KISAH Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Tewas di Kunjungan Ketiga, Sempat Dirampok

Niat ingin kaya raya, pasutri asal Lampung malah menjadi korban dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
Mbah Slamat dan rekannya BS (kiri). Suasana evakuasi korban (kanan). Pasangan suami istri asal Lampung turut menjadi korban dukun pengganda uang Banjarnegara tersebut. 

Isak tangis keluarga pun pecah saat jenazah keduanya tiba di rumah duka.

Baca juga: Isi Pesan Terakhir Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara

Baca juga: SOSOK Kontraktor Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet, Hilang Sejak 2021

Kisah Korban Suheri Gadaikan Mobil

Sementara itu melansir Tribun Lampung via Tribunnews.com, Suheri, korban lain pembunuhan Mbah Slamet, sempat menggandaikan mobil Daihatsu Xenia sebesar Rp 15 juta.

Uang hasil menggandaikan mobil digunakan Suheri menemui Mbah Slamet di Banjarnegara pada 25 Juli 2021.

"Jadi mobil yang digadaikannya itu untuk bertemu dengan pelaku Mbah Slamet," kata Pandra Arsyad.

Korban bersama istrinya, Riani berangkat dengan membawa uang senilai Rp 15 Juta tersebut dengan mobil Xenia silver.

"Keduanya berpamitan kepada anaknya untuk bekerja di padepokan Tulungagung," kata Kombes Pol Pandra.

Ia mengatakan, korban sesampainya di sana anak mengetahui bahwa orangtuanya pergi ke rumah pelaku di Banjarnegara.

Korban sempat berkomunikasi dengan anaknya hingga tanggal 8 September 2021 sekitar pukul 05.30 WIB.

"Keluarga korban kehilangan komunikasi sampai bulan April 2023, pihak keluarga mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia setelah melihat Mbah Slamet di televisi dan media sosial," kata Kombes Pol Pandra.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved