KKB Papua
BEBAS Teror KKB Papua, Warga Maybrat Bahagia Akhirnya Kembali Ke Rumahnya Setelah 2 Tahun Ngungsi
Kebahagiaan terpancar di wajah para warga Kabupaten Maybrat yang mengungsi akibat teror KKB Papua. Wilayahnya sudah aman.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kebahagiaan terpancar di wajah para warga Kabupaten Maybrat yang mengungsi akibat teror KKB Papua.
Kini, wilayah mereka sudah bebas dari teror KKB Papua.
Para warga pun akhirnya bisa kembali ke rumah masing-masing.
Melansir dari Puspen TNI, kebahagiaan terpancar dari raut wajah masyarakat kampung Ayata Distrik Aifat Timur Jauh Kab. Maybrat Prov. Papua Barat dapat kembali ke kampung halaman usai hampir 2 tahun di pengungsian akibat teror dan ancaman KKB Papua.
Masyarakat kampung Ayata Distrik Aifat Timur Jauh akhirnya dapat kembali ke kampung halamannya, setelah mengungsi hampir 2 tahun lamanya.
Penyebab warga meninggalkan Kampung Ayata di karenakan adanya ancaman dan teror yang dilakukan oleh Kelomopok Kriminal Bersenjata (KKB).
Turut hadir semua aparat terkait pada acara pemulangan Pengungsi tersebut, Dansatgas Batayon Infanteri 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti, Dandim 1809/Maybrat, Kapolres Maybrat dan Kepala Distrik Aifat Timur Jauh.
Dalam arahannya Dandim 1809/Maybrat mengatakan bahwa pemulangan pengungsi warga kampung Ayata Distrik Aifat Timur Jauh di lakukan secara aman dan humanis.
Selanjutnya apabila ada warga yang membutuhkan bantuan silahkan lapor ke Pos TNI dan Polri, kami selalu siap untuk membantu warga, mari bersama-sama untuk membangun rasa aman dan nyaman di kampung Ayata Distrik Aifat Timur Jauh dan mari bersama-sama dalam menjaga wilayah kita ini, biar di hari-hari kedepan kita dapat makan Campedak khas dari kampung Ayata ini bersama-sama, ucap Dandim 1809/Maybrat kepada warga.
Senin (24/4/2023), sebanyak 15 KK dengan total 35 jiwa di jemput dari pengungsian dan langsung di antar dengan pengawalan ketat oleh personel TNI- Polri sampai ke kampung halaman mereka, yaitu kampung Ayata.
Sesampainya di kampung Ayata Distrik Aifat Timur Jauh, warga di data kembali dan dipersilahkan masuk ke rumahnya masing-masing untuk meliha situasi rumah yang sudah lama mereka tinggalkan.
KKB Papua Terpecah Belah
Sementara itu, baku tembak antar kelompok KKB Papua yang terjadi baru-baru ini jadi bukti bahwa mereka terpecah belah.
Akibat baku tembak tersebut, warga sipil menjadi korban.
Insiden baku tembak ini terjadi di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Kamis (20/4/2023) lalu.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani memastikan, kejadian tersebut melibatkan dua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berseteru akibat aksi penembakan pesawat yang mengakibatkan layanan penerbangan di wilayah tersebut dihentikan untuk sementara.
"Menurut keterangan masyarakat yang ke TKP berinisial IG menyampaikan pihak dari KKB Joni Botak dan KKB dari Lewis Kogoya, Arodi Kulla sempat berdebat terkait penerbangan yang masuk di Bandara Beoga," ujar Faizal, melalui pesan singkat, pada Selasa (25/4/2023).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bentrok Antar KKB di Puncak Papua Tengah, Joni Botak Pimpinan Kelompok Tembagapura Kritis'.
Menurut dia, Joni Botak yang selama ini dikenal sebagai pimpinan KKB wilayah Tembagapura menginginkan agar jalur penerbangan tetap ada di Beoga.
Sementara kelompok Lewis Kogoya dan Arodi Kulla yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya menginginkan agar layanan tersebut dihentikan.
Akibatnya, kedua kelompok berseteru hingga terjadi aksi penembakan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis.
"Dari perdebatan itu menimbulkan keributan antara kedua kelompok yang mengakibatkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dan empat unit rumah milik warga sipil Kampung Julukoma dibakar," kata Faizal.
Korban meninggal dunia adalah Olem Uamang yang merupakan warga setempat.
Sedangkan Joni Botak dan salah satu anggotanya dikabarkan dalam keadaan kritis setelah mengalami luka tembak dan senjata tajam.
"Sampai sekarang kami sedang berusaha mencari tahu kondisi para korban di sana dan TNI-Polri sedang berusaha mengirim pasukan ke wilayah tersebut," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (12/4/2023) pagi.
Penembakan diarahkan ke pesawat Asian One Cessna grand Carava C208B yang akan mendarat di lokasi tersebut.
Komadan Korem 173/PVY Brigjen Sri Widodo mengatakan, kejadian penembakan terhadap pesawat yang dipiloti Jonathan tersebut, terjadi sekitar pukul 06.38 WIT.
"Pada saat pesawat akan mendarat di ujung runway Bandara Beoga terdengar sembilan kali suara tembakan kemudian setelah landing di Bandara Beoga, pilot melakukan pengecekan pesawat terdapat dua lubang tembakan pada bagian kabin bagasi tengah dan badan di samping roda depan pesawat," ujar Widodo, melalui pesan singkat, Jumat.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.