Tak Kalah Hebat Dari Ida Dayak, Inilah Sosok Bang Man Urut yang Punya Banyak Pasien hingga Viral

Tak kalah hebat dari Ida Dayak atau Ida Andriyani, inilah Sosok Bang Man Urut yang Punya Banyak Pasien hingga Viral di TikTok.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
kolase Twitter dan SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Kolase foto Ida Dayak dan Bang Man Urut. Tak Kalah Hebat Dari Ida Dayak, Inilah Sosok Bang Man Urut yang Punya Banyak Pasien hingga Viral. 

SURYA.co.id - Sosok Ida Dayak atau Ida Andriyani saat ini tengah jadi sorotan karena kesaktiannya, tapi tahukah kamu ada sosok yang tak kalah hebat darinya?

Dia adalah Bang Man Urut di Bireuen, Aceh.

Bang Man Urut dikenal mampu mengobati hampir semua penyakit tulang.

Pria tersebut memiliki banyak pasien dan bahkan viral di TikTok.

Sosoknya baru jadi sorotan setelah video pengobatannya diposting di Akun TikTok @acehviral berjudul " Bang Man Urot Gandapura - Bireuen"

Dalam video berdurasi 1 menit, 16 detik itu, pasien dengan keluhan terkilir mulai orang tua hingga anak-anak dalam gendongan orang tuanya sangat ramai antre sambil berdiri.

Mereka satu persatu dilayani cepat dan santai oleh Bang Man dan terlihat pasien pun tak terlalu kesakitan, bukan seperti biasa setiap pasien tampak kesakitan saat diurut.

Selesai diurut secara cepat itu, pasien pun sepertinya memasukkan uang ke kantong baju Bang Man, yang sama sekali tak dilihatnya karena dia terus melanjutkan melayani pasien lain. 

Video itu pun banyak ditanggapi positif oleh warganet. Umumnya menyebut mirip pengobatan oleh Ibu Dayak yang sedang viral itu. 

Baca juga: BUNTUT Pesulap Merah Sebut Ida Dayak Cuma Ahli Patah Tulang Tak Sakti, Pria Kalimantan Tantang Ini

Komentar netizen itu antara lain oleh akun Muhammad Rizal. 

Ia menuliskan ibu ida ,sama bang man kalau di gabungin jadi ..... IDAMAN.

Bang Man Urut memiliki nama asli Salman, seperti dilansir dari Serambinews dalam artikel 'Pasien Bang Man Urut dari Pijay Hingga Aceh Timur, Pengobatannya Mirip Cara Ida Dayak yang Viral Itu'.

Tim Serambinews berkesempatan melihat langsung cara Bang Man mengobati pasiennya.

Bang Man keluar dengan memegang satu gelas berisi minyak di tangan dan mendekat ke balai pengobatan tempat orang sedang menunggu untuk diobati atau diurut .

Dengan santai, Bang Man bertanya sakit apa kepada setiap pasien, ketika pasien menunjukkan bahu sakit, Salman langsung memegang sambil berbicara sudah selesai.

Setelah itu bergerak ke pasien lain yang juga berdiri berdekatan, jika tangan sakit, langsung dipegang.

Namun, jika paha yang sakit, ia minta pasien untuk tidur di balai, kemudia langsung diurut.

Mungkin hanya sekitar dua atau tiga menit saja diurut, sudah selesai.

Begitu juga pasien anak-anak, diawali dengan pertanyaan kenapa, setelah orang tuanya menjelaskan, Bang Man memberi arahan dan langsung mengurut, selesai.

Begitulah gambaran pengobatan yang dilakukan Salman atau Bang Man yang terlihat sangat mudah dan cepat dan pasien pun terlihat tak terlalu sakit ketika dipegang. 

Warga yang berada agak jauh segera mendekat ketika terlihat bisa didekati.

“Ini tangannya enggak tahu kenapa, terkilir,” ujar seorang bapak yang menggendong anaknya.

Salman langsung memegang tangan anak tersebut dan menyebutkan, tangannya patah dan segera dipasang pembalut.

Setelah itu disarankan untuk memastikan patah atau bukan , maka harus dirontgen ke rumah sakit. 

Usai diurut, pasien atau keluarga pasien memasukkan sesuatu dalam kantong baju Salman, sambil mohon pamit.

Tentu yang dimasukkan itu adalah uang seikhlas hati dan Bang Man tampak tak melihatnya

Sebelum proses urut dimulai, Salman kepada Serambinews.com, mengatakan mengurut memiliki keahlian tersendiri, bakat alam, pikiran. 

Menurutnya, setiap orang itu, apa yang bisa atau keahliannya, maka harus belajar terus untuk mengasahnya.

"Pesan orang tua dulu katanya, kalau begini sakit begini cara urutnya, turut kata hati dan insting bermain. Hati bermain, tangan sebagai media kerja, mengurut-mengurut dan insting. Komunikasi antara orang mengurut dan orang yang diurut sangat penting,” ujarnya.

Di akhir pembicaraan, Salman, mengharapkan orang-orang yang memiliki keahlian mengurus, maka juga harus membina orang-orang yang memiliki bakat ke arah itu. 

Dengan demikian tukang urut bisa berkembang di mana-mana dan mudah membantu masyarakat membutuhkan. 

Pro Kontra Ida Dayak

Diketahui, Pengobatan alternatif Ida Dayak yang disambut antusias masyarakat akhirnya memunculkan pro kontra. 

Mulai budayawan. ahli orthopedi, pesulap, kementerian kesehatan, ikatan dokter Indonesia (IDI) hingga jenderal TNI memberikan komentarnya terkait pengobatan alternatif Ida Dayak

Seperti diketahui, Ida Dayak disebut memiliki kemampuan dalam menyembuhkan berbagai keluhan atau penyakit antara lain stroke, meluruskan tulang yang bengkok, keseleo dan salah urat.

Namun, baik budayawan hingga IDI tidak satu suara terkait pengobatan alternatif Ida Dayak ini.

Berikut fakta-fakta dari pro kontra Ida Dayak

1. Budayawan Dayak sebut ada kekuatan gaib

Viralnya pengobatan Ida Dayak juga direspons budayawan Dayak, Suhu Wima. 

Suhu Wima membenarkan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak

"Pengobatannya benar," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor. 

Menurut Suhu Wima, Ida Dayak mengobati pasien menggunakan kekuatan gaib.

"Dia itu memakai gaibnya dia untuk bekerja membantu orang mengobati," katanya.

Hal itu terbukti dari ritual tari atau joget yang dilakukan Ida Dayak sebelum mengobati pasien.

Menurut Suhu Wima, hal tersebut untuk mengundang gaib.

"Pasti dia mengundang gaib supaya datang, kaya tari-tarian, joget, coba diperhatian kalau mau melakukan itu jogetlah, apalah, sebelum memulai acara kan," katanya.

Sementara itu, Suhu Wima memang tidak menjelaskan minyak yang dipakai oleh Ida Dayak.

Walau begitu menurutnya, minyak tersebut sudah dimasukkan ke dalam ritualnya.

"Minyak itu kan sudah dirajai, dibacain. Biasanya kaya kita ke dokter, dokter kasih obat, nah dia seperti itu," kata Suhu Wima.

2. Jenderal Andika Perkasa sebut sangat berguna

Hendropriyono menyebut, pengobatan Ida Daya sebagai sesuatu yang ajaib dan merupakan kearifan lokal.

"Terbukti semua, bahwa bisa menyembuhkan, sesuatu yang ajaib. Yang merupakan kearifan lokal yang harus kita angkat sebagai tradisi yang unggul," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor. 

Hendropriyono mengalami sakit pada bagian dengkulnya.

"Dengkul saya sakit seperti orang tua seumur saya, udah dekat 80-an," katanya. 

Setelah diobati Ida Dayak, dengkul Hendropriyono tak sakit lagi.

"Dengkul sakit, sekarang gak lagi, sembuh," katanya.

Senada, menantu Hendropriyono yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa juga mengakui keahlian Ida Dayak

"Kita lihat sendiri, dia punya skil kalau dilihat dari jam terbang sudah banyak sekali," katanya.

Andika juga mengakui keterampilan Ida Dayak dalam mengidentifikasi penyakit pasiennya.

"Identifikasi masalah cepat sekali, langsung memutuskan ini 2 menit atau 7 menit, begitu banyak jam beterbang yang beliau lakukan," kata Jenderal Andika Perkasa.

Untuk itulah menurutnya Ida Dayak sangat berguna bagi masyarakat.

"Ini sangat berguna untuk masyarakat," ujarnya. 

3. Tanggapan IDI

Terkait pengobatan Ida Dayak, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT memberi tanggapan. 

Dikatakan Adib, pengobatan alternatif paling sering ditemukan sebagai upaya terakhir yang dilakukan pasien untuk mencari kesembuhan.

"Karena harapan yang besar, dan ekspektasi luar biasa dan kita tidak bisa menafikan itu, karena satu sisi kelompok yang dateng mungkin ada yang pernah berobat kan merasa tidak ada harapan akhirnya berobat ke sana," ungkapnya dalam acara diskusi di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Di sisi lain, ada pula pasien yang mendambakan hasil instan akan mencari pengobatan alternatif. 

Karena tidak memakan proses panjang dan minim rasa sakit, serta biaya yang murah.

Lebih lanjut, dr Adib menjelaskan jika di dalam ilmu kedokteran ada satu pola dasar yaitu pemeriksaan fisik, penunjang atau anamnesis.

Proses selanjutnya diagnosa ditegakkan dan dilakukan tata laksana. 

Lebih lanjut, sebagai organisasi kedokteran IDI tidak bisa berkomentar banyak.

Karena dasar ilmu kedokteran dan ilmu pengobatan yang dilakukan Ibu Ida Dayak cenderung berbeda, yaitu menggunakan pendekatan spiritual.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved