KKB Papua

Kondisi Polres Nduga Miris Padahal Garda Terdepan Hadapi KKB Papua, Ini Tanggapan Kapolda

Kondisi Polres Nduga begitu miris padahal menjadi garda terdepan dalam menghadapi teror KKB Papua. Berikut tanggapan Kapolda Papua.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com/Dhias Suwandi
Kondisi Polres Nduga Miris Padahal Garda Terdepan Hadapi KKB Papua. 

SURYA.co.id - Kondisi Polres Nduga begitu miris padahal menjadi garda terdepan dalam menghadapi teror KKB Papua.

Menanggapi keadaan tersebut, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan bahwa pengusulan pembangunan kantor polres sudah dilakukan, termasuk Polres Nduga.

Hanya saja usulan tersebut belum diterima dan untuk pembangunan kantor Polres seperti di Boven Digoel dibantu oleh pemerintah daerah setempat.

"Peresmian Polres Boven Digoel itu kan bagian dari kepedulian pemerintah daerah dalam membantu Polri dalam membangun kantor kepolisian.

Tentu tidak semua Polres sudah layak, seperti yang ada di pegunungan, ada juga yang di pesisir yang belum represnetatif, itu masih bangunan-bangunan lama yang dihibahkan oleh pemerintah daerah," tuturnya, melansir dari Kompas.com.

Ia pun berharap pemerintah daerah bisa memiliki kepedulian yang sama seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

Menurut Fakhiri, kantor kepolisian yang representatif akan membantu polisi untuk bisa lebih fokus dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dan dapat menunjang kinerja Polri dalam menjaga situasi tetap aman.

"Tentu kami sudah mengusulkan untuk membentuk kantor-kantor baru, tetapi ada pemerintah daerah seperi Boven Digoel yang menyiapkan anggaran untuk membangun, kami akan berterimakasih," kata dia.

Baca juga: Bikin KKB Papua Bebas Bergerak, Ini Kondisi Miris Polres Nduga, Biaya Kirim Pasukan Puluhan Juta

Diketahui, kondisi Polres Nduga yang memprihatinkan ternyata jadi salah satu penyebab KKB Papua bisa bergerak bebas di wilayah tersebut.

Terlebih lagi pergeseran personel Polres Nduga tak bisa cepat dan membutuhkan biaya mahal.

Seluruh personel berpusat di Kenyam, jika ingin menggeser pasukan di luar wilayah tersebut harus sewa pesawat dengan biaya puluhan juta rupiah.

Hal inilah yang semakin membuat KKB Papua khususnya pimpinan Egianus Kogoya semakin menjadi-jadi.

Wilayah Nduga memang menjadi salah satu wilayah yang memiliki kondisi paling sulit.

Memiliki luas wilayah 12.941 kilometer persegi, daerah tersebut terbagi menjadi 32 distrik.

Dengan keadaan tersebut, keberadaan Polres Nduga yang baru didirikan pada 2020 tergolong masih sangat minim fasilitas, baik dari sisi jumlah personel, peralatan hingga satuan di bawahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved