Berita Surabaya Hari Ini

Komisi C DPRD Surabaya Usul Jalur JLLT Lewati Pamurbaya untuk Hindari Permukiman

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mengusulkan agar Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) Surabaya dialihkan ke jalur tepi pantai Timur Surabaya

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Rahadian Bagus
surya.co.id/faiq
JLLT - Bocah SD saat menerobos Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) yang saat ini sudah mulus sepanjang 500 meter dari total 16 KM yang direncanakan. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mengusulkan agar Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) Surabaya dialihkan ke jalur tepi pantai Timur Surabaya atau Pamurbaya. Selain mempercepat proses pembangunan juga mengurangi risiko pembebasan lahan warga.

"Salah satunya adalah mengubah rencana detail tata ruang kota (RDTRK). Khusus untuk proyek strategis JLLT melewati laut. Jalan menghadap laut. Sesuai konsep Surabaya waterfront city," kata Baktiono, Rabu (28/6/2023).

Jika jalur dan langkah ini yang dipilih, potensi mempercepat penuntasan proyek strategis JLLT akan lebih cepat. Sebab rencananya JLLT saat ini akan membentang 16 KM dari kawasan Jembatan Suramadu hingga Tol Waru Juanda. 

JLLT ini akan menerobos permukiman. Ada 14 kampung dan kelurahan yang terkena dampak. Jalurnya akan melintasi sejumlah wilayah kecamatan mulai Kecamatan Kenjeran, Bulak, Sukolilo, Rungkut, hingga Gunung Anyar. 

Tentu dibutuhkan anggaran tidak sedikit kalau harus membebaskan lahan milik warga di wilayah-wilayah tersebut. Selain permukiman juga tambak. JLLT masuk dalam rencana strategis karena untuk memacu ekonomi Surabaya Timur. Mobilisasi kendaraan juga akan makin cepat.

Saat ini, proyek JLLT sudah diserahkan pusat setelah sebelumnya dikerjakan Pemkot Suranaya. Sejak 2019, JLLT itu baru menuntaskan jalur awal di Kedung Cowek. Saat Surya mengecek ke lokasi, jalurnya sudah mulus tapi terputus di kampung Kedinding Lor. 

Banyak beton dibentangkan menutupi ujung JLLT sisi Kedinding Lor ini. Sebelumnya JLLT dengan lebar 10 meter itu digunakan untuk balap liar sehingga ditutup beton. Oleh warga juga dimanfaatkan untuk menjemur benih rosok. 

Baktiono menegaskan bahwa dengan mengalihkan ke jalur Pamurbaya, beban pembebasan lahan tidak seberat menerobos perkampungan warga. Bahkan tidak perlu pembebasan lahan warga karena Pamurbaya banyak milik Pemkot. 

Dalam hitungan Baktiono, untuk pembebasan lahan warga akan mengeluarkan anggaran besar. Perlu puluhan triliunan rupiah hanya untuk pembebasan lahan. "Ini akan mempercepat realisasi JLLT agar tidak mangkrak seperti sekarang," tandas Baktiono. 

Nilai tambahnya jalur JLLT juga akan makin memberikan daya tarik pengguna jalan. JLLT yang menyisir Pamurbaya dan lepas pantai akan menjadi daya tarik luar biasa. Jalan luas, mulus, dua lajur, akan menjadi impian pengguna jalan. Warga sekitar akan diuntungkan. 

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita menuturkan bahwa saat ini Pemkot Surabaya bertanggung jawab atas pemebbesan lahan. Nanti pengerjaan fisik JLLT pusat. "Tahun depan kami baru mulai pembebasan lahan lagi. Tahun ini tak ada pembebasan lahan," kata Adi. (Faiq) 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved