Berita Surabaya

Jelang 100 Tahun Gedung FK Unair, Tiga Profesor Belanda Takjub Lihat Keasliannya

Seusai dikukuhkan, ketiga profesor asal Belanda ini terlihat takjub dengan keaslian gedung FK Unair yang terjaga hingga saat ini.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/zainal arif
Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn, ahli di bidang patologi, Prof. dr. Jan M. M. van Lith ahli obstetri dan ginekologi, kemudian Prof. dr. Wilco C. Peul ahli bedah Neurospine dari Leiden University melihat bangunan gedung FK Unair seusai Adjunct Professor Inauguration, Selasa (9/5/2023) 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) yang merupakan bekas institusi pendidikan kedokteran pada zaman Belanda, Nederlandsche Indische Artsen School (NIAS), akan genap berusia 100 tahun pada bulan Juli 2023.

Namun gedung bersejarah ini masih kokoh berdiri dan menjadi saksi bisu perkembangan dunia kedokteran di Indonesia.

Menginjak usia yang begitu matang, gedung FK Unair ini semakin menarik perhatian para ahli kedokteran dari berbagai negara.

Termasuk tiga profesor asal Belanda yakni Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn, Prof. dr. Jan M. M. van Lith, dan Prof. dr. Wilco C. Peul dari Leiden University Belanda.

Ketiga profesor tersebut baru saja melakukan Adjunct Professor Inauguration di FK Unair dan meresmikan kolaborasi dengan FK Unair sesuai keilmuan masing-masing.

Misalnya, Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn yang merupakan ahli di bidang patologi, Prof. dr. Jan M. M. van Lith ahli obstetri dan ginekologi, kemudian Prof. dr. Wilco C. Peul yang merupakan ahli bedah Neurospine.

Seusai dikukuhkan, ketiga profesor ini terlihat takjub dengan keaslian gedung FK Unair yang terjaga hingga saat ini.

Terutama saat mendengar penjelasan dari Wakil Dekan III Unair, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes. terkait ubin yang dipakai di sebagian gedung FK Unair masih asli sejak awal dibangun.

Bahkan Prof. dr. Wilco C. Peul terlihat mengabadikan salah satu ruang kuliah melalui ponsel pribadinya.

Dalam kolaborasi yang diresmikan tersebut, Adjunct Professor ini akan memberikan kuliah baik spesialis 1, spesialis 2, maupun S3.

Selain itu, akan ada kolaborasi yang berkaitan dengan riset maupun publikasi.

Hal ini cukup unik karena ada tiga adjunct professor sekaligus yang datang dari Leiden University.

Rombongan besar tersebut terdiri dari rektor, dekan, dan para staf mereka.

Sementara iyu, Dekan FK Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subs.F.E.R, mengungkapkan rasa syukurnya atas kerjasama yang terjalin dengan Leiden University melalui kehadiran ketiga profesor ini.

"Kami berharap kerja sama ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak," ujarnya.

Pengukuhan Adjunct Professor Inauguration dan kolaborasi ini menjadi momen bersejarah bagi FK Unair dan akan menjadi bagian dari sejarah panjang gedung FK Unair yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia kedokteran di Indonesia.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved