KKB Papua

PENGAKUAN Prajurit TNI Diserang KKB Papua, Masyarakat dan Anak-anak Teriak-Teriak: Bingung, 4 Gugur

pengakuan dua prajurit TNI yang selamat dalam baku tembak dengan KKB Papua

Editor: Musahadah
kolase tribun papu/istimewa
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan kondisi 4 prajurit TNI yang terluka akibat kontak tembak dengan KKB Papua dalam kondisi sehat. Terbaru, korban serangan KKB Papua menjadi 4 prajurit gugur. 

Diketahui, Pratu Miftahul Arifin ditembak KKB Papua setelah mencoba mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Menurut Bambang, jenazah Pratu Miftahul Arifin belum bisa dievakuasi karena terkendala cuaca ekstrem.

Dia pun mengungkap kondisi cuaca di sekitar lokasi penyerangan KKB Papua tersebut.

"Sampai tadi siang belum bisa diambil karena memang pertama disana cuacanya tidak menentu kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut," ujar Bambang saat ditemui di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).

Bambang menjelaskan, evakuasi memakai helikopter juga masih belum bisa dilaksanakan. Sebab tak hanya cuaca buruk, kondisi medan di tempat jenazah Pratu Miftahul Arifin bukan medan yang datar.

"Jadi untuk pengambilan jenazah helikopter kan kita tidak bisa langsung merapat. Karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar. Ya itu memang kendala utama," tukasnya. 

Operasi Siaga Tempur 

Di bagian lain, Laksamana Yudo Margono menyatakan status operasi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, naik menjadi Siaga Tempur.

Meski demikian pihaknya juga tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan pendekatan humanis atau soft approach. 

"Khusus di daerah-daerah tertentu diubah menjadi operasi siaga tempur. Seperti di natuna ada operasi siaga tempur laut, di sini operasia siaga tempur darat. Artinya ditingkatkan untuk menghadapi serangan seperti ini," terangnya. 

Denagn operasi siaga tempur ini akan membuat naluri tempurprajurit terbangun menghadapi KST. 

"Selama ini kita operasi teritorial, komunikasi sosial tetap. Tapi untuk enghadapi seperti ini kita operasi siaga tempur," tegasnya. 

Meski menyerukan operasi siaga tempur, Yudo memastikan tak ada tambahan pasuka.

Pasukan yang ada adalah pasukan rotasi dari daerah-daerah yang bukan rawan.

Selain itu pihaknya juga melakukan pergantian pasukan lama yang morilnya sudah turun. 

Pihaknya juga tidak akan melakukan penambahan alutsista. 

"Heli  ituuntuk evakuasi, untuk mendukung logistik. TIdak ada penambahan alutsista," katanya. 

Saat ini pihaknya tengah mengevaluasi keberadaan pos-pos yang ada dan memetakan kembali daerah-daerah yang kerawanannya tinggi. 

Terkait bagaimana mekanisme ke depannya, Yudi belum bisa memastikan. 

"Kemarin kita operasi soft approach, dengan ada seperti ini akan jadi evaluasi. Saya tidak bisa menentukan hari ini.

Dengan kehadiran saya, Pak KSAD, Pangkostrad, Danjen Kopassus, Pangkobangwilhan, Pangdam dan Danrem sebagai pelaksanakan di lapangan,
nanti baru kita tentukan ke depan"

"Operasi humanis ini untuk semua masyarakat yang bersama-sama kita menjaga daerahnya.

Ketika kontak tembak, timbul naluri prajurit muncul. makanya siapkan siaga tempur tadi," tegasnya. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ini Daftar Personel TNI yang Selamat dan Gugur Saat Dievakuasi Pascakontak dengan KKB di Nduga

Sumber: Tribun Papua
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved