Berita Nganjuk

Ada Trend Penurunan di 2022, Pemkab Nganjuk Optimistis Menekan Stunting di Bawah 14 Persen Pada 2024

untuk mewujudkan target penurunan stunting tersebut perlu komitmen bersama lintas sektoral di Nganjuk

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi memberikan arahan dalam rangka pemenuhan target penurunan angka stunting di Kabupaten Nganjuk. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Penurunan angka stunting di Kabupaten Nganjuk di bawah 14 persen pada tahun 2024, menjadi target besar Pemkab Nganjuk di bidang kesehatan. Pemkab optimistis target itu tercapai setelah melihat trend penurunan stunting yang signifikan dua tahun terakhir.

Karena pada tahun 2022 stunting sudah mengalami penurunan 20 persen dan pada 2023 ini diperkirakan mencapai 14 persen. Sehingga di tahun 2024 bisa mencapai di bawah 14 persen.

Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi mengatakan, untuk mewujudkan target penurunan stunting tersebut perlu komitmen bersama lintas sektoral di Nganjuk. Melakukan intervensi-aksi sesuai dengan lini bidangnya masing-masing sehingga target tersebut bisa terpenuhi dan Nganjuk bebas stunting.

Munculnya stunting, dikatakan Marhaen, disebabkan oleh beberapa faktor atau multidimensi, sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor. Seperti pola asuh kurang, pernikahan dini, kurangnya makanan bergizi ibu/bayi, sanitas akses air bersih kurang.

"Maka Dinas Kesehatan, PPKB, Puskesmas kolaborasi memberikan penyuluhan dengan mereka yang belum nikah dikumpulkan, Posyandu Remaja untuk dimaksimalkan," kata Marhaen, Rabu (24/5/2023).

Intervensi-intervensi lain dari pemerintah, menurut Marhaen, juga sudah dan terus dilakukan. Mulai pemberian asupan gizi berupa telur dan daging ayam, gerakan memasyarakatkan makan ikan, juga pendampingan-pendampingan bagi keluarga, catin (calon pengantin), remaja, dan balita.

"Dan kami optimistis apabila berbagai program untuk penurunan stunting dijalankan lebih maksimal, maka target yang ditetapkan bisa tercapai," ucap Marhaen.

Sementara Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Widyasty Sidhartini mengatakan, pihaknya berharap sosialisasi dan rembug stunting bisa menghasilkan komitmen bersama lintas sektoral dan perangkat daerah. Sesuai dengan lokasi desa fokus (lokus) intervensi penurunan stunting terintegrasi di Nganjuk.

Merencanakan kegiatan intervensi spesifik maupun sensitif dari seluruh pihak-pihak terkait, tambah Widyasti, utamanya yang tergabung dalam tim percepatan penurunun stunting Nganjuk harus bisa dilakukan dengan baik.

"Dan dengan langkah tersebut, angka stunting pada 2024 nanti diharapkan masuk pada angka prevelensi stunting yakni 14 persen sesuai dengan program prioritas nasional Presiden Joko Widodo," tutur Widyasti. *****

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved