KEPILUAN Jemaah Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang Diungkap Eks Pengurus, Banyak yang Depresi
Kepiluan jemaah Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang dibongkar mantan pengurusnya, Ken Setiawan. Banyak yang depresi.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
3. Salah Artikan Dalil Al Quran
Ken menyebut, Ponpes Al Zaytun menghalalkan segala macam cara untuk iuran paksa ini dengan dalil ayat Surat Alquran Tadabbur (9:103).
Ia menjelaskan arti dari ayat tersebut adalah "Ambilah zakat dari sebagain harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi maha mengetahui."
Arti tersebut kemudian disalah artikan. Menurut Ken, oleh Ponpes Al Zaytun mengartikannya dengan menggunakan Fi'il amr atau kata kerja perintah.
Kemudian diyakini oleh jemaah NII hanya dengan mengeluarkan harta kepada Ponpes Al Zaytun, maka seseorang itu dapat membersihkan dirinya dari dosa dan suci kembali seperti bayi yang baru lahir.
Dalam hal ini, Ken mengaku sangat kasian dengan para korbannya, selain diperas harta benda dan dirusak akidahnya, pihak Ponpes Al Zaytun juga merusak masa depan para jemaah.
"Untuk jemaah di Al Zaytun itu memang 80 persen santrinya adalah yang orang tuanya adalah anggota NII dan 20 persen lagi yang korban promosi Al Zaytun," ujar dia.
Nasib Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun Dibahas Ratusan Kiai

Sementara itu, ratusan kiai dari berbagai daerah di Jawa Barat (Jabar) dikumpulkan di Gedung Sate, Kota Bandung untuk membahas nasib ponpes Al-Zaytun, hari ini, Senin (19/6/2023).
Para alim ulama ini datang ke Gedung Sate untuk memenuhi undangan Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, membahas polemik Pondok Pesantren Mahad Al-Zaytun di Indramayu.
Seperti diketahui, Ponpes Al-Zaytun yang diduga mengajarkan ajaran menyimpang dari syariat Islam didemo warga.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat, Rafani Achyar bahkan menyebutkan beberapa ajaran Panji Gumilang dinilai menyimpang.
"Contohnya, salam misalnya mengucapkan Assalamualaikum pakai salam Yahudi gitu kan. Terus jangan jauh-jauh pergi ke Mekkah, Indonesia juga tanah suci, nah ujung-ujungnya nanti dia membolehkan haji di sini, itu kan sudah menyimpang itu," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar, Kamis (15/6/2023).
MUI Jawa Barat pun meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk menegur Ponpes Al-Zaytun.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jabar menyatakan belum dapat membuat keputusan apapun terkait Al-Zaytun sebelum ada musyawarah dengan pihak ulama dan pimpinan Al-Zaytun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.