Berita Surabaya

Unik, Kampus Ini Lestarikan Budaya Gulat Okol saat Dies Natalis

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menyajikan pertunjukkan gulat okol dalam serangkaian Dies Natalisnya, Selasa (27/6/2023).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Rahadian Bagus
faiq
tradisi gulat Okol di acara Dies Natalis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ke-42, Selasa (27/6/2023). Selain mengiringi sedekah bumi, gulat ini juga ritual untuk minta hujan. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menyajikan pertunjukkan gulat okol dalam serangkaian Dies Natalisnya, Selasa (27/6/2023). Pertunjukan gulat okol ini sebagai upaya kampus agar budaya leluhur sebagai ritual sedekah bumi ini tetap lestari.

Sebagian masyarakat yang lain, gulat okol yang biasanya digelar di areal persawahan tersebut juga digelar mengiringi doa minta hujan. Mereka adu kekuatan fisik atau okol untuk saling menjatuhkan. Yang jatuh duluan kalah. Atau yang berada di atas yang menang.

Biasanya hanya sekadar hiburan dan candaan. Bukan dendam. "Tradisi okol ini masih ada di Sambikerep, Surabaya Barat. Juga di Menganti Gresik. Ayo kita lestarikan," ajak Dr dr Sukma Sahadewa, MKes, panitia pelaksana Dies Natalis UWKS ke-42, Rabu (28/6/2023).

Yang unik, gulat ini tidak menyentuh musuh dengan tangan. Tapi dengan kain atau selendang sehingga sangat menghibur. Namun saat ini tradisi leluhur sejak 1912-an itu sudah mulai punah. Dikatakan Sukma, UWKS ingin terus melestarikannya. 

Sebagaimana rilis yang diterima Surya, selain gulat okol, juga digelar pertunjukan reog dengan judul 'Babad Bumi Wengker'. Ditampilkan dengan apik oleh para budayawan Surabaya sebagai wujud rasa kecintaan akan budaya di UWKS.

Rangkaian kegiatan Dies Natalis UWKS ke-42 tahun 2023 ini diisi dengan tema-tema kebudayaan dan akademik. Hal ini selaras dengan visi UWKS sebagai kampus berbudaya. 

Sukma yang Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran UWKS ini menyampaikan rangkaian kegiatan Dies Natalis kampusnya dimulai sejak 19 Juni 2023. Tidak lupa memukai dengan nyekar ke leluhur kampus dan diikuti kegiatan lainnya.

Diawali dengan ritual pemotongan tumpeng oleh Rektor bersama pihak Yayasan sebagai wujud rasa syukur di kampus yang berdiri sejak 1981. UWKS mempunyai moto 'Anggung Wimbuh Linuwih', telah berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuannya. 

"Jadi selain kegiatan ilmiah, seminar, juga mengangkat minat bakat. Ada tari Kecak yang dibawakan civitas akademika. Kami ingin mengangkat nilai-nilai ilmiah dan pengabdian masyarakat," kata Sukma. (Faiq) 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved