengaku benar berasal dari Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK) Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya dan mengaku benar telah melakukan aksi joget didepan dekan yang saat ini viral.
"Iya itu benar saya," kata Radja saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
Menurutnya, adegan yang ia lakukan tanpa dipersiapkan terlebih dahulu.
"Kan wisuda disaksikan 500 orang, saya juga merasa gugup dan bangga setelah 4 tahun penantian kan, jadi ya spontanitas aja, tidak ada yang direncanakan dan dipikirkan terlebih dahulu," kata Radja.
"Lebih ke selebrasi sih, kayak saat main sepakbola ketika mencetak gol kan meluapkan rasa bangga dengan selebrasi," papar dia.
"Apalagi sebenarnya, kita kan wisuda dari pagi, dari jam 8 selesai jam 1 siang. Nah jurusan saya di panggil awal-awal dari acara wisuda, jadi biasanya kalo prosesi wisuda itu dipanggil kemudian diberikan ijazahnya terlebih dahulu, setelah itu dilakukan pengukuhan oleh rektor," lanjut dia.
Selain itu, ia juga meluruskan bahwa yang memberikan ijazah kepadanya bukanlah rektor, melainkan dekan fakultas.
"Jadi video-video yang viral sekarang itu bukan rektor, itu dekan fakultas," jelas dia.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.