BIODATA Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Tagih Utang Pemerintah Rp 800 Miliar, Berikut Kekayaannya

Jusuf Hamka. bos jalan tol menagih piutang ke pemerintah  senilai Rp 800 miliar yang selama puluhan tahun belum dibayar. Ini biodatanya!

Editor: Musahadah
kolase youtube rans entertainment/istimewa
Jusuf Hamka, bos jalan tol yang tagih utang pemerintah Rp 800 miliar. Berikut profil dan biodatanya! 

SURYA.CO.ID - Inilah biodata Jusuf Hamka. bos jalan tol yang menagih piutang ke pemerintah  senilai Rp 800 miliar yang selama puluhan tahun belum dibayar.

Utang pemerintah Rp 800 miliar ke Jusuf Hamka itu terhitung sejak 1998 seusai krisis keuangan.

Bos PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) ini mengaku tagihan piutangnya kepada pemerintah hingga Rp 800 miliar tersebut  bukan proyek, namun deposito kepunyaan Bank yakni Makmur (Bank Yama).

"Waktu itu ada bank dilikuiditas, pemerintah harus ganti semua. Pemerintah nggak memberikan jaminan," kata Jusuf Hamka, dikutip Jumat (9/6/2023).

Jusuf Hamka yang kerap disapa Abah Alun ini menyampaikan, utang pemerintah itu bermula saat krisis keuangan tahun 1997 sampai 1998.

Baca juga: Biodata Jusuf Hamka yang Bikin Raffi Ahmad Ngaku Cuma Jadi Sultan Andara Bohongan, Syok Dengar ini

Kala itu, keadaan perbankan mengalami kesulitan likuditas hingga mengalami kebangkrutan.

Karenanya, pemerintah meluncurkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) guna membantu pembayaran kepada para penyimpan deposito atau deposan.

Dari hal itulah, hadir satu bantuan likuditas yang dikenal dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yang merupakan bantuan untuk bank agar bisa membayar kepada deposan-deposan.

CMNP sendiri memiliki deposito di Bank Yakin Makmur (Bank Yama). Namun, tidak mendapatkan gantinya karena dianggap berafiliasi dengan Bank Yama.

"Pemerintah menganggap kita ada afiliasi karena Bank Yama yang katanya punya Mba Tutut, sedangkan Citra Marga perusahaan tbk," jelasnya.

Pada 2012 lalu, Jusuf Hamka menggugat pemerintah ke pengadilan. Hal tersebut tak lain agar mendapatkan ganti atas deposito yang belum dibayarkan itu.

Hasil saat itu, CMNP menang atas gugatannya dan pemerintah harus membayar kewajiban kepada perusahaan berserta bunganya.

Namun, sampai 2015 pemerintah belum juga membayar.

Jusuf Hamka mengungkap utang pemerintah membengkak dengan bunganya menjadi Rp 400 miliar.

"Karena waktu itu pengadilan memerintahkan bayar bunganya sekalian, akhirnya sampai Rp 400 miliar sampai 2015," ujarnya.

Jusuf Hamka juga mengaku, selama 8 tahun ini sudah berusaha menagih utang ini ke Kementerian Keuangan.

Dia bahkan sudah bertemu dengan jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Namun hasilnya nihil, dia merasa hanya diberikan janji saja.

"Dengan Departemen Keuangan saya sudah bicara ke bu menteri, baik secara lisan, tertulis, ketemu beliau, sampai sekarang cuma janji janji doang," kata dia.

"Uang ini kita buat pengembangan tol kita ini kan uang publik. Kalau ada keputusan MA berartikan kita benar. Nggak tahu ini di ping pong kanan kiri," lanjutnya.

Di sisi lain, Jusuf Hamka juga sudah menyurat kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kemenkeu tetapi hasilnya dilempar ke Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Karena katanya harus diverifikasi ulang lagi.

"Dilempar ke Polhukam, sudah 3 tahun di Polhukam nggak ada berita apa apa juga, kita didiemin. Negara tidak boleh mentang-mentang kuasa, kan nggak boleh. Kita harus duduk sama rendah sama tinggi, swasta juga peran serta untuk pembangunan bukan hanya negara," tutur dia.

"Sekarang obligor yang utang BLBI pemerintah memberi sanksi, terus kalau pemerintah punya utang kepada pengusaha dan sudah ada perdamaian loh dari Departemen Keuangan sudah ada kesepakatan, bahwa akan dibayar 2 minggu, setelah saya menyetujui dikasih diskon, terus nggak dibayar," tambahnya.

Usai ramai di publik, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan siap membantu bos perusahaan yang bergerak di sektor jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Jusuf Hamka, agar bisa mendapatkan piutangnya dari pemerintah.

Mahfud mempersilakan Jusuf ke Kementerian Keuangan untuk mengurus hal tersebut. Ia juga siap membantu menerbitkan memo apabila diperlukan.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD saat konferensi pers secara daring pada Kamis (8/6/2023).

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

"Silakan Pak Jusuf Hamka langsung ke Kementerian Keuangan. Nanti kalau perlu bantuan teknis, saya bisa bantu misalnya dengan memo-memo yang diperlukan atau surat-surat yang diperlukan kalau Bapak memerlukan itu," kata Mahfud dalam keterangan video pada Minggu (11/6/2023).

Biodata Jusuf Hamka

Jusuf Hamka dan anaknya bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Jusuf Hamka dan anaknya bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. (youtube rans entertainment)

Mohammad Jusuf Hamka atau juga dikenal dengan nama Babah Alun lahir di Jakarta pada 5 Desember 1957 dengan nama Jauw A Loen atau Alun Joseph.

Dia seorang politisi, motivator dan pengusaha Muslim Tionghoa-Indonesia.

Dia juga pernah menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Politikus Partai Golongan Karya ini juga menjabat staf khusus di Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Berikut profil dan biodatanya: 

1. Mualaf Tionghoa

Jusuf Hamka resmi memeluk agama Islam saat bertemu Buya Hamka di usianya yang menginjak 23 tahun.

Ia pun mengucapkan 2 kalimat syahadat di bawah bimbingan Buya.

Jusuf Hamka tumbuh di keluarga yang terpelajar.

Orang tua Jusuf tergolong moderat. Ayahnya Dr. Joseph Suhaimi, S.H. (Jauw To Tjiang), seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan ibunya Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan), seorang guru.

2. Pendidikan

Lahir dari keluarga akademisi, Jusuf Hamka ternyata pernah mengenyam pendidikan hukum dan kedokteran secara bersamaan.

Dia juga pernah belajar di Kanada. 

Berikut riwayat pendidikannya: 

- Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (1974)

- Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (1974)

- Bisnis Administrasi Columbia College, Kanada (1977)

- Administrasi Negara FISIP Universitas Jayabaya (1980)

3. Dermawan

Jusuf Hamka memimpin beberapa perusahaan, di antaranya sebagai Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT Citra Margatama Surabaya serta Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.  

Jusuf Hamka juga ayah dari Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP), Fitria Yusuf.

Dalam akun YouTube resmi milik Yuni Shara (Yuni Shara Channel) dijelaskan, Jusuf Hamka merupakan seorang pengusaha yang dermawan.

Sosoknya cukup dikenal baik karena sifat dermawannya.

Jusuf kerap bersedekah dengan menjual nasi kuning murah seharga Rp 3.000 atau bahkan gratis. 

Sedekah itu ditujukan untuk kaum fakir miskin dan dhu`afa.

“Kalau pernah ditolong, ya harus mau menolong orang lain,” kata Jusuf Hamka.

Menjadi seorang pengusaha jalan tol di tanah air yang sukses tidak membuatnya lantas menjadi pribadi yang angkuh.

Saat memberikan sedekah kepada kaum papa itu langsung dilakukan sendiri. 

Dengan bermodalkan tempat kecil yang sederhana, ia memberikan makanan kepada siapa pun.

Prinsip dan sifat dermawan itu tetap dijalani, bahkan setelah menjabat sebagai pengusaha sukses jalan tol dan Ketua Organisasi Muslim Tionghoa.

Bagi Jusuf, menjadi seorang pengusaha yang sibuk tak lantas membuatnya jauh dari keluarga. 

Jusuf tetap dekat dengan istri dan ketiga anaknya serta mengajarkan sifat kedermawanannya itu kepada keluarganya. 

Hal itu terlihat ketika anaknya yang bernama Fitria Yusuf dan Feisal Hamka turut serta dalam berbagi sedekah nasi kuning kepada orang-orang yang membutuhkan.

4. Cita-cita Bangun 1.000 Masjid 

Setelah menjadi mualaf, Jusuf Hamka bercita-cita luhur hendak membangun seribu masjid.

“Saya ingin membangun 1000 masjid,” ungkap Jusuf, dalam beberapa waktu.

Hal itu ia realisasikan kali pertama dengan membangun Masjid Babah Alun yang berada di bawah kolong jembatan tol, Sunter, Jakarta Utara.

Bahkan, kini Jusuf tengah membangun Masjid Babah Alun yang ketiga dibangun di depan Gerbang Tol Desari, Jakarta Utara. 

Masjid itu terlihat bernuansakan Tionghoa dengan corak warna merah yang mendominasi.

Menurut Jusuf, desain masjid ketiga tersebut memang sebagai ajang untuk percampuran budaya antara Islam dengan Tionghoa. 

Salah satu buktinya, atap masjid itu bakal didesain dengan tulisan berbahasa arab dan china (asmaul husna).

“Nah, ini nanti kita bikin di atas ada tulisan Asmaul Husna, Bahasa Arab. Terus ada Bahasa Chinese-nya juga. Jadi percampuran budaya,” kata Jusuf, dalam akun media sosial itu.

Sejatinya, banyak hal yang patut diteladani dari sosok Jusuf Hamka ini. 

Selain sifat kedermawanannya, Jusuf pun memiliki prinsip hidup agar selalu berupaya untuk amanah, jujur, dan menghormati orangtua serta orang lain.

“Dari seorang pedagang asongan dapat dipercaya sebagai pengusaha membangun jalan tol. Karena prinsipnya amanah, jujur, dan menghormati orangtua,” kata Yuni Shara, dalam penjelasannya di media sosial tersebut.

5. Kekayaannya

Dikutip dari gramedia.com, Jusuf Hamka banyak dikenal warganet sebagai susu crazy rich sejatinya.

Kekayaan Jusuf Hamka tersebut berasal dari bisnisnya di bidang jalan tol.

Jusuf Hamka adalah pemegang saham mayoritas di PT Citra Marga Nusaphala Persada yang mengoperasikan sejumlah jalan terbesar di Indonesia.

Jusuf Hamka mampu mengatasi berbagai proyek pekerjaan sampai menelan biaya 25 triliun.

Dia juga dikenal sebagai pemilik jalan tol swasta terpercaya, yaitu PT CMNP.

Sekarang ini, PT CMNP sedang mengerjakan proyek Barbour Road 2 di Jakarta senilai 16 triliun dan NS LINK di Bandung senilai 9 triliun dengan jumlah keseluruhan sebanyak 25 triliun.

Jusuf Hamka mengatakan bahwa bisnis jalan tol wajib mempunyai modal yang sangat banyak. Hal itu karena, 1 km jalan tol biayanya dapat mencapai 700 miliar.

Kekayaannya tersebut juga dipakai Jusuf Hamka guna mengoleksi mobil mewah.

Seperti, mobil SUV Premium Audi Q7 yang dibeli oleh Jusuf Hamka dengan harga bernilai 2 miliar di tahun 2015.

Selain itu, Jusuf Hamka juga mengoleksi mobil SUV Premium Audi E4 dengan harga bernilai 1,25 miliar.

Tak hanya sampai di situ saja, Jusuf Hamka juga memiliki Rolls Royce Phantom dengan harga berkisar 7,5 miliar dan Hummer H3 dengan harga mencapai 1,5 miliar. Serta Range Rover 5000 cc yang dibeli dengan harga berkisar 3 miliar. (gramedia.com/tribun jateng/sripoku/tribunnewswiki/wikipedia)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved