Berita Lamongan

Ditangisi Guru-Gurunya, Siswa SMPN 1 Lamongan Meninggal Setelah Kelulusan, Wisuda Diwakili Pamannya

Purnomo mengaku semalam bermimpi, Aldo menemuinya dan memberi kabar kalau hari ini jadwal diwisuda

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Purnomo (kiri), mewakili keponakannya, Rabit Aldo Al-Mustaba, menghadiri wisuda purna siswa SMP Negeri 1 Lamongan, Rabu (14/6/2023). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Acara kelulusan atau wisuda purna siswa dan wisuda tahfidzul Qur'an di SMP Negeri 1 Lamongan diwarnai suasana haru.

Seorang siswa bernama Rabit Aldo Al-Mustaba harus digantikan oleh pamannya saat penerimaan ijazah sebagai tanda lulus di panggung acara, Rabu (14/6/2023).

Saat ratusan teman seangkatannya bersuka ria setelah diwisuda dengan beragam acaranya, hanya Aldo yang tidak kelihatan.

Yang menggantikan untuk ikut prosesi wisuda dan naik panggung adalah pamannya, Purnomo karena Aldo sudah meninggal sebelum melalui kelulusannya.

Purnomo yang mengenakan baju bergaris lengan pendek dipadu topi di kepalanya ikut antre bak para siswa yang diwisuda.

Saat giliran dipanggil nama Rabit Aldo Al-Mustaba kelas IX C untuk maju ke tampil, yang muncul justru Purnomo.

Para guru dan sesama teman selulusan Aldo tercengang sesaat.

Namun sejenak kemudian, semua terharu ketika Purnomo dengan berkaca-kaca menerima ijazah yang diberikan Kepala Sekolah SMP Negeri 1, Yayuk Setya Rahayu.

Purnomo menyalami satu persatu dari empat guru termasuk kepala sekolah, tanpa bicara sepatah kata apapun.

Ia langsung turun dan menuju pintu keluar di pintu Utara Masjid Nurul Ilmi.

Purnomo tidak lagi kembali duduk di kursi undangan.

SURYA pun mengejar Purnomo sampai ke lantai dasar Masjid Nurul Ilmi, dan di sana pria bertubuh kekar itu terlihat berdiri terdiam.

Tampak air matanya menetes tak terbendung.

Ternyata selama Aldo sudah seperti anak sendiri bagi Purnomo. Dan almarhum kerap ikut dengan Purnomo.

"Kalau panggil saya ya Ayah. Jadi saya ini ayahnya," ungkap Purnomo.

Purnomo menuturkan, setiap liburan Aldo selalu ada di rumahnya ketimbang di rumah orangtuanya.

"Bapaknya masih syok dan belum sanggup mendatangi acara wisuda ini," aku Purnomo.

Purnomo mengaku semalam bermimpi, Aldo menemuinya dan memberi kabar kalau hari ini jadwal diwisuda.

"Saya bermimpi seperti kenyataan," Purnomo terisak.

Aldo adalah anak pasangan Nanang Hadi Purwanto dan Widiana, yang selama hdupnya dikenal penurut dan rajin beribadah, shalatnya tekun dan hampir semua yang diharapkan terkabul.

Terakhir ia berencana masuk SMAN Taruna 5 Brawijaya Kediri.

Dari pendaftaran di SMAN Taruna 5 Brawijaya itu, ternyata Aldo diterima di sekolah favorit banyak siswa itu.

Namun belum sampai menempuh pendidikan, takdir berkata lain karena Aldo meninggal akibat kecelakaan 25 hari lalu.

Almarhum ditabrak dari belakang oleh pengendara motor saat keluar dari toko modern di Jalan Soekarno-Hatta Lamongan.

Harapan Aldo pun pupus sehingga tidak bisa mengikuti wisuda.

"Hanya sedikit mengalami luka di belakang kepala, tetapi Aldo akhirnya meninggal," ungkap Purnomo.

Kebaikan Aldo juga menjadi kenangan bagi teman-teman dan para guru, karena itu kepergiannya menghadap Allah ditangisi para pendidik di sekolahnya.

Wali kelas IX C, Sri Merdekawati juga mengaku mengenal kepribadian Aldo.

"Anaknya pendiam dan tergolong pandai. Makanya diterima di SMA di Kediri," kata Sri Merdekawati.

Menurutnya, Aldo adalah siswa yang tidak pernah membuat masalah.

Ia penurut, tekun ibadah dan pertemanannya juga bagus.  *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved