Berita Viral

AKHIR Nasib Pejabat Dinkes Ngabila Salama Usai Viral Pamer Gaji: Menyesal dan Akan Perbarui LHKPN

Inilah akhir nasib pejabat Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, setelah viral pamer gaji puluhan juta rupiah. Mengaku menyesal.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
kolase youtube
Kolase foto Ngabila Salama, pejabat Dinkes DKI Jakarta yang viral pamer gaji. Ini akhir nasibnya. 

SURYA.co.id - Inilah akhir nasib pejabat Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, setelah viral pamer gaji puluhan juta rupiah.

Ngabila Salama mengungkapkan permintaan maafnya kepada masyarakat dan mengaku menyesal.

Tak cuma itu, Ngabila juga berjanji akan memperbarui LHKPN miliknya.

Hal itu disampaikan Inspektur DKI Jakarta Syaefuloh.

Dalam pemeriksaan oleh petinggi Dinkes DKI, Ngabila disebut telah mengakui kesalahannya.

Ia pun meminta maaf dan menyesal.

"Salah satunya bahwa yang bersangkutan mengakui mengeluarkan statement (sesumbar gaji) itu dan menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf," ujar Syaefuloh saat dikonfirmasi, Kamis (25/5/2023).

Seperti dilansir dari TribunJateng.com dalam artikel 'Pejabat Dinkes DKI Menyesal dan Minta Maaf Telah Pamer Gaji Puluhan Juta di Medsos'.

Syaefuloh mengatakan, Ngabila juga siap melaporkan semua asetnya dan memperbarui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang sebelumnya tercatat hanya Rp 73.188.080

"Terkait dengan LHKPN, yang bersangkutan juga siap lakukan perbaikan dan melaporkan seluruh aset yang dimiliki," ucap Ngabila.

Tetap Diperiksa

Meski telah menyampaikan maaf secara terbuka, Pemprov DKI tetap memeriksa oknum ASN tersebut.

Buntut perbuatannya itu, Ngabila Salama diperiksa oleh pihak Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Melansir TribunJakarta.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan, pemeriksaan terhadap Ngabila juga meliputi soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dinilai janggal.

Pasalnya dengan gaji Rp34 juta per bulan, harta kekayaan yang dilaporkan Ngabila pada 2022 lalu hanya mencapai Rp 73.188.080.

“Ya sudah diproses (laporan LHKPN) sedang diperiksa. Kita tunggu saja proses selanjutnya,” tuturnya.

Lantaran masih menjalani pemeriksaan, Ani mengaku belum mengetahui sanksi yang akan dijatuhkan kepada Ngabila.

Sebab, penjatuhan sanksi harus menunggu rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak Inspektorat DKI.

“Nanti akan ada tim melakukan pemeriksaan, apakah ada sanksi atau sanksinya apa kita herkoordinasi dengan Inspektorat dan BKD,” kata dia.

“Karena Dinkes juga enggak bisa sendirian (dalam memberikan sanksi),” tambahnya menjelaskan.

Diberitakan sebelumnya, ASN Pemprov DKI Jakarta kembali berulah. Kali ini seorang dokter di Dinas Kesehatan Pemprov DKI yang pamer nominal gajinya di media sosial.

Sosok dokter yang tengah jadi sorotan itu ialah Ngabila Salama yang menjabat Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta.

Hal itu bermula ketika Ngabila Salama membuat status yang menyebut dirinya kenal dekat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Dia juga memamerkan nominal gajinya yang mencapai Rp 34 juta per bulan.

“Saya teman Menkes tiap saat bisa saya kritik kapan saja. Saya bukan bawahnnya. ASN mah kalau mau jilat itu jilat atasannya langsung promosiin. Saya eselon 4 di DKI, THP sudah Rp 34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 Kementerian (Kesehatan). Kalau gak kenal saya, jangan nakal,” tulis melalui akun Twitter @Ngabila

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama (Warta Kota)

Saat ini status tersebut telah dihapusnya.

Ngabila juga telah meminta maaf melalui akun twitter pribadinya @Ngabila.

"Saya juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan juga instansi saya atas perbuatan yang tidak bijak tersebt. Semoga Allah selalu memberi kemudahan, rizki, kesuksesan untuk semua saudara saya yang membaca. Nikmat sehat yang tak terhingga dan kebahagiaan brsm keluarga. Aamiin YRA," cuit Ngabila.

Namun apa yang dilakukan dokter ASN itu sudah terlanjur viral.

Belum Laporkan Seluruh Harta

Meski sesumbar punya gaji Rp 34 juta per bulan, namun harta kekayaan yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata hanya Rp73 juta.

Melansir TribunJakarta.com, Inspektur DKI Jakarta Syaefuloh pun menyebut, Ngabila belom melaporkan seluruh harta kekayaannya.

Pengakuan ini disampaikan Ngabila saat diperiksa oleh tim dari Dinas Kesehatan.

“Ya beliau sudah mengakui bahwa belum seluruh asetnya dilaporkan ke LHKPN,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/5/2023).

Meski demikian, Syaefuloh mengaku tak mengetahui alasan Ngabila belum melaporkan seluruh harta kekayaannya ke KPK.

“Kami belum sampai ke sana, kemarin lebih kepada bagaimana kami mengedukasi yang bersangkutan untuk lebih mentaati peraturan,” kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini.

Oleh karena itu, hari ini Inspektorat DKI berencana memanggil Ngabila untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut.

Selain itu, Inspektorat DKI juga mendorong Ngabila untuk segera memperbaiki LHKPN dan melaporkan seluruh aset yang dimilikinya.

“Kami dorong dan instruksikan untuk bisa segera melaporkan hal seluruh aset yang dimiliki beserta sumber perolehannya secara baik dan benar ke KPK,” ujarnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved