Siswi SMP Mojokerto Dibunuh

Sosok MA 'Partner In Crime' Pembunuh Siswi SMP Mojokerto, Lakukan 2 Aksi Kriminal Ini Sebelumnya

Inilah sosok asli MA, salah satu tersangka pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto berinisial AE alias Rara (15).

kolase SURYA.co.id
Kolase foto MA (kiri) dan siswi SMP di Mojokerto (kanan). Terungap Sosok MA 'Partner In Crime' Pembunuh Siswi SMP Mojokerto. 

SURYA.co.id - Akhirnya terungkap sosok asli MA, salah satu tersangka pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto berinisial AE alias Rara (15).

Diketahui, MA ditetapkan sebagai tersangka kasus ini bersama sang eksekutor, AB.

Menurut keterangan Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria, MA sebelumnya sering melakukan kejahatan bersama AB.

Hubungan mereka bak 'partner in crime'.

Beberapa aksi kriminal yang pernah mereka lakukan bersama-sama adalah penjambretan dan pencurian kendaraan bermotor atau curanmor.

Bahkan aksi curanmor dua pemuda ini sudah dilakukan di 12 lokasi.

Awal mula MA tertarik membantu AB adalah karena memang dia sedang membutuhkan uang.

Selain dendam, AB juga memiliki keinginan membegal korban untuk menguasai barang berharganya.

Motif ini selaras dengan keinginan MA yang membutuhkan uang untuk servis handphone yang rusak karena tidak diberi uang oleh ibunya.

Sosok AB Sang Eksekutor

Sebelumnya, terungkap sosok AB (15), tersangka pembunuh siswi SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Aura Enjelie alias Rara (13).

Ternyata AB yang teman sekelas Aura di SMPN 1 Kemlagi dikenal sebagai anak bermasalah. 

Menurut Wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28), AB dikenal memiliki tabiat buruk dan sering keluar masuk bimbingan konseling (BP) di sekolahnya. 

"Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

Siswi SMP di Mojokerto diduga menjadi korban pembunuhan oleh teman dekatnya. Sempat hilang sejak satu bulan lalu.
Siswi SMP di Mojokerto diduga menjadi korban pembunuhan oleh teman dekatnya. Sempat hilang sejak satu bulan lalu. (Kolase Surya.co.id)

Hal ini berbeda dengan korban, Rara yang dikenal sangat aktif di sekolahnya.

Wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28) mengungkapkan sosok Rara  berkepribadian baik dan aktif di sekolahnya dipercaya menjadi bendahara kelas.

"Korban tidak pernah ada masalah dan anaknya aktif makanya saya kasih kepercayaan untuk menjadi bendara kelas," Kata Ali saat ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dibunuh dari informasi yang beredar.

Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jenazah perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah Rara yang sebelumnya dikabarkan hilang, pada Senin (15/5/2023) lalu.

"Awalnya saya ya tidak percaya kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres ternyata kejadiannya benar," jelasnya.

Guru ASN mengampuh bidang Seni Budaya di SMPN Kemlagi ini mengaku awalnya dia juga tidak percaya bahwa pelaku pembunuhan adalah AB (15) teman sekelas korban.

"Dan saya juga kaget pelakunya ini AB teman sekelas Rara," bebernya.

Menurut dia, dari informasi siswa bahwa pelaku sempat berpacaran saat  kelas VII semasa pembelajaran daring.

"Dulu pernah pacaran katanya saat kelas VII sudah lama semasa pembelajaran daring, tidak menyangka soalnya dikelas juga jarang komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.

Meski status sebagai siswa SMPN 1 Kemlagi, pelaku AB yang juga dibawah umur tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Harapan mungkin pelaku dikasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, kalau pelaku dibawah umur kita serahkan ke pihak berwajib, "ujarnya.

Diakui Ali, saat Rara hilang, pihak sekolah juga sudah berupaya mencari keberadaan Rara. 

"Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang itu, kita serahkan ke pihak Kepolisian," tandasnya. 

Sementara itu, ayah korban, Atok Utomo (35) menyebut tersangka dikenal akrab dengan keluarganya. 

"Pelaku itu sering titip sepeda disini biasanya kalau titip sepeda saat posisi saya kerja, jadi yang lebih kenal istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelasnya saat ditemui Surya.co.id di rumah duka, Selasa (13/6/2023).

Ia mengungkapkan dari informasi  teman sekelasnya diketahui korban dengan pelaku dulu sempat pacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolah gitu istilahnya mantan kalau sebutnya anak-anak sekarang itu, kemarin juga ada yang bilang pernah ditembak lagi cuma menolak karena alasan si pelaku ini sudah pacaran sama teman dekatnya Rara juga," bebernya.

Dia berharap kasus pembunuhan yang menyebabkan anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak dibawah umur.

Sementara itu, kasus pembunuhan ini menjadi perhatian serius dari Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

Bahkan Bupati Ikfina langsung takziah ke rumah korban di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (13/6/2023) sore.

Selaku Pemerintah Daerah pihaknya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban.

"Saya bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tua kehilangan anaknya dan saya hadir disini sebagai bentuk kehadiran pemerintah daerah dalam kejadian ini. Saya menguatkan orang tua korban untuk ikhlas dan sabar dalam menghadapi ini," kata Ikfina usai takziah di rumah duka korban pembunuhan, Selasa (13/6).

Dia mengungkapkan kejadian ini yang melibatkan anak sekolah, korban maupun pelaku menjadi pembelajaran penting bagi semuanya.

Ia menegaskan sekali lagi peran orang tua mutlak diperlukan untuk mendidik anak-anaknya.

"Pasti (Menjadi Perhatian Khusus) karena kasus ini berhubungan dengan anak-anaknya dan merupakan peringatan bagi orang tua untuk l3bih baik terhadap anak-anaknya," ungkapnya.

Menurut dia, Pemda dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten akan sepenuhnya melakukan pembinaan terhadap siswa dan memperbaiki sistem pendidikan terutama di lingkungan sekolah agar lebih baik.

Ikfina akan langsung berkoordinasi dengan jajaran terkait termasuk Kepolisian yang menangani kasus tersebut.

Sebab, pelaku utama pembunuhan adalah AB (15) yang merupakan anak dibawah umur yakni teman satu kelas korban di kelas IX SMPN 1 Kemlagi

"Kita nanti pasti tentu memberikan yang terbaik bagi anak-anak, kita berkoordinasi dulu dan pasti semua sesuai dengan peraturan berlaku (Peradilan anak," pungkasnya.

Saat takziah ke rumah duka, Bupati Ikfina juga menyerahkan bantuan uang untuk keluarga korban. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved