Berita Surabaya

8 Fakta Pria di Surabaya Bakar Istri Siri dan 2 Anak: Ternyata Sudah Pisah Ranjang, Tabiat Terkuak

Inilah fakta lengkap pria di Lakarsantri, Surabaya, tega membakar istri siri dan 2 anak tirinya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID/LUHUR PAMBUDI
TKP Sutikno bakar istri dan 2 anak tirinya 

SURYA.CO.ID - Inilah fakta lengkap pria di Lakarsantri, Surabaya, tega membakar istri siri dan 2 anak tirinya.

Sutikno (55) tega menyiramkan cairan 5 liter bensin dalam wadah jeriken untuk membakar istri siri, NNZ (37) dan kedua anak tirinya, DRLS (17) dan AB (8).

Kejadian ini terjadi di Jalan Dukuh Bulu Gang Kinco, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Jumat (14/4/2023) dini hari.

Menurut info dihimpun SURYA.CO.ID, Sutikno melakukan aksi nekat itu lantaran kesal kepada NNZ. 

Fakta baru menyebutkan, bahwa Sutikno dan NNZ sudah pisah ranjang. Seorang tetangga pun membongkar tabiat Sutikno.

Berikut fakta-faktanya.

Detik-detik pria bakar istri siri dan 2 anak

Insiden tersebut bermula saat Sutikno sekonyong-konyong dengan emosi mendatangi rumah istri irinya itu, sekitar pukul 00.30 WIB.

Merasa kedatangannya tak dihiraukan, karena posisi pintu tertutup dan terkunci.

Sutikno dengan membabi buta menjebol jendela kaca yang berbatasan dengan teras rumah.

"Rumah korban dalam keadaan pintu terkunci, lalu pelaku memasuki rumah korban dengan cara memecah kaca jendela," ujar Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim

Para korban yang diketahui dalam keadaan tertidur sontak terbangun.

Dan percekcokan di antara kedua belah pihak pecah di tengah malam menggegerkan warga.

Entah kerasukan setan apa. Sutikno yang makin kalap di tengah adu mulut dan saling bentak dengan sang istri siri itu, mendadak menyiramkan cairan bensin ke tubuh sang istri dan kedua anak tirinya yang berada di lokasi.

"Korban terbangun dan sempat terjadi percekcokan antara korban dan pelaku. Lalu pelaku menyiramkan 1 jeriken 5 literan bensin terhadap korban dan dua anak tirinya," jelasnya.

Cairan bensin tersebut dibawa oleh Sutikno dalam wadah jeriken berkapasitas lima liter.

Ia lalu menyalakan korek api untuk menyulut cairan bensin yang telah membasahi tubuh sang istri siri.

"Lalu menyulut dengan korek api sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran terhadap para korban," terangnya.

Merasa puas rencananya melukai istri siri dan kedua anak tirinya berhasil, Sutikno bergegas keluar, dan sempat berpapasan dengan beberapa orang tetangga atau warga setempat yang terlanjur terganggu dengan keributan di antara mereka.

Aksi kepergok tetangga

Saat berpapasan dengan para tetangga. Sutikno sempat meracau perbuatannya itu dilatarbelakangi kelakuan sang istri sirinya yang enggan menurut.

"Setelah melakukan pembakaran pelaku sempat berjalan keluar rumah sambil berkata kepada saksi Budi 'bojo ditoto gak kenek, wes tak obong ae omahe masio urusan polisi gak popo' (istri kalau dibimbing tidak bisa, sudah saya bakar saja rumahnya, meski berurusan Polisi tidak masalah)," jelasnya.

Tak jelas, apa maksud dari pernyataan Sutikno. Sejumlah warga dan para tetangga korban, lantas menghubungi BPBD Surabaya dan anggota Polsek Lakarsantri melalui command center 112, untuk meminta bantuan medis.

"Adanya kejadian tersebut saksi Budi kemudian menghubungi call center 112 dan pihak Kepolisian (Polsek Lakarsantri)," pungkasnya.

Jeritan anak NNZ

Tetangga korban atau saksi mata, Atin (51) mengatakan, dirinya baru menyadari adanya insiden tersebut, setelah mendengar kegaduhan suara benturan beberapa kali dari rumah korban, sekitar pukul 23.40 WIB.

Rumahnya, berada tepat di seberang depan rumah korban yang menjadi asal muasal suara kegaduhan tersebut di tengah malam tersebut.

Saat dirinya mencoba keluar rumah. Ia mendapati, pelaku Sutikno sudah melubangi kaca depan rumah yang ditinggali istri siri dan kedua anak tirinya.

Dan situasi dan kondisi di dalam area ruang tengah atau tempat keluarga menonton televisi di rumah tersebut, tampak berkobar nyala api.

Bahkan, tak lama setelah dikagetkan dengan kenampakan situasi genting tersebut, Atin melihat DRLS (17), remaja bertubuh kurus tinggi tersebut, berlarian menyeruak pintu kayu rumahnya, untuk meminta pertolongan.

"Warga tahu, dari ramai-ramai, saat saya keluar, anak pertama minta tolong 'tolong bun selamatkan ibuk dan adikku'. Baru saya teriak teriak panggil warga," katanya saat ditemui di lokasi.

Kondisi korban

Akibat aksi Sutikno, NNZ mengalami luka bakar 95 persen.

Kemudian, DRLS (17), si sulung mengalami luka bakar 90 persen, dan AB (8), si bungsu mengalami luka bakar 30 persen.

Para korban dirawat di IGD RSUD dr Soetomo Surabaya.

Sedangkan, pelaku yang juga mengalami luka bakar lebih ringan, kini sedang dirawat di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), dengan pengawalan anggota Unit Reskrim Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya.

Sosok Sutikno

Sosok Sutikno (55) dikenal sebagai salah satu juragan atau pedagang tanaman hias di kawasan Jalan Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya.

Sedangkan korban, atay istri siri Sutikno, NNZ (37) dikenal warga sebagai penjual gorengan yang memiliki lapak di Pasar Pradah, kawasan Kelurahan Lontar, Sambikerep, Surabaya.

"Istrinya setiap hari jualan gorengan, kalau Sutikno jualan bunga, punya stan bunga," ujar tetangga korban, Ngadinem (74) saat ditemui SURYA.CO.ID di lokasi, Jumat.

Baru menikahi NNZ tahun 2021

Pernikahan siri antara Sutikno dan NNZ terbilang masih seusia jagung. Sejak tahun 2021, NNZ dipersunting oleh Sutikno yang kala itu berstatus sebagai duda.

Status duda yang disandang Sutikno, diperoleh setelah bercerai dengan istri sahnya.

Sebenarnya, diungkapkan jika bersama istri pertamanya tersebut, Sutikno telah mengarungi biduk rumah tangga sekitar 20 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak.

Dulunya, Sutikno dan istri pertamanya tinggal di rumah yang merupakan lokasi insiden pembakaran tersebut.

Setelah resmi bercerai, mantan istri Sutikno dan kedua anaknya memilih angkat kaki dari rumah tersebut dan mencari tempat tinggal lain.

Sedangkan, Sutikno tetap memiliki dan menempati rumah tersebut. Hingga akhirnya Sutikno jatuh hati dengan NNZ dan memutuskan menikah secara siri.

Di tengah perjalanan membina biduk rumah itu, disebutkan jika Sutikno telah menjual surat keabsahan kepemilikan tanah atau rumah tersebut kepada NNZ.

Sehingga sejak saat itu, rumah tersebut merupakan milik sah dan resmi dari NNZ.

"Iya ini rumah asli Pak Sutikno dengan istri pertama dulu, selama 20 tahun. Lalu 2 tahun kemudian nikah dengan istri yang dibakar ini. Dan selama menikah, istri siri ini beli rumah Sutikno," jelas Ngadinem.

Sikap Sutikno di mata tetangga

Sosok Sutikno di mata warga, diakui Ngadinem kurang bersosialisasi dengan warga. 

"Bahkan ada tetangga meninggal, juga gak pernah ikut melayat atau tahlilan. Makanya tetangga tidak suka. Sama orang sini namanya pak Sutikno enggak digubris," kata nenek empat cucu itu.

Bahkan, keberadaan Sutikno bagi keluarga atau anak-anak istri sirinya juga telah mafhum diketahui para tetangga kerap bermasalah. Sutikno disebut-sebut kerap memperlakukan kasar anak-anak tirinya.

"Pak Sutikno itu kereng (jahat) kepada anaknya yang kelas 2 SD (8 tahun). Jadi, ibunya diajak kembali lagi, enggak mau. Iya gak harmonis, karena kereng sama anaknya," ungkap Ngadinem.

Pisah ranjang 

Menginjak di tahun ketiga, usia pernikahan siri Sutikno dan NNZ diketahui sedang pisah ranjang.

Belum dapat dipastikan, apakah hal tersebut menjadi sebab utama Sutikno naik pitam hingga kalap membakar istri siri dan kedua anak tirinya itu.

Namun, hampir seluruh warga atau para tetangga yang mengetahui gelagat dan tabiat Sutikno, memaklumi dugaan tersebut.

"Enggak. Pisah sudah pisah. Siri. Tapi sudah pisah. Diajak balik, enggak mau (istri sirinya)," jelasnya.

Apalagi, lanjut Ngadinem, beberapa waktu lalu, Sutikno dan NNZ terlibat beberapa kali percekcokan saat berada di stan atau lapak taman hias milik Sutikno di Jalan Dukuh Kupang.

"Enggak ada yang tahu kapan, bukan di sini. Tapi ada yang bilang cekcok saat di stan bunga Dukuh Kupang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved