REAKSI Rian Mahendra Soal Bus Masuk ke Sungai di Tegal, Beri Peringatan Keras ke Sopir dan Penumpang
Tenaga ahli PO Kencana, Rian Mahendra, ikut menyoroti insiden bus masuk ke Sungai di Tegal. Beri peringatan keras.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Tenaga ahli PO Kencana, Rian Mahendra, ikut menyoroti insiden bus masuk ke Sungai di Tegal yang menghebohkan publik.
Mantan Direktur Utama PO Haryanto itu memberi peringatan keras kepada sopir dan penumpang.
Hal ini bertujuan mencegah insiden serupa tak terjadi lagi ke depannya.
Melansir dari instagram pribadinya, Rian berusaha meluruskan berita miring yang beredar terkait insiden ini.
"Kronologi..
Meluruskan berita2 miring tentang kondisi armada..
Mesin nyala karna penumpang baru pada naek ke bis.. ditinggal ngopi sama crew bentar tiba2 ada penumpang (Info mania kecil) ngelepas Handrem buat bikin dokumentasi ala2.. spontan bis ngegelinding n masuk jurang...
Ga ada korban jiwa.. korban luka2 buanyak..
(Update info korban MD 1 orang)" tulis Rian dalam captionnya.
Rian juga memperingatkan agar Sopir tidak lalai, serta penumpang tak melanggar peraturan.
"Duh kaya gini ni.. kenapa si dekkkkkkk!!! Kenapa maenin handrem!!
Pengemudi tidak boleh membiarkan bus menyala tanpa awak walau posisi berhenti.. apalagi ditempat2 yg rawan seperti turunan.. dan pengemudi tidak boleh membiarkan siapapun kecuali crew dan managemen menduduki atau bermain di area kabin.. sesama penumpang juga harus bisa menegur atau mengingatkan agar hal2 semacam ini tidak terjadi lagi.." tulis Rian.
Diketahui, nsiden sebuah bus masuk ke sungai di kawasan Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terus didalami.
Peristiwa bus masuk sungai itu terjadi pada hari ini, Minggu (7/5/2023).
Saat kejadian tersebut, bus tengah menangkut rombongan peziarah.
Total, terdapat 37 penumpang di dalam bus saat peristiwa naas itu terjadi.
Adapun, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Sementara 36 lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi, Tegal.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami penyebab insiden maut tersebut.
Salah satu dugaannya yakni seorang anak kecil yang memainkan rem bus yang menyebabkan kendaraan meluncur ke sungai.
"Penyebab masih dicari tahu, apakah kelalaian, kesengajaan, atau faktor kendaraan. Termasuk faktor kondisi karena lokasi menurun," kata Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Minggu (7/5/2023), melansir Kompas.com.
Sajarod mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya anak kecil bermain di dalam bus dan sempat memainkan rem tangan bus.
Namun informasi itu masih didalami.
"Informasi tersebut sedang kami dalami. Apakah betul atau tidak ada anak kecil yang memainkan rem tangan. Karena bus masih di bawah belum dievakuasi masih menunggu derek untuk mengangkatnya," kata Sajarod.
Sajarod mengatakan, bus pariwisata itu awalnya mengangkut 50 peziarah asal Tanggerang Selatan, Provinsi Banten dan sempat bermalam di Guci.
Sementara yang menjadi korban kecelakaan, ada 37 penumpang.
Di mana 35 mengalami luka-luka ringan, 1 luka berat, dan 1 meninggal dunia.
"Yang meninggal sempat dilakukan penanganan medis di puskesmas namun tak tertolong dan meninggal dunia," kata Sajarod.
Sajarod mengatakan, hasil penyelidikan sementara, diketahui jika bus meluncur sejauh sekitar 100 meter dari parkiran dan terperosok ke sungai sedalam 5 meter dari badan jalan.
"Berawal bus terparkir di areal parkir Guci. Sudah diganjal, dan berhenti menggunakan rem tangan tidak bisa bergerak," kata Sajarod.

Awalnya saat diparkir, seorang kernet bus kemudian memanasi mesin bus.
Sebanyak 37 penumpang naik. Sementara 13 penumpang lainnya masih di bawah.
Sedangkan sopir dan kernet bus yang meninggalkan mesin bus dalam keadaan menyala.
"Namun ternyata kendaraan meluncur dari atas ke bawah kurang lebih 100 meter.
Sebelumnya sempat menghantam talut badan jalan sebanyak 3 kali.
Karena laju cukup kencang sehingga terperesok masuk sungai," kata Sajarod.
Sementara itu, kata Sajarod, sopir dan kernet sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
Belum bisa dipastikan apakah keduanya akan jadi tersangka.
"Yang jelas sopir sedang dimintai keterangan termasuk kernet," kata Sajarod.
Sajarod mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan saksi-saksi, termasuk pihak pengelola kawasan parkir di kawasan Guci yang disebut tidak ada batas pengaman.
"Dalam hal ini kita akan kaji siapa yang bertanggung jawab terkait pemasangan pengamanan tersebut.
Nanti pengelola juga akan dimintai keterangan," kata Sajarod.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus pariwisata berisi peziarah asal Tangerang Selatan terjun ke Sungai Awu di kawasan Objek Wisata Guci, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Minggu (7/5/2023).
Dalam peristiwa itu, puluhan penumpang dilaporkan mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RSUD Dr. Soeselo Slawi dan Puskesmas Bumijawa. Seorang korban dilaporkan meninggal dunia.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.