KISAH Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Tewas di Kunjungan Ketiga, Sempat Dirampok
Niat ingin kaya raya, pasutri asal Lampung malah menjadi korban dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Seperti ini kisah pasangan suami istri atau pasutri yang menjadi korban dukun pengganda uang Banjarnegara.
Niat ingin kaya raya, Irsad dan Wahyu Tri Ningsih malah menjadi korban dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet.
Mereka tewas di tangan dukun pengganda uang itu usai kunjugan ketiga.
Irsad dan Tri merupakan pasutri asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Diketahui, mereka telah mendatangi Mbah Slamet sebanyak tiga kali.
Pada dua kunjungan pertama, Irsad dan Tri masih bisa pulang dengan selamat.
Namun naas pada kunjungan ketiganya, mereka dihabisi oleh sang dukun.
Adapun, Irsad dan Tri mengenal Mbah Slamet dari seseorang yang berinisial K pada 2021.
Melansir TribunLampung.co.id, hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.
"Kata K kepada korban, ada padepokan di Jawa Tengah yang dapat menggandakan uang," kata Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Sabtu (8/4/2023).
Pandra mengatakan, para korban yang tergiur dengan informasi tersebut akhirnya memutuskan berangkat ke Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk menemui pelaku Mbah Slamet.
Korban Irsad dan Tri, lanjut Pandra, menetap selama 3 minggu di Banjarnegara, sebelum akhirnya pulang ke Lampung.
"Setelah satu minggu berada di Lampung, korban Irsad mendapatkan kabar dari korban Suheri, penggandaan uangnya berhasil."
"Tetapi, uang tersebut dirampok orang yang tidak dikenal," jelas Pandra.
Kemudian, pada akhir Juni 2021, terus Pandra, korban kembali berangkat ke Banjarnegara untuk kembali menemui Mbah Slamet dan menjalankan ritual menggandakan uang.
Namun, saat pasutri itu tiba, Mbah Slamet mengatakan jika ritualnya salah.
"Jadi korban harus menunggu selama 40 hari untuk dilakukan ritual kembali, setelah empat hari berada di Banjarnegara mereka pun pulang lagi ke Lampung," tutur Pandra.
Selanjutnya, pada 9 September 2021, korban Irsad bersama istrinya, Wahyu Tri Ningsih, bertolak lagi ke Banjarnegara, lantaran mendapat telepon dari Mbah Slamet untuk segera menemuinya.
Kedua korban pun akhirnya berangkat menggunakan bus.
Baca juga: Siasat Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Demi Bujuk Korbannya, Beri Janji Tak Masuk Akal
Baca juga: 3 PERBEDAAN Mbah Slamet dan Wowon Cs, Dukun Pengganda Uang Tersangka Pembunuh Berantai: Ini Triknya
Sayangnya, pada 11 September 2021, korban Irsad dan istrinya tidak dapat dihubungi kembali.
"Pada April 2023, pihak keluarga korban mengetahui dari pemberitaan di televisi tentang pelaku Mbah Slamet yang menjadi pelaku pembunuhan dengan modus penggandaan uang," ucap Pandra.
Pihak keluarga menduga, jika Irsad dan istrinya turut menjadi korban dari Mbah Slamet.
Sehingga, pihak keluarga meminta bantuan kepolisian untuk mencari tahu tentang pemberitaan tersebut.
Ternyata benar, jika Irsad dan istrinya menjadi korban keganasan Mbah Slamet.
Telah Dipulangkan
Jenazah Irsad dan Tri telah dipulangkan ke kampung halaman mereka, Pesarawan, Lampung.
Jasad mereka dipulangkan setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan termasuk tes DNA.
Alda, anak Irsad dan Wahyu pun tak kuasa menahan tangis.
Air matanya pecah sepanjang jalan mendampingi jenazah kedua orang tuanya.
Adapun, pemulangan jenazah Irsad dan Tri dilakukan pada Jumat (7/4/2023) dan tiba di Lampung pada Sabtu (8/4/2023).
Isak tangis keluarga pun pecah saat jenazah keduanya tiba di rumah duka.
Baca juga: Isi Pesan Terakhir Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara
Baca juga: SOSOK Kontraktor Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet, Hilang Sejak 2021
Kisah Korban Suheri Gadaikan Mobil
Sementara itu melansir Tribun Lampung via Tribunnews.com, Suheri, korban lain pembunuhan Mbah Slamet, sempat menggandaikan mobil Daihatsu Xenia sebesar Rp 15 juta.
Uang hasil menggandaikan mobil digunakan Suheri menemui Mbah Slamet di Banjarnegara pada 25 Juli 2021.
"Jadi mobil yang digadaikannya itu untuk bertemu dengan pelaku Mbah Slamet," kata Pandra Arsyad.
Korban bersama istrinya, Riani berangkat dengan membawa uang senilai Rp 15 Juta tersebut dengan mobil Xenia silver.
"Keduanya berpamitan kepada anaknya untuk bekerja di padepokan Tulungagung," kata Kombes Pol Pandra.
Ia mengatakan, korban sesampainya di sana anak mengetahui bahwa orangtuanya pergi ke rumah pelaku di Banjarnegara.
Korban sempat berkomunikasi dengan anaknya hingga tanggal 8 September 2021 sekitar pukul 05.30 WIB.
"Keluarga korban kehilangan komunikasi sampai bulan April 2023, pihak keluarga mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia setelah melihat Mbah Slamet di televisi dan media sosial," kata Kombes Pol Pandra.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
PENAMPAKAN Rumah Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Terkuak Alasannya ke Dukun Pengganda Uang |
![]() |
---|
Botol Air Liang Lahat Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Dipersoalkan, Keberadaannya Misterius |
![]() |
---|
TABIAT Buruk Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Dibongkar Istri: Main Perempuan dan Tak Jelas Kerjanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.