Biodata RA Kartini Pejuang Emansipasi Wanita yang Hari Lahir Diperingati setiap 21 April
Tepat hari ini, Jumat (21/4/2023), masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Berikut biodata RA Kartini, pejuang emansipasi wanita.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Tepat hari ini, Jumat (21/4/2023), masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini.
Peringatan Hari Kartini tak lepas dari sosok pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini, sebagai pejuang emansipasi wanita.
RA Kartini lantas dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi.
RA Kartini memperjuangkan hak wanita Indonesia untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan dengan pria.
Siapa sosok asli RA Kartini? Berikut biodata RA Kartini dan perjuangannya, dilansir SURYA.CO.ID dari sejumlah sumber.
Biodata RA Kartini
R.A. Kartini memiliki nama lengkap Raden Adjeng Kartini Djojo Adhiningrat.
Ia lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, ia dilahirkan ditengah keluarga bangsawan dari seorang ayah yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat.
Sang ayah adalah putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat sebagai Bupati Jepara.
Sang ibu yang bernama M.A. Ngasirah, bukan berasal dari keturunan bangsawan melainkan hanya rakyat biasa
M.A. Ngasirah anak dari seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Jepara.
Silsilah keluarga Kartini dari garis keturunan ayahnya merupakan keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono VI.
Bahkan, jika ditelusuri ke atas R.A. Kartini merupakan keturunan dari Kerajaan Majapahit.
Pendidikan
Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europes Lagere School). Karena Kartini adalah anak dari Raden Mas Adipati Aryo Sosroningrat, Bupati Jepara.
Namun, Kartini hanya bisa memperoleh pendidikan hingga berusia 12 tahun.
Karena menurut tradisi jawa, anak perempuan harus tinggal di rumah sejak usia 12 tahun hingga menikah.
Kartini punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan karena ingin mendapatkan hak yang sederajat dengan pria dalam hal pendidikan.
Tapi keinginan untuk sekolah lebih tinggi harus terkubur, karena Kartini harus menikah dengan seorang bangsawan Rembang bernama KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada 1903.
Meski menikah, Kartini tetap berjuang memperhatikan kaumnya.
Kartini menuang pemikirannya lewat tulisan yang dimuat oleh majalah perempuan d Belanda bernama De Hoandsche Lelie.
Kartini juga mengirim surat ke teman-temannya di Belanda, salah satunya bernama Rosa Abendanon.
Dari Abendanon, Kartini mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang kemajuan berpikir perampuan Eropa.
Kemudian, timbul keinginan Kartini untuk memajukan perempuan pribumi yang saat itu berada pada status sosial yang amat rendah.
Dalam surat yang ditulisnya, Kartini menyatakan keprihatinannya atas nasib-nasib orang Indonesia di bawah kondisi pemerintahan kolonial.
Seperti dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015) via Kompas.com Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan
Ini juga untuk peran-peran terbatas bagi perempuan Indonesia. Bahkan, dia menjadikan hidupannya sebagai model emansipasi.
Buku Kartini
Tulisan-tulisan yang dimuat dalam majalah dan yang dikirim ke teman-temannya dibukukan oleh Jacques Henrij Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda.
Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht atau Dari Kegelapan menuju Cahaya.
Pada 1922, tulisan itu diterbitkan menjadi bukuk kumpulan surat Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang : Boeh Pikiran, oleh Balai Pustaka.
Buku memperoleh respon positif dari masyarakat dan mendapat dukungan di Belanda.
Bahkan dibentuk Yayasan Kartini pada tahun 1916. Yayasan itu kemudian mendirikan sekolah perempuan di beberapa daerah Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang hingga Cirebon.
Meninggal
RA Kartini meninggal pada 17 September 1904 di usia 25 tahun setelah beberapa hari melahirkan. Kartini dimakamkan di Desa Bulu Kabupaten Rembang.
RA Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada 2 Mei 1964 oleh Presiden Soekarno lewat Keputusan Presiden No 108 Tahun 1964.
Tidak hanya itu, tanggal lahir RA Kartini 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Ini untuk menghormati jasa-jasanya dalam memperjuangkan emansipasi perempuan Indonesia.
RA Kartini
21 April 2023
SURYA.co.id
Biodata RA Kartini
surabaya.tribunnews.com
Hari Kartini
Pahlawan Nasional
Gempa 7.4 M Guncang Filipina, 8.400 WNI Dalam Keadaan Aman |
![]() |
---|
Jiwa Sosial Masyarakat Perkuat Misi Surabaya Kota Wakaf, Sepekan Diluncurkan Terkumpul Rp 1,5 Miliar |
![]() |
---|
Cara Edit Foto Semi Formal dengan Gemini AI, Lengkap dengan Contoh Prompt dan Panduannya |
![]() |
---|
Sudah Tua Jadi Pengedar Sabu, Vonis Kakek Di Gresik Didiskon Menjadi 7 Tahun Dan Denda Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Prancis vs Azerbaijan, Sabtu 11 Oktober 2025 Pukul 01.45 Live On RCTI, Mode Predator Mbappe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.