Citizen Reporter
Lima Sebelas Café Eatery Kota Malang, Tawarkan Sensasi Ngopi Dekat Rel Kereta
Lima Sebelas Café Eatery menawarkan pemandangan langsung ke arah rel kereta api karena berjarak sangat dekat dengan Stasiun Malang.
SURYA.co.id - Lima Sebelas Café Eatery merupakan salah satu dari banyaknya tempat ngopi atau hangout di Kota Malang.
Kafe ini menawarkan pemandangan langsung ke arah rel kereta api karena berjarak sangat dekat dengan Stasiun Malang atau tepatnya di Jalan Trunojoyo 46.
Pengunjung bisa langsung menikmati pemandangan rel dan kereta api yang sedang ingin berangkat, parkir, dan juga lewat dengan ditemani santapan dari Lima Sebelas Café Eatery.
Tempat kopi itu wajib dikunjungi karena sangat cocok untuk kumpul bersama teman, mahasiswa, juga keluarga karena tempatnya yang nyaman dan juga pemandangan yang keren.
Para railfans, sangat wajib hukumnya dan tidak boleh ketinggalan menikmati suasana serba kereta api di kafe itu.
Nongkrong di kafe atau restoran cepat saji merupakan salah satu tren yang populer di kalangan hidup anak muda.
Anak muda dan nongkrong adalah dua hal yang sudah sangat melekat, terutama pada mahasiswa.
Mahasiswa di setiap daerah mungkin memiliki habit yang sama, mereka nongkrong biasanya untuk mengerjakan tugas, kerja kelompok, bahkan untuk hanya ngobrol bercanda sembari bermain game.
Jika sekaligus sambil menyaksikan kereta api datang dan pergi, tentu itu menjadi sensasi berbeda.
Mereka yang turun dari kereta api, tinggal melangkah dan mencoba kopi di sana.
Lumayan, itu bisa membuat tubuh kembali segar setelah perjalanan yang menuntut banyak duduk.
Kafe itu memiliki area makan indoor dan outdoor yang sangat nyaman untuk nongkrong.
Tak hanya menawarkan pemandangan yang menarik, pemilik kafe memang menggunakan pemandangan kereta api sebagai pemikat.
Banyak keluarga singgah bersama anak supaya anak bisa melihat kereta api dari dekat, tetapi tetap aman dan nyaman.
Benar-benar hiburan lho menyaksikan kereta api yang melintas pelan dan kemudian menghilang dari pandangan.
Menurut Muhammad Rafli Aulia, salah satu pengunjung kafe yang berasal dari Bekasi, suasanaya tidak biasa.
Jika kafe lain menggunakan sawah atau pegunungan sebagai pusat pemandangan, justru kafe itu menggunakan kereta api yang datang dan pergi.
Itu unik.
“Kafenya bagus dan pemandangannya tidak biasa karena berhadapan langsung dengan kereta api yang melintas, tetapi semua orang tidak juga menyukai kebisingan karena banyak kereta yang melintas. Mereka yang ingin mengerjakan tugas dengan tenang, tentu tidak bisa meminta orang lain tidak berisik,” kata Rafli ketika mencoba menikmati suasana Februari yang lalu.
Sebagai tempat nongkrong, kafe ini tidak hanya menawarkan pemandangan serta suasana yang menarik, karena pengunjung juga bisa menikmati aneka macam hidangan yang tersedia.
Ada aneka camilan, makanan berat, dan tentu saja kopi.
Yang tidak suka kopi tersedia cokelat, teh, susu, dan beberapa jenis minuman lain.
Harganya bersahabat karena mulai Rp 7.000.
Yang tidak kalah menarik, jaringan internet tersedia.
Tidak heran bila penumpang kereta api singgah dan menyelesaikan pekerjaan di kafe itu sebelum melanjutkan perjalanan.
Pekerjaan tuntas, tubuh segar kembali setelah minum kopi.
Akmal Faqih Fachrezy
Mahasiswa Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Ubhara Surabaya Kembangkan Mesin Penggiling Terasi Berbasis Teknologi Industri 4.0 |
![]() |
---|
Akademisi Ubhara Surabaya dan ITS Hadirkan Inovasi Teknologi Kopi dan Tempe di Desa Pakel Tuban |
![]() |
---|
Masjid Hidayatullah Siwalankerto Tak Sekadar Tempat Ibadah, Juga Pusat Pemberdayaan Generasi Muda |
![]() |
---|
SMP Insan Cendekia Mandiri Gelar Lomba HUT Kemerdekaan RI ke-80, Wali Murid Ikut Berpartisipasi |
![]() |
---|
Tingkatkan Omzet Bank Sampah di Sampang, Ubhara Surabaya Beri Bantuan Mesin Pemotong Ring AMDK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.