Berita Surabaya

PPDB SMP Surabaya Mulai Jalani Uji Coba, Orang Tua Wali Murid Diminta untuk Perhatikan Hal Ini

Tahapan PPDB SMP di Surabaya memasuki tahap uji coba, Dinas Pendidikan Surabaya mengimbau orang tua/wali murid untuk memperhatikan beberapa hal

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh dikonfirmasi di Surabaya beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Surabaya memasuki tahap uji coba, Jumat (2/6/2023).

Dinas Pendidikan Surabaya mengimbau orang tua/wali murid untuk memperhatikan beberapa hal sebelum mendaftarkan putra-putrinya di ke sekolah tujuan.

Sebelumnya, Calon Peserta Didik Baru (CPDB) telah mengikuti validasi data, 22-31/5/2023. Setelah verifikasi data, CPDB yang bersangkutan akan mendapatkan PIN untuk digunakan dalam pendaftaran di sekolah.

Uji coba yang berlangsung pada 2-8 Juni tersebut, diperuntukkan untuk seleksi di beberapa jalur. Di antaranya, Jalur Prestasi Nilai Rapor Sekolah, Jalur Prestasi Lomba, Jalur Penghafal Kitab Suci hingga Jalur Zonasi.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh menerangkan, bahwa dalam mekanisme PPDB SMP di Surabaya, ada sejumlah teknis yang perlu diperhatikan. Seluruhnya telah tercantum dalam website ppdb.surabaya.go.id.

"Untuk PPDB SMP sudah jalan. Orang tua/wali murid bisa membuka halaman web PPDB. Di sana ada ketentuan yang harus dicermati orang tua," kata Yusuf di Surabaya.

Beberapa hal yang harus dipahami di antaranya terkait teknis zonasi. Seperti tahun sebelumnya, jalur zonasi mendapatkan alokasi terbesar dengan 50 persen dari total siswa yang diterima.

Bedanya, alokasi ini terbagi dalam zonasi 1 (35 persen) dan zonasi 2 (15 persen). Zonasi 1 diperuntukkan bagi CPDB yang bertempat tinggal di kelurahan yang sama dengan sekolah atau yang terdekat dengan sekolah.

Sedangkan Zonasi 2 diperuntukkan bagi CPDB yang bertempat tinggal di luar kelurahan lokasi sekolah namun masih dalam satu kecamatan dengan sekolah. Dengan kata lain, siswa yang berada jauh dari sekolah tetap memiliki kesempatan untuk mendaftar sekolah melalui jalur ini.

Pada proses pendaftaran, wali murid harus memastikan lokasi tempat tinggal yang bersangkutan. "Penitikan yang mungkin masih ada kendala. Ada (wali murid) yang belum paham minimal kedekatan rumah," ujarnya

Selain itu, hal teknis yang juga perlu diperhatikan adalah proses pendaftaran sekolah negeri yang bersamaan dengan lembaga swasta. Sehingga, siswa juga bisa mulai mendaftar di sekolah swasta apabila dirasa tak ada keinginan bersekolah di lembaga negeri.

Yusuf mengingatkan, Wali murid harus bijak dalam membantu pendaftaran sekolah putra-putrinya. Ia menegaskan, sekolah swasta bukan sekadar alternatif, namun juga bisa menjadi tujuan utama Pendaftaran. Mengingat, kualitas pendidikan sekolah swasta yang kini juga berjalan optimal.

"Tahun ini jadwal pendaftaran SMP negeri dan swasta bersamaan. Indikator jarak ini harus jadi pertimbangan," jelas Yusuf.

"Meskipun ada jalur (yang mengakomodasi siswa jauh), tapi kalau jaraknya jauh juga harus mempertimbangkan psikologis dan fisik anak. Silakan saja di sekolah dekat, negeri dan swasta sama saja," imbuhnya.

Selama masa uji coba, wali murid bisa mencoba melalui melalui website. Apabila kesulitan, bisa mendatangi sekolah terdekat. Di sana telah ada petugas yang siap memberikan pendampingan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved