Berita Banyuwangi

Lempari Bus Wisatawan dengan Batu, Tiga Bocah di Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Ditangkap Polisi

Tiga bocah di bawah umur ditangkap polisi, karena melempari tiga unit bus dan satu mobil travel di jalan utama Situbondo-Banyuwangi

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti batu yang dipakai tiga bocah untuk melempari bus di jalan utama Situbondo-Banyuwangi, Selasa (9/5/2023). 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Tiga bocah di bawah umur ditangkap polisi karena melempari tiga unit bus dan satu mobil travel di jalan utama Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di dekat SPBU Alas Rejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Ketiga bocah itu adalah  AP (15), MF (16) dan MNM (15). Mereka kini menyandang status anak yang berhadapan dengan hukum dan menjalani wajib lapor.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Deddy Foury Millewa menjelaskan, kasus pelemparan batu itu terjadi pada Senin (1/5/2023) dini hari.

Setelah serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tiga bocah tersebut pada Minggu (7/5/2023).

Berdasarkan laporan polisi, ketiganya telah merencanakan pelemparan terhadap kendaraan tersebut. Hal itu terbukti dari telah disiapkannya batu-batu yang dipakai untuk melempari kendaraan.

"Mereka awalnya bertemu di sebuah warung bakso yang tak jauh dari lokasi pelemparan. Salah satu dari mereka telah membawa batu yang diwadahi keresek," tambahnya.

Setelah berkumpul, tiga bocah tersebut bersama satu anak lainnya yang kini menjadi saksi berangkat ke pinggir jalan. Mereka kemudian melempari bus dan mobil travel yang melintas dengan batu yang dibawa.

Bus yang menjadi sasaran pelemparan adalah yang melintas dari arah selatan menuju utara, atau dari arah Banyuwangi menuju Situbondo.

"Akibatnya kendaraan yang dilempari mengalami kaca pecah," kata dia.

Saat pelemparan itu, salah satu bus berhenti di lokasi. Bocah-bocah itu pun melarikan diri.

Menurut Deddy, tak ada korban jiwa dari kasus pelemparan batu itu.

Pelemparan tersebut, lanjutnya, dilatarbelakangi oleh kemarahan para bocah. Mereka emosi, karena sebelumnya banyak bus yang melintas secara ugal-ugalan di jalur tersebut.

Bahkan, sempat terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia akibat tertabrak bus.

Atas kejadian itu, kepolisian setempat mengimbau agar warga tak bertindak yang melanggar hukum.

Pihaknya, tambah Deddy, meminta seluruh pihak untuk mematuhi aturan berlalu lintas dengan baik dan bijak.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved