Puluhan Baliho Gambar Anies Baswedan di Jember Rusak, Partai Nasdem Lapor Polisi

SURYA.CO.ID, JEMBER - Perwakilan kader Garda Pemuda Partai Nasdem mendatangi Mapolres Jember, Jawa Timur, untuk melaporkan adanya perusakan baliho bergambar Anies Baswedan, Selasa (9/5/2023).

Kader dari partai yang ketua umumnya Surya Paloh ini merasa tidak terima, lantaran baliho bergambar Bakal Calon Presiden (Bacapres) meraka yang ada di area Bandara Notohadinegoro Jember telah dirusak.

Ketua Garda Pemuda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Jember, David Handoko Seto mengatakan, laporan tersebut supaya pelaku aksi vandalisme yang merusak baliho milik relawan capres ini segera ditangkap.

"Kami juga sudah membawa foto dan bukti perusakan ini. Sehingga kami berharap Polres Jember bisa menindaklanjuti laporan ini dan menangkap pelaku perusakan baliho Calon Presiden Anies Baswedan dan anggota DPR RI Charles Meikyansah ," ujarnya.

Menurut David, polisi memiliki mekanisme dalam menangani perkara ini. Sehingga, dia optimis aparat penegak hukum bisa mengungkap pelaku vandalisme tersebut dalam waktu dekat.

"Kami serahkan semua kepada kepolisian. Tentunya mereka punya mekanisme, punya prosedur untuk melakukan penyelidikan dalam mengungkap tindak pidana perusakan ini," imbuh David.

David mengatakan, dari 20 baliho yang telah dirusak tersebut,  membuat relawan Anies Baswedan di Jember mengalami kerugian material sebesar Rp 10 juta.

"Foto yang kami lampirkan, berupa foto beserta titik koordinatnya, serta nota pembelian baliho. Totalnya sekitar Rp 10 juta," ungkapnya.

Kronologi kejadian tersebut, lanjut David, ketika para relawan mengecek ulang kondisi baliho pada Minggu (7/5/2023) pagi, menjelang Anies Baswedan pulang dari Jember menuju Jakarta.

"Menjelang kepulangan Pak Anies ke Bandara Notohadinegoro. Teman-teman ngecek duluan dan ternyata banner-banner itu sudah pada rusak," ungkap pria yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi B DPRD Jember ini.

Sementara itu, Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jember, Ipda Ahmad Santoso belum bisa diwawancarai. Sebab saat didatangi di ruang kerjanya, yang bersangkutan tidak ada di tempat.