Berita Trenggalek

Punya 650 Hektare Hutan Durian, Desa Wisata Durensari Trenggalek Masuk Nominasi ADWI 2023

Desa Wisata Durensari di Trenggalek masuk dalam 75 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2023 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Tim Kemenparekraf visitasi ke Desa Wisata Durensari d Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Desa Wisata Durensari yang berlokasi di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, masuk dalam 75 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2023 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.

Menindaklanjuti hal itu, tim juri dari Kemenparekraf telah melakukan visitasi selama dua hari di Desa Sawahan pada 13-14 Juni 2023.

Dua juri yang ditunjuk Kemenparekraf adalah Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Profesor Azril Azahari dan Indonesian Culinary Expert and Cook Book Author, Chef Vindex Tengker.

Masuknya Desa Wisata Durensari, diharapkan Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara bisa menjadi pelecut semangat untuk memunculkan desa wisata lain di Trenggalek. Karena, potensi desa wisata di Trenggalek masih sangat tinggi.

"Sedangkan untuk Desa Wisata Durensari yang telah masuk 75 besar nominasi ADWI 2023, semoga tidak hanya terkenal duriannya saja, tapi semua yang ada di desa ini mendatangkan rezeki untuk warga," kata Syah ditemui di Desa Wisata Durensari, Rabu (14/6/2023).

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua yang berkesempatan hadir dalam visitasi tersebut, berkesempatan menyerahkan bantuan peralatan pengamanan untuk arung jeram atau water tubing serta sound system melengkapi sarana dan prasarana di Desa Wisata Durensari.

Indra mengatakan, untuk menjadi 75 besar ADWI 2023 bukanlah hal yang mudah karena harus melewati kurasi dan seleksi dengan total peserta 4.573 desa.

"Pada tahun 2021, kami pilih 50 desa wisata. Lalu tahun 2022, kami pilih kembali 50 desa. Sedangkan untuk tahun 2023, kami tambah menjadi 75 desa, lalu tahun 2024 kami proyeksikan untuk memilih 75 desa juga," kata Indra.

Dari sedemikian banyak desa yang mendaftar menjadi peserta ADWI dari tahun ke tahun, tambah Indra, ia belum pernah menemukan potensi, tradisi, dan budaya satu desa yang sama dengan desa yang lain.

"Semua punya keunikan tersendiri. Untuk itu penggerak kelompok sadar wisata mempunyai peran penting, alam boleh indah, tapi kalau tidak ada yang menggerakkan maka tidak akan berdampak besar bagi warganya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto mengatakan, pada Tahun 2023 Pemkab Trenggalek mengajukan 12 desa wisata berkembang untuk bersaing dalam ADWI 2023.

"Setelah dikurasi untuk masuk 500 besar, masih ada 8 desa wisata Trenggalek yang masuk. Lalu dikurasi lagi untuk masuk 300 besar, perwakilan kita masih tersisa 4 desa wisata. Setelah 75 besar, alhamdulillah Desa Wisata Durensari masuk," ucap Sunyoto.

Sunyoto sendiri optimis Desa Wisata Durensari akan mendapatkan peringkat dalam lima kategori yang diperlombakan oleh Kemenparekraf.

Lima kategori tersebut adalah daya tarik pengunjung, kemudian homestay dan toilet, lalu suvenir, digital dan kreatif serta Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability).

Salah satu daya tarik Desa Wisata Durensari, adalah hutan durian seluas 650 hektare yang sudah diresmikan Menteri Pariwisata pada tahun 2016 sebagai International Durio Forestry (IDF).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved