KKB Papua
SOSOK 6 Jenderal yang Dampingi Panglima TNI Umumkan Operasi Siaga Tempur di Daerah Rawan KKB Papua
6 jenderal dampingi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat mengumumkan operasi siaga tempur di daerah rawan KKB Papua. Berikut sosoknya.
SURYA.co.id - Inilah sosok 6 jenderal yang mendampingi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat mengumumkan operasi siaga tempur untuk daerah rawan KKB Papua.
Pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono itu diucapkan setelah meninjau kondisi pasukannya seusai kontak senjata dengan KKB Papua di Distrik Mugi, Kbaupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Seperti diketahui, dalam kontak tembak dengan KKB Papua itu, satu prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin gugur.
Selain itu ada empat prajurit TNI terluka dan empat lainnya belum diketahui keberadaannya seusai diserang KKB Papua saat menuju lokasi penyanderaan PIlot Susi Air.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang datang ke TImika menyatakan status operasi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, naik menjadi Siaga Tempur.
Baca juga: STRATEGI Siaga Tempur TNI Hadapi KKB Papua Dikritisi dan Diminta Batal, Berikut Alasannya
Meski demikian pihaknya juga tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan pendekatan humanis atau soft approach.
"Khusus di daerah-daerah tertentu diubah menjadi operasi siaga tempur. Seperti di natuna ada operasi siaga tempur laut, di sini operasia siaga tempur darat. Artinya ditingkatkan untuk menghadapi serangan seperti ini," terangnya dalam konferensi pers di Timika, pada Selasa (18/4/2023).
Menurutnya, dengan operasi siaga tempur ini akan membuat naluri tempur prajurit terbangun menghadapi KKB Papua atau Kelompok Separatis Teroris (KST).
"Selama ini kita operasi teritorial, komunikasi sosial tetap. Tapi untuk menghadapi seperti ini kita operasi siaga tempur," tegasnya.
Meski menyerukan operasi siaga tempur, Yudo memastikan tak ada tambahan pasukan.
Pasukan yang ada adalah pasukan rotasi dari daerah-daerah yang bukan rawan.
Selain itu pihaknya juga melakukan pergantian pasukan lama yang morilnya sudah turun.
Pihaknya juga tidak akan melakukan penambahan alutsista.
"Heli itu untuk evakuasi, untuk mendukung logistik. TIdak ada penambahan alutsista," katanya.
Saat ini pihaknya tengah mengevaluasi keberadaan pos-pos yang ada dan memetakan kembali daerah-daerah yang kerawanannya tinggi.
Terkait bagaimana mekanisme ke depannya, Yudi belum bisa memastikan.
"Kemarin kita operasi soft approach, dengan ada seperti ini akan jadi evaluasi. Saya tidak bisa menentukan hari ini.
Laksamana Yudo Margono lalu menyebut bahwa kehadiran dia bersama enam jenderal TNI ini akan menentukan bagaimana strategi ke depannya.
"Dengan kehadiran saya,Pak KSAD, Pangkostrad, Danjen Kopassus, Pangkogabwilhan, Pangdam dan Danrem sebagai pelaksanaan di lapangan,
nanti baru kita tentukan ke depan"
"Operasi humanis ini untuk semua masyarakat yang bersama-sama kita menjaga daerahnya.
Ketika kontak tembak, timbul naluri prajurit muncul. makanya siapkan siaga tempur tadi," tegasnya.
Berikut sosok 6 jenderal yang mendampingi Panglima TNI:
1. Jenderal Dudung Abdurachman

Jenderal Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, 19 November 1965.
Ia lulus dari Akademi Militer pada tahun 1988.
Sebelum menjabat sebagai KSAD, Dudung lebih dulu menjabat Pangkostrad pada 8 Juni 2021.
Sebelumnya dia juga menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Jabatan ini yang membuat dirinya populer dan menjadi sorotan media ketika memerintahkan anak buahnya menurunkan baliho Rizieq Shihab pada September tahun lalu.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Kompas.com.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung menempati posisi Gubernur Akademi Militer (Akmil).
Posisi ini ia jabat selama dua tahun yakni pada 2018-2020. Sebelumnya, Dudung mengawali kariernya dari bawah.
Berikut riwayat jabatan Letjen Dudung Abdurachman:
- Dandim 0406/Musi Rawas
- Dandim 0418/Palembang
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
- Dandenma Mabes TNI
- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
- Pangkostrad TNI AD
2. Mayjen TNI Maruli Simanjuntak

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 27 Februari 1970.
Maruli merupakan lulusan Akademi Militer 1992, serta berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.
Ia juga merupakan menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Panjaitan.
Riwayat Jabatan:
- Komandan Denpur Cakra (2002)
- Pabandya Ops Mako Kopassus (2005-2008)
- Danyon 21 Grup 2 Kopassus (2008-2009)
- Dan Sekolah Komando Pusdik Passus (2009-2010)
- Wadan Grup 1 Kopassus (2010-2013)
- Dan Grup 2 Kopassus (2013-2014)
- Asops Danjen Kopassus (2014)
- Dan Grup A Paspampres (2014-2016)
- Danrem 074/Warastratama (2016-2017)
- Wadanpaspampres (2017-2018)
- Kasdam IV/Diponegoro (2018-2018)
- Komandan Paspampres (2018-2020)
- Pangdam IX/Udayana (2020).
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menggantikan pejabat sebelumnya Mayjen TNI Kurnia Dewantara yang memasuki masa purna tugas sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat.
Hal tersebut sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/911/XI/2020 yang ditetapkan pada tanggal 18 Nopember 2020.
3. Mayjen TNI Deddy Suryadi

Mayjen TNI Deddy Suryadi adalah Danjen Kopassus termuda yang kariernya makin moncer sandang bintang 2.
Ia juga menjadi lulusan Akademi Militer tahun 1996 yang pertama menyandang pangkat Pati di angkatannya, saat menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 2021 lalu.
Pria kelahiran 14 September 1973 ini, menjabat sebagai Kasdam IV/Diponegoro sebelum kini menjabat sebagai Danjen Kopassus.
Melansir dari Wikipedia, Mayjen TNI Deddy Suryadi lahir 14 September 1973.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 29 Maret 2023 mengemban amanat sebaga Komandan Jenderal Kopassus.
Deddy, tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Dia adalah mantan Ajudan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Dia kemudian menjabat Kepala Staf Korem 061/Suryakancana, Komandan Korem 074/Warastratama, Wakil Komandan Jenderal Kopassus, Kepala Staf Komando Daerah Militer IV/Diponegoro dan terakhir sebagai Komandan Jenderal Kopassus.
Riwayat Pendidikan:
- Akademi Militer (1996)
- Sesarcab Infanteri (1996)
- Komando
- Diklapa I
- Selapa II
- Seskoad (Lulusan Terbaik Susreg XLVII 2010)[1]
- Sesko TNI (2019)
Riwayat Jabatan:
- Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha
- Dandenma Kopassus
- Dandim 0623/Cilegon (2014—2016)[2]
- Dan Grup 2/Sandi Yudha[3] (2016—2017)
- Ajudan Presiden RI (2017—2019)
- Pamen Denma Mabesad (2019—2020)
- Kasrem 061/Suryakancana (2020—2021)
- Danrem 074/Warastratama (2021)
- Wadanjen Kopassus[4] (2021—2022)
- Kasdam IV/Diponegoro[5] (2022—2023)
- Danjen Kopassus (2023—sekarang).
4. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

Melansir dari Wikipedia, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa lahir 26 Juni 1967.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 21 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.
Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akmil tahun 1990 dan merupakan siswa dengan Karya Tulis Terbaik Dikreg XLI Sesko TNI T.A 2014.
Dia berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari.
Saat masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.
Saat dia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya.
Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah.
Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM.
Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris.
Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.
Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak.
Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah tuntutan.
Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.
Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI.
Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.
Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.
Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.
Riwayat Pendidikan:
- Akademi Militer (1990)
- Sesarcab Inf
- Komando
- Suslapa I
- Suslapa II
- Free Fall
- Penanggulangan Teror (Gultor)
- Suspa Intel Analis
- Seskoad (2004)
- Sesko TNI (2014)
- Lemhannas
Riwayat Jabatan:
1. Letnan Dua s/d Kapten
- Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
- Danki Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
- Dan Unit Den 81 Gultor / Kopassus
- Dansubtim 2 Den 81 Gultor / Kopassus
- Dantim Den 81 Gultor / Kopassus
- Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus
2. Mayor
- Danseko Pusdikpassus
- Dansepara Pusdikpassus
- Letnan Kolonel
- Pabandya Ops Makopassus
- Danyon 811/Sat-81/Kopassus
- Dandenma Kopassus
- Waasintel Danjen Kopassus
- Wadansat-81/Kopassus (2010)
3. Kolonel
- Dansat 81/Kopassus (2010)
- Danpusdikpassus[3] (2012)
- Pamen Ahli Bid. Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013)
- Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI)[4] (2014)
- Danmentar Akmil (2015)[5]
- Danrem 163/Wirasatya (2015)
4. Brigadir Jenderal
- Danrem 173/Praja Vira Braja[6] (2017)
- Kasdam XVII/Cenderawasih[7] (2017)
5. Mayor Jenderal
- Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018)
- Danjen Kopassus (2019)
- Pangdam XVIII/Kasuari (2020).
6. Letnan Jenderal
- Pangkogabwilhan III (2022).
5. Mayjen TNI Muhammad Saleh

Dilansir Surya Militer dari Wikipedia, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa lahir 14 Maret 1969.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 29 Juli 2022 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam XVII/Cenderawasih.
Saleh, lulusan Akmil 1991 ini berpengalaman dalam Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Staf Komando Operasi Gabungan Wilayah II.
Pada tanggal 8 Oktober 2016, dia menggelar acara perilisan buku karyanya dengan judul "Menuai Damai di Tanah Poso".
Menurutnya, buku ini menceritakan potensi adat istiadat serta kearifan budaya lokal yang dapat digali menjadi suatu potensi wisata yang meyakinkan.
Riwayat Jabatan:
- Waasops Danjen Kopassus
- Dan Grup 1 Kopassus (2012—2013)
- Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015)
- Pasis Sesko TNI (2015—2016)
- Pamen Ahli Kopassus Bidang Pendidikan dan Latihan (2016)
- Danrem 132/Tadulako (2016—2017)[3]
- Wadan Pussenif Kodiklat TNI-AD (2017—2019)[4]
- Kasdam Jayakarta[5] (2019—2021)
- Kaskogabwilhan II (2021—2022)
- Pangdam XVII/Cenderawasih (2022—Sekarang).
6. Brigjen TNI JO Sembiring

Melansir dari Wikipedia, Kolonel Juinta Omboh Sembiring lahir 8 Januari 1973.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang saat ini menjabat Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi, sebelumnya menjabat Kadep Ops Seskoad.
Sembiring, lulusan Akademi Militer 1995[1] ini berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhirnya adalah Pamen Ahli Bidang Jemen Sishanneg Pangdam I/Bukit Barisan dan Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih.
Riwayat Pendidikan:
- SMA Negeri 4 Medan (1991)
- Akademi Militer (1995)
- Sesarcabif
- Komando A-73
- Diklapa I
- Selapa II
- Susdandim
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XLVII 2009)[3]
- Pendidikan Reguler XLV Sesko TNI Tahun 2018
Riwayat Jabatan:
- Danyon 33 Grup 3 Sandhi Yudha (2010—2012)
- Dansat Intel Kopassus (2012—2013)
- Dandim 1714/Puncak Jaya (2013)
- Kabag Lat Rindam XVII/Cenderawasih (2013—2014)
- Kapen Kopassus (2014)
- Wadan Grup 3/Sandhi Yudha (2014—2015)
- Dangrup 3/Sandhi Yudha (2015)
- Dosen Madya Seskoad (2015—2017)
- Pamen Ahli Danjen Kopassus Bid Nubika[4] (2017—2019)
- Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih[5][6] (2019—2020)
- Pamen Ahli Bidang Jemen Sishanneg Pangdam I/Bukit Barisan (2020—2021)
- Kadep Ops Seskoad (2021—2022)
- Danrem 172/Praja Wira Yakthi (2022-Sekarang).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.