6 PRO KONTRA Ida Dayak: Jenderal TNI Ucap Sangat Bagus, Budayawan Sebut Gaib, Kemenkes dan IDI Beda

Ini lah pro kontra pengobatan alternatif Ida Dayak. Jenderal TNI menyebut sangat bagus, Kemenkes tidak melarang tapi ada yang anggap biasa.

Editor: Musahadah
kolase wartakota/TikTok
Ida Dayak, ahli pengobatan tradisional yang viral hingga didatangi ribuan orang di lokasi prakteknya. Berikut pro kontranya! 

3. Tanggapan IDI

Kolase foto aksi Ida Dayak. Simak kabarnya Setelah Kesaktiannya Dibongkar Pesulap Merah.
Kolase foto aksi Ida Dayak. Simak kabarnya Setelah Kesaktiannya Dibongkar Pesulap Merah. (kolase TikTok)

Terkait pengobatan Ida Dayak, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT memberi tanggapan. 

Dikatakan Adib, pengobatan alternatif paling sering ditemukan sebagai upaya terakhir yang dilakukan pasien untuk mencari kesembuhan.

"Karena harapan yang besar, dan ekspektasi luar biasa dan kita tidak bisa menafikan itu, karena satu sisi kelompok yang dateng mungkin ada yang pernah berobat kan merasa tidak ada harapan akhirnya berobat ke sana," ungkapnya dalam acara diskusi di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Di sisi lain, ada pula pasien yang mendambakan hasil instan akan mencari pengobatan alternatif. 

Karena tidak memakan proses panjang dan minim rasa sakit, serta biaya yang murah.

Lebih lanjut, dr Adib menjelaskan jika di dalam ilmu kedokteran ada satu pola dasar yaitu pemeriksaan fisik, penunjang atau anamnesis.

Proses selanjutnya diagnosa ditegakkan dan dilakukan tata laksana. 

Lebih lanjut, sebagai organisasi kedokteran IDI tidak bisa berkomentar banyak.

Karena dasar ilmu kedokteran dan ilmu pengobatan yang dilakukan Ibu Ida Dayak cenderung berbeda, yaitu menggunakan pendekatan spiritual.

3. PABOI sebut perlu dikaji

Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) menyatakan bahwa keamanan dan dampak lanjutan dari terapi alternatif non-medis yang digunakan Ida Dayak perlu dikaji secara ilmiah.

“Saya sampaikan ilmu terus berkembang, tidak ada satupun ilmu yang bisa mengklaim ilmunya yang paling bagus.

Selain itu, penyakit juga selalu ada penyakit baru,” kata Ketua Dewan Pakar PABOI periode 2022-2025 Ferdiansyah dalam Talkshow “Tanggapan Pengobatan Ortopedi Non-Medis” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, melansir dari ANTARA.

Menanggapi antusiasme warga yang besar terhadap pengobatan non-medis Ida Dayak, Ferdiansyah menuturkan dalam sebuah pengobatan alternatif, pemantauan (monitoring) terhadap tata laksana pengobatan harus diketahui secara jelas dan terstruktur.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved