Sosok TKW asal Karawang Pilih Rawat Anak Majikan di Indonesia, Banting Stir Buka Toko
Perjuangan TKW Karawang Demi Rawat Anak Majikan yang Dibawa ke Indonesia, Banting Setir Buka Toko
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Siti pun tak rela jika Sha Wang dikembalikan ke Taiwan.
"Tapi kalau dia balik ditangani dinas sosial pemerintah Taiwan, mungkin dia bisa dimasukin ke panti jompo dan haknya dia diberikan oleh pemerintah. Cuma sampean?" tanya Faisal Soh.
"Enggak tega, enggak (boleh Sha Wang dibawa ke Taiwan)," ujar Siti sembari menangis.
Habiskan Rp 3 juta per bulan
Kendati begitu, Siti mengaku menghabiskan biaya yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan Sha Wang.
"Satu bulan kamu pengeluaran buat dia berapa sih?" tanya seorang pebisnis bernama Faisal Soh, dikutip dari kanal Youtube-nya, Jumat (2/6/2023).
"Rp3 jutaan dah, sama popok, obat, obat kejang, dia kalau enggak konsumsi obat dia down," akui Siti.
"Obat sebulan berapa?" tanya Faisal Soh.
"Kadang Rp1,2 juta, kadang Rp1,3 juta enggak tentu," pungkas Siti.
Baru merasa kekurangan biaya, Siti pun kini berencana untuk kembali lagi menjadi TKW di Taiwan.
"Tadinya saya rencananya mau ke Taiwan lagi buat biaya hidup ini (Shawang) biar bibi yang jagain dulu. Aku biar sekalian menelusuri ke sana, kakaknya ( Sha Wang) di mana. Kemarin tanya katanya udah enggak di situ, rumahnya udah enggak ditempati. Kalau dipulangin, berat juga, kasihan," ungkap Siti.
Ayah Sha Wang terkejut
Keputusan Siti membawa Sha Wang ke Indonesia membuat ayah Sha Wang terkejut. Ayah Sha Wang bingung karena tak tahu siapa lagi yang bisa mengurus putranya.
"Pas enam tahun, saya bilang saya mau pulang (ke Indonesia). Ya udah ambil anak kaburan (TKW lain), enggak cocok, malah dia sakit-sakitan, udah ada 7 ( TKW lain)," kata Siti.
"Kita coba ke panti asuhan tapi ditolak melulu, dia ( Sha Wang) kan enggak bisa pakai baju sendiri, harus dimandiin, dia enggak bisa," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.