Niat Puasa Arafah Digabung Qadha Ramadhan Arab dan Artinya

SURYA.CO.ID - Berikut bacaan Niat Puasa Arafah digabung Qadha Ramadhan bagi umat Islam yang akan mengerjakannya pada 9 Dzulhijjah 1444 H atau Rabu, 28 Juni 2023.

Terdapat pula penjelasan Buya Yahya pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, mengenai hukum menggabungkan Puasa Sunnah seperti Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan.

Sebelum menjelaskan lebih rinci tentang hukumnya, Buya Yahya terlebih dahulu membuka pengetahuan jamaahnya tentang perbedaan Puasa Wajib dan Puasa Sunnah.

Puasa Wajib adalah puasa Ramadhan, Puasa Qadha dan Puasa karena Nadzar.

Sementara Puasa Sunnah adalah puasa yang boleh dikerjakan namun hukumnya tidak dosa apabila ditinggalkan.

Bagaimana jika ingin mengerjakan Puasa Sunnah, padahal memiliki utang Puasa Wajib?

Berikut penjelasan Buya Yahya menurut pendapat jumhur ulama khususnya Madzhab Syafi'i.

"Boleh, anda melakukan puasa sunnah lalu puasa wajibnya anda tunda nanti, boleh. Ini menurut jumhur ulama. Kecuali Imam Abu Hanifah mengatakan utang dulu, utang dulu," jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah.

Buya Yahya kemudian melanjutkan penjelasan jumhur ulama tersebut, meskipun boleh mengerjakan puasa sunnah dulu, ternyata  lebih utama adalah membayar utang terlebih dahulu.

"Cuma yang lebih baik adalah bayar utangmu terlebih dahulu, karena bayar utang adalah puasa wajib dan puasa wajib pahalanya lebih gede, maka dahulukan utangmu," tegas Buya Yahya.

Buya Yahya lantas memberikan bacaan niat Qadha Ramadhan dan Puasa Dzulhijjah adalah cukup membaca niat qadha saja.

"Jangan digabung niatnya, karena niat puasa fardhu tidak boleh digabung dengan lainnya. Kecuali puasa sunnah boleh," tegasnya.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa