Berita Surabaya
Alami Gangguan Kesuburan, Program Bayi Tabung Bisa Jadi Pilihan
Dari data PERFITRI, sebanyak 4,3 juta pasangan yang mengalami gangguan kesuburan diharapkan ikut penanganan bayi tabung.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA- Ketua Perhimpunan Fertilitas in Vitro Indonesia (PERFITRI) Prof.Dr.dr. Hendy Hendarto, Sp.OG (K) mengatakan 10 persen dari populasi pasangan usia subur di Indonesia mengalami gangguan kesuburan.
Namun, tidak semuanya harus melakukan bayi tabung sebab ada beberapa langkah pemeriksaan.
Dari data PERFITRI, sebanyak 4,3 juta pasangan yang mengalami gangguan kesuburan diharapkan ikut penanganan bayi tabung.
“Data gangguan kesuburan ada sekitar 10 persen pada pasangan usia subur, dari sekian persen itu sekitar 4.3 juta mengalami kesulitan. Data yang ada 40 persen disebabkan oleh wanita, 40 persen oleh suaminya dan 20 persen dua-duanya. Tidak saatnya lagi budaya menyuruh istrinya, tapi saat periksa itu keduanya, pasangan,” ungkap Prof Hendy Hendarto di acara IVF Festival 2023 di Grand City Mall Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Dikatakannya, usia erat kaitannya dengan kondisi kesuburan. Usia subur wanita menurun secara signifikan ketika usia 30-an tahun ke atas.
Dalam hal ini, dikatakan dr Hendy, bahwa kondisi pada usia tersebut membuat jumlah dan kualitas sel telur menurun. Peluang kehamilan pada usia tersebut tidak begitu tinggi.
Meski begitu, bukan berarti wanita tidak bisa hamil sama sekali.
Selain usia, terdapat beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang wanita mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan.
“Oleh karena itu kami memberikan informasi bahwa kami memiliki klinik-klinik untuk penanganan kesuburan. Selama ini mungkin promosi dari negara tetangga yang banyak, oleh karena itu 52 klinik di Indonesia saling berkolaborasi dan memberikan terbaik bagi masyarakat,” kata Prof Hendy.
Namun, lanjutnya, semua gangguan kesuburan itu tidak selalu membutuhkan penanganan dengan bayi tabung.
Akan tetapi proses program bayi tabung bisa menjadi alternatif bagi pasutri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan.
“Tidak semua harus bayi tabung. Sebelum memulai bayi tabung kami periksa dulu, masalahnya dimana, kalau butuh bayi tabung kami lakukan terbaik,” ungkapnya.
Tren Siklus Bayi Tabung
Prof Hendy menyebut tren siklus bayi tabung di Indonesia semakin meningkat dengan dukungan kecanggihan teknologi berbasis artificial intelligence (AI).
Tren data pasien bayi tabung dari 52 klinik di seluruh Indonesia ini menyentuh angka 14 ribu sepanjang 2022.
Kenaikan tren tersebut juga menyentuh presentase keberhasilan 30-40 persen, sama halnya dengan tingkat keberhasilan program bayi tabung di luar negeri.
“Trennya naik. Tahun sebelumnya 12 ribu, waktu covid itu drop sekitar 8 ribuan orang Indonesia dan beberapa tourism luar negeri di Bali yang juga ikut program bayi tabung di klinik kami di sana,” ungkapnya.
Prof Hendy mengatakan bahwa layanan program bayi tabung di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri.
Bahkan, Jawa Timur memiliki enam klinik bayi tabung dengan teknologi yang mutakhir.
Sementara biaya untuk program bayi tabung berkisar di angka Rp 90 juta.
Pihaknya memberikan akses kepada masyarakat yang ingin melakukan program bayi tabung.
“Ini teknologi yang cukup mutakhir butuh biaya cukup tinggi, tapi kami berusaha akses masyarakat tidak tertutup. Kami juga punya program bayi tabung minimal artinya lebih murah. Kami tekan obatnya, mungkin bisa separuh biaya. Meskipun tidak semua bisa, karena kesuburan wanita juga tergantung usia. Oleh karena itu kami beri informasi untuk tidak melupakan kesuburan,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO Medical Tourism Indonesia, Dr dr Niko Azhari Hidayat, Sp. BTKV (K) turut mendorong masyarakat untuk berobat di Indonesia saja. Sebab, tenaga kesehatan di Indonesia tak kalah dengan luar negeri.
“Ini yang ingin kita tanamkan kepada masyarakat semua, bahwa tidak jauh dengan masyarakat dan kami membuka diri,” ujar dr Niko.
Dalam acara ini, Medical Tourism indonesia menggandeng IVF Indonesia menghadirkan pameran klinik kesuburan bertema In Vitro Fertilization Festival (IVFF) 2023 yang berlangsung di Atrium Grand City Mall Surabaya mulai 9-11 Juni 2023.
Acara tersebut melibatkan 15 klinik juga dipenuhi dengan talkshow fertilitas, program paket IVF, konsultasi fertilitas gratis, USG gratis, yoga fertilitas, hingga doorprize harian staycation di hotel berbintang.
CEO Medical Tourism Indonesia, Dr dr Niko Azhari Hidayat, Sp. BTKV (K) bersama Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya dr Brahmana Askandar Tjokroprawiro dan Ketua Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) Prof Dr dr Hendy Hendarto membuka acara pameran tersebut.
“Pertumbuhan ekosistem, kami ingin iklim nuansa kompetitif yang sehat ada di dalam acara kali ini. Seperti amanat dari pimpinan kesehatan di pusat bahwa Healt Tourism terdiri dari medical tourism, herbal and wellness tourism dan healt sains tourism ini terkait keilmuan fertilisasi. Mudah-mudahan banyak yang mendapatkan manfaatnya dan bisa mendukung pemerintah dalam hal ini,” tutupnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.