5 Fakta Vicky yang Viral Jalan Kaki 16 Km: Ternyata Omnya Pembuat Konten, Kondisi Keluarga Terkuak
Inilah 5 fakta mengenai Vicky yang viral jalan kaki 16 kilometer: Ternyata Omnya Pembuat Konten, Kondisi Keluarga Terkuak
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terdapat fakta-fakta baru mengenai Vicky, siswa SMA yang viral lantaran pingsan setelah jalan kaki 16 kilometer demi ke sekolah.
Berdasarkan fakta terbaru terungkap bahwa sosok pria berbaju putih yang terdapat dalam video Vicky yang viral di media sosial, adalah pamannya.
Seperti diketahui, dalam video Vicky yang viral, terlihat seorang pria mengenakan kaos putih tengah berdiri di belakang Vicky sembari meminum teh di Simpang Gaplek, Tangerang Selatan.
Di bagian lain, terungkap pula fakta mengenai kondisi kehidupan Vicky dan keluarga yang diungkap seorang tokoh lingkungan setempat.
Berikut fakta-fakta selengkapnya.
Om Vicky pembuat konten
Menurut keterangan warga, pria berkaos putih yang disebut sebagai om Vicky itu, datang ke tempat Vicky setelah mendapatkan telepon.
Pria berkaos putih itu juga pernah ditemui TribunJakarta (grup SURYA.CO.ID)

di dalam kediaman Viky di Jalan RE Martadinata, RT 02/05, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan.
Saat itu, pria tersebut mengatakan, bahwa ia masih anggota keluarga Viky.
Ternyata pria tersebut merupakan sosok yang sama dengan pria berkaos putih yang ada di video Viky.
"Kenapa ini?" tanya perekam video.
"Gak tahu ini, kata bapaknya (pedagang minuman) sih pusing," tutur pria yang diduga omnya Viky.
Pria tersebut merupakan om Viky berdasarkan keterangan dari warga yang enggan disebutkan namanya.
"Jadi gini, dalam video pertama itu kan ada om nya itu yang pakai kaos putih kacamata," ujar warga, Kamis (25/5/2023), dikutip dari Tribun Jakarta.
"Itu dia (pamannya) bilangnya ditelepon dan datang," timpalnya.
Warga menyebut, paman Viky bekerja dibidang konten.
"Tapi memang omnya ini kerjanya di bagian bikin-bikin konten gitu," tuturnya.
Pengakuan tokoh lingkungan setempat
Seorang tokoh lingkungan sekitar rumah Vicky yang enggan disebutkan namanya menyebut, keluarga Vicky bukan termasuk kategori keluarga miskin.
Hal tersebut berdasarkan sensus yang dilakukan.
Lima bulan lalu, keluarga Viky yang tinggal di kawasan Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) didata dan dinyatakan tidak tergolong miskin.
Soal Viky yang viral berjalan kaki belasan kilometer jauhnya untuk bersekolah membuat sumber TribunJakarta ini kaget.
"Kami juga dari lingkungan sudah sensus bulan Desember 2022, keluarga mereka baik-baik saja, anaknya bersekolah, dan tiba-tiba muncul video itu kami pun kaget juga seperti itu," ujarnya pada TribunJakarta lewat sambungan telepon, Kamis (25/5/2023).
Namun memang, pihak keluarga Viky mengaku sedang kesulitan ekonomi saat ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh keluarga Viky dihadapan lurah dan camat setempat.
"Mereka mengakui gengsi dan sedang kesulitan ekonomi, ngomong depan saya, camat, lurah, keluarganya yang ngomong, orang tuanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan perwakilan dari Kementerian Sosial juga telah menyambangi keluarga Viky dan menyatakan masuk kategori mampu alias tidak miskin.
"Kemarin dari Kemensos juga sudah hadir melihat kondisi rumah seperti itu, ada televisi, kulkas, jadi tidak masuk kategori miskin," ucapnya.
"Kami juga sensus mereka tidak masuk kategori keluarga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Jadi saya kembalikan ke masyarakat saja penilaiannya," pungkasnya.
Viky Tak Cerita Soal Jalan Kaki ke Orangtua
Viky mengaku, kedua orang tuanya sampai kaget dan sedih. Selama ini yang mereka tahu, anaknya sekolah naik angkutan umum atau angkot.
Hal itu karena Viky setiap hari diberi ongkos.
Mereka akhirnya tahu setelah videonya pingsan viral di media sosial.
"Awalnya mereka gak tahu, mereka kaget aku jalan," kata Viky.
"Yang mereka tahu kamu naik angkutan umum?" tanya Rian Ibram.
"Iyaa," jawab pria yang sudah duduk di bangku kelas 12 SMA tersebut.
Setelah tahu dari media sosial, Viky bercerita orang tuanya langsung menangis.
Mereka mempertanyakan alasan Viky memilih jalan kaki padahal diberi ongkos setiap hari.
Viky rupanya memiliki alasan mulia.
Sadar ekonomi keluarganya sedang tidak baik, Viky memilih uang yang diberikan orang tua untuk ongkos disimpan.
"Mereka sampai nangis kenapa jalan gitu kan udah dikasih ongkos. Kata saya yaudah simpen aja buat makan di rumah, buat yang lain, gitu," tutur Viky.
Misteri sekolah Vicky
Sejak video Vicky viral, tak diketahui nama SMA tempat Viky bersekolah.
Informasi yang beredar, Viky hanya menyebutkan dirinya bersekolah di kawasan Bojongsari Lama, Kota Depok.
Dikonfirmasi hal tersebut, salah seorang sumber terpercaya TribunJakarta di lingkungan tempat tinggal Viky, mengatakan bahwa Viky bersekolah di tempat yang khusus menampung orang tak mampu.
"Itu sekolah sosial sih informasinya, jadi gak dikenakan (bayaran) SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) juga," tuturnya dikutip dari Tribun Jakarta.
Sebelumnya, ia mengatakan Viky bersekolah di daerah Ciputat, namun tidak naik kelas.
"Sebelumnya Ciputat kan pas Covid-19 itu dia pindah karena tidak naik kelas," bebernya.
"Entah alasannya apa walapun keluarganya bilang dia karena tidak punya handphone atau gimana, tapi warga kami melihat kesehariannya pakai handphone ya," pungkasnya.
Cita-cita Vicky
Viky mengaku ia ingin menjadi orang sukses, dan membantu keluargannya.
"Pengen jadi orang sukses, pengen bantu orangtua dan adik-adik," ucap Viky.
Di saat suruh memilih untuk bekerja atau kuliah, anak pertama dari empat bersaudara tersebut memilih keduanya.
"Pilih mana kerja atau kuliah?" tanya Rian Ibram.
"Dua-duanya saya ingin kerja sambil kuliah," jawab Viky.
"Bagus," puji Rian Ibram.
Rian Ibram kemudian menawarkan beasiswa kepada Viky.
"Kalau Viky mau, aku bisa kuliahin Viky di Bandung, tapi kulianya di Bandung," kata Rian Ibram.
Viky lalu menolak tawaran tersebut.
Ia menyebut sudah ditawari beasiswa terlebih dahulu oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan.
"Pak Wali Kota udah nawarin," ucap Viky.
"Dimana?" tanya Rian Ibram.
"Di UT," jawab Viky.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.