KKB Papua
KKB Papua Kehilangan Beberapa Anggota Setelah Serang Prajurit TNI, Kapuspen: Kondisinya Terjepit
Pihak KKB Papua kehilangan beberapa anggotanya setelah berani menyerang prajurit TNI. Kondisinya sedang terjepit.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Pihak KKB Papua kehilangan beberapa anggotanya setelah berani menyerang prajurit TNI.
Kondisi mereka kini disebut sedang terjepit.
Hal ini diungkapkan Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono baru-baru ini.
Julius menduga, beberapa anggota KKB atau TPNPB-OPM tewas saat terlibat kontak tembak dengan tim Satgas di Nduga.
"Dari mereka (TPNPB-OPM) pasti ada yang mati, tetapi mereka tidak menyebutkan," kata Julius dikutip dari instagram poskupangcom.
Hingga kini, kata Julius personel TNI di Nduga masih berupaya menyelamatkan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dengan status siaga tempur.
"Kita tidak lagi bisa percaya mereka (OPM). Mereka yang menyerang loh, yang mendahului (serangan) mereka bukan kita, dan sekarang kondisinya terjepit," ungkapnya.
Sebelumnya, lima prajurit TNI gugur imbas penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Nduga.
Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kolonel Kav Herman Taryaman, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendterawasih.
Baca juga: Sang Anak Selamat Dari Serangan KKB Papua, Orangtua Prajurit Kostrad Peluk Erat Dandim Sumedang
Herman mengatakan bahwa penyerangan oleh KST tersebut dilakukan ketika prajurit melakukan pengembangan pencarian mendiang Pratu Miftahul Arifin.
Adapun sebelumnya, Pratu Miftahul Arifin gagur dalam penyerangan yang dilancarkan oleh KST.
Saat melakukan pencarian, sejumlah prajurit terpencar di beberapa titik.
Kala itulah, mereka diduga mendapatkan penyerangan.
"Terkait perkembangan pencarian Prajurit TNI yang diserang dan ditembak oleh gerombokan KST, sehingga terpencar saat mengevakuasi Alm Pratu Miftahul Arifin Prajurit Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4/2023)," kata Herman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).
Namun saat ditemukan, para prajurit TNI tersebut dalam keadaan meninggal dunia, termasuk jenazah Pratu Miftahul Arifin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.