Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Gresik
SOSOK D, Ibu Bocah 9 Tahun yang Dibunuh Ayah Kandung di Gresik: Kebiasaan Pakai Narkoba Dibongkar
Sosok D (inisial), ibu bocah 9 tahun yang dibunuh ayah kandungnya di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Diakui Yani, anak dan menantunya sering sekali bertengkar dipicu masalah ekonomi.
Mereka sempat pisah ranjang, baik, lalu bertengkar hebat lagi.
Akibatnya, cucunya menjadi korban.
Sebagai kakek dan nenek menyelamatkan cucunya dengan cara membawa Z ke pondok pesantren.
"Biar tidak tambah depresi melihat kelakuan orang tuanya sering bertengkar masalah ekonomi," pungkasnya.
Baik Dodik dan Yani ingin tersangka dihukum setimpal yakni hukuman mati.
Pelaku Residivis Narkoba
Sementara itu, rekam jejak Muhammad Qodad Affaul alias Afan, ayah yang membunuh anak kandungnya berusia 9 tahun terungkap.
Ternyata sebelum ditangkap karena membunuh anaknya, Afan pernah dihukum 3,5 tahun karena kasus narkoba.
Meski demikian, saat membunuh anak kandungnya yang berusia 9 tahun dia tidak dalam pengaruh narkoba.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan kasus yang menjerat Afan terjadi pada 2016 silam.
Saat itu, warga Manukan Kulon, Surabaya tersebut ditangkap Polrestabes Surabaya.
Baca juga: PESAN PILU Bocah 9 Tahun Dibunuh Ayahnya di Gresik: Selamat Tinggal Airin, Selamat Kenal Pelangi
Putusan pengadilan menghukumnya 3,5 tahun karena terbukti menyalahgunakan narkoba.
"Residivis narkoba di tahun 2016 lalu. Sudah kami tes urine tidak dalam pengaruh narkoba. Hasil tes urinnya negatif," ujar Iptu Aldhino Prima Wirdhan, Senin (1/5/2023).
Pria asal Manukan Kulon, Surabaya yang kost di Gresik ini bekerja di sebuah tempat konveksi.
Afan mengaku gajinya hanya Rp 300 ribu yang dirasa tidak cukup membesarkan putrinya yang berinisial Z berusia sembilan tahun.
Putri semata wayangnya itu duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.
"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun dibayar Rp 300 ribu," ujar Afan.
Tidak ada wajah penyesalan dari wajah Afan.
Tatapan mata pria yang telah menjalin hubungan rumah tangga sejak delapan tahun lalu itu terlihat kosong.
Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka, karena sudah tidak sanggup lagi membesarkan anaknya.
"Motif tekanan ekonomi karena pelaku keberatan untuk membiayai keluarga maupun anaknya," ujarnya.
Afan mengaku anaknya sering mendapat bullying karena latar belakang istrinya.
Diketahui istri Afan bekerja sebagai Lady Companion (LC) karaoke.
Afan pun berkenalan dengan istrinya itu juga di tempat karaoke beberapa tahun lalu. Kemudian menikah dikaruniai seorang putri.
Hari Rabu kemarin, istrinya pergi dari rumah. Tidak pamit.
Afan menduga istrinya kembali menjadi pemandu lagu di sebuah karaoke.
Sang istri kerap mengunggah foto bersama lelaki lain di akun media sosialnya. Afan pun mengalami depresi.
Afan mengaku anaknya kerap dibully karena latar belakang ibunya sebagai LC karaoke.
"Dibully teman-teman tidak mau berteman dengan anak saya karena latar belakang ibunya," ucap Afan saat di Mapolres Gresik.
Afan pun memilih menghabisi nyawa anaknya dengan sebilah pisau dapur.
Pesan Pilu Korban

Inilah pesan pilu AK alias Z bocah berusia sembilan tahun yang tewas dibunuh ayah kandungnya, Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29) di dalam kamar rumah kontrakannya Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, pada Sabtu (29/4/2023).
Pesan pilu Z itu ditulis dalam secarik kertas yang dibuat sebelum dihabisi ayahnya pada Sabtu pagi.
Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengungkapkan, kertas berisi gambar dan coretan tangan Z itu ditemukan petugas Satreskrim Polres Gresik saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. Selamat tinggal airin, zee," ujar Kompol Erika Purwana Putra, Minggu (30/4/2023).
Berdasarkan keterangan tersangka, malam sebelum dihabisi, korban sempat menggambar di sebuah kertas.
Baca juga: Subuh Berdarah di Gresik, Pria Ini Mengaku Iseng Browsing Cari Cara Membunuh Putri Kandungnya
Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya. Tulisannya, 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea'
Ketika hendak menggali keterangan lebih dalam, saat kertas itu diberikan kepada tersangka, Afan langsung menangis
Z bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tersebut meninggal dengan banyak luka tusuk. Ada 24 luka tusuk di punggung Z. Bahkan sampai tembus ke jantung.
Z ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sendiri saat sedang tidur.
Bocah kelas 2 otu sempat dilarikan ke rumah sakit Ibnu Sina Gresik, namun nyawanya tak tertolong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.