Anas Urbaningrum Bebas

Biodata Anas Urbaningrum yang Besok Bebas Selasa 11 April 2023, Asal Blitar dan Alumnus Unair

Berikut ini profil dan biodata Anas Urbaningrum, yang bebas dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE TRIBUNNEWS DANY PERMANA / ANTARA RENO ESNIR
Anas Urbaningrum yang bebas 11 April 2023 

SURYA.CO.ID - Berikut ini profil dan biodata Anas Urbaningrum, yang bebas dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

Kabar Anas Urbaningrum bebas disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas), Rika Aprianti.

Ia mengatakan, mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat itu akan bebas jika memang memenuhi sejumlah persyaratan, seperti kesehatan.

“Kalaupun sudah memenuhi persyaratan sudah dicek dari pihak lapas juga, maka pengeluaran Anas akan dilaksanakan besok,” kata Rika, mengutip dari Kompas.com.

Rika menyebut, Anas bebas karena ia mendapatkan program integrasi cuti menjelang bebas.

Dengan demikian, mulai besok ia tidak lagi menyandang status warga binaan, melainkan klien Badan Pemasyarakatan (Bapas).

“Dalam rangka program integrasi cuti menjelang bebas,” ujar Rika.

Anas Urbaningrum, dan suasana rumah Anas Urbaningrum di Blitar
Anas Urbaningrum, dan suasana rumah Anas Urbaningrum di Blitar (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA /SHAMSUL HADI)

Siapa sosok Anas Urbaningrum?

Biodata Anas Urbaningrum

Melansir TribunnewsWiki.com, Anas Urbaningrum lahir di Blitar, Jawa Timur pada 15 Juli 1969.

Dia merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat.

Anas Urbaningrum menempuh pendidikan di Universitas Airlangga, Surabaya melalaui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada 1987.

Ia mengambil Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan lulus pada 1992.

Anas Urbaningrum kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000.

Kiprah Anas di kancah politik dimulai di organisasi gerakan mahasiswa.

Ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997.

Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itulah Anas berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998.

Pada era itu pula ia menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi.

Kemudian ia melanjutkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anas Urbaningrum terjun ke dunia politik melalui Partai Demokrat.

Baca juga: Anas Urbaningrum Restui Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Diisi Eks Politisi Demokrat dan Loyalis

Ia menjadi anggota tim Revisi Undang-Undang Politik atau Tim Tujuh yang menjadi salah satu tuntutan dalam reformasi 1998.

Dipimpin Ryaas Rasyid mereka melahirkan UU No, 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3/1999 tentang Pemilhan Umum, dan UU No. 4/1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Itulah produk baru untuk menggelar Pemilu dengan sistem baru.

Dia juga bergabung salam Tim Sebelas atau Tim Seleksi Partai Politik yang bertugas memverifikasi kelayakan data administrasi partai politik yang dapat ikut dalam pesta demokrasi.

Pada 1999 itu terdapat 48 partai politik yang lolos seleksi.

Dua tahun kemudian ia dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan Pemilu 2004.

Anas dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan Ketua KPU Nazaruddin.

Pada 8 Juni 2005 Anas mengundurkan diri dan bergabung dengan Partai Demokrat, bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dimana kala itu SBY terpilih sebagai Presiden RI ke-6 dalam Pilpres 2004.

Kala itu ia menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah.

Pada Pemilu 2009 Anas Urbaningrum terpilih menjadi anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur VII.

Pria kelahiran Blitar ini didapuk menjadi Ketua Umum Fraksi Partai Deokrat di DPR RI.

Ia berhasil menjaga kesolidan seluruh anggota fraksi Partai Demokrat dalam voting Kasus Bank Century.

Menyusul pemilihannya sebagai ketua umum partai, pada 23 Juli 2010 Anas mengundurkan diri dari DPR.

Anas lalu menjadi ketua umum Partai Demokrat dari 23 Mei 2010 hingga menyatakan berhenti pada 23 Februari 2013.

Proses pembebasan Anas Urbaningrum

Sebelumnya, Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri menerangkan, Anas Urbaningrum direncanakan bebas setelah mendapat cuti menjelang bebas (CMB). 

"Jadwal Pak AU (Anas Urbaningrum) keluar Lapas itu tanggal 11 (April 2023) nanti. Kami menyiapkan berkas dan dokumen, kan harus selesai, kami cek supaya jangan sampai ada yang salah atau kurang," terangnya, melansir dari Kompas TV.

Ia pun menyebut Anas meminta agar pembebasannya dilakukan setelah waktu Ashar atau sekitar pukul 15.00 WIB.

"Nanti Pak AU pagi-pagi ke bapas dulu, lapor. Setelah itu kembali ke Lapas. Beliau minta pembebasannya setelah Ashar," katanya.

Di sisi lain, pendukung yang diwakili Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad, mengatakan pihaknya akan menggelar acara buka puasa bersama.

Rahmad mengatakan, nantinya Anas akan berpidato di depan pendukungnya.

"Pidato tunggal saja, tidak ada acara khusus yang lain. Setelah itu kami akan bergeser untuk persiapan buka bersama dan salat Tarawih," ujar Rahmad. 

Ia pun menjelaskan, isi pidato yang akan disampaikan Anas Urbaningrum akan bercerita soal pengalaman selama berada di Lapas Sukamiskin dan terkait kondisi terkini. 

"Mas Anas kan sudah 10 kali lebaran di sini, Mas Anas rindu kepada sahabatnya dan sebaliknya," ucap Rahmad. 

 "Kesempatan untuk bertemu ini akan dimanfaatkan untuk bertegur sapa dengan sahabatnya dari luar daerah," ucapnya. Rahmad meyakini, dalam pidatonya, Anas Urbaningrum tidak akan membahas terlalu dalam soal situasi politik saat ini.

"Tetapi mungkin Mas Anas akan menyampaikan pesan khusus kepada para pendukungnya untuk bekal 2024," katanya. 

Dia melanjutkan, rombongan kemudian akan bergerak menuju kediaman orangtua Anas Urbaningrum di Blitar, Jawa Timur, untuk melakukan sungkem.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved