KKB Papua

SOSOK Pendeta Karel Phil Erari yang Jadi Sasaran Kemarahan Susi Pudjiastuti Akibat Ulah KKB Papua

Inilah sosok pendeta Karel Phil Erari yang menjadi sasaran luapan kemarahan Susi Pudjiastuti akibat ulah kelompok kriminal bersenjata KKB Papua atau k

Editor: Musahadah
kolase tribunnews/satuharapan.com/dok.pribadi
Pendeta Karel Phil Erari menjadi sasaran kemarahan Susi Pudjiastuti akibat ulah KKB Papua.Ini sosoknya! 

Susi kemudian menjelaskan bahwa dalam sehari maskapainya bisa memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.

Penerbangan itu membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga hingga membawa bantuan untuk anak-anak Papua.

"Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, Apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" kata Susi Pudjiastuti.

Ia lantas menceritakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua. Namun, dua hari kemudian ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.

"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," ujarnya.

Susi kemudian tak kuasa menahan tangis.

"Saya bicara dengan bapak, saya nangis karena marah. Tidak adil, kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan untuk menghidupi ratusan ribuan orang, kalian aniaya," ujar Susi.

"Marah saya Pak Phil," katanya lagi yang diikuti suara terisak.

Menanggapi cerita Susi Pudjiastuti, Karel Phil meminta maaf. Ia menyampaikan rasa simpati untuk Susi.

"Saya ikut menangis bersama Bu Susi. Sehat-sehat Bu Susi, God bless you," ujar Karel Phil.

Tak hanya menenangkan Susi, Phil juga  berjanji akan membelikan pesawat baru untuk Susi. 

"Saya bisa bantu ibu Susi untuk kita belikan pesaway baru. kalau sudah oke semua, Philip Marthen dibebaskan. KIta cari pesawat baru. Ada yang mau bantu saya dari PBB, Antonio Gueters, membantu penyidikan di Papua, dan saya mau pakai sebagian itu untuk"

"Saya prihatin, dan bangga bisa bicara dengan bu susi.

Sori, sori, sori sekali, I'm so sorry.

Saya marah, saya sedih saya menangis.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved