Berita Bangkalan

Pembacokan di Bangkalan Diduga Berkaitan Pilkades, Polisi Belum Ungkap Identitas 3 Korban

Ini ada pertikaian masalah pilkades, saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit. Kami tengah fokus mencari pelaku

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/ahmad faisol
Korban-korban penganiayaan bergeletakan bersimbah darah di jalur protokol Jalan Halim Perdana Kusuma Kota Bangkalan, Rabu (5/4/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Insiden penganiayaan dengan senjata tajam (sajam) di jalan protokol Bangkalan Kota, Rabu (5/4/2023) siang, telah memakan tiga korban. Polisi belum mengungkap identitas ketiga korban, namun salah satu dikabarkan meninggal dunia dan dua lainnya dirawat di Ruang UGD RSUD Syamrabu Bangkalan akibat luka bacokan.

Pembacokan itu terjadi di Jalan Halim Perdana Kusuma, ketika sebuah mobil dihadang mobil lain dari arah berlawanan. Kemudian beberapa orang yang membawa sajam turun dan memaksa tiga penumpang dari mobil yang dihadang, agar keluar.

Hanya sekitar lima menit kejadian sadis itu, tiga korban sudah tergeletak dengan kondisi berdarah-darah. Diduga kuat, peristiwa itu terjadi saat Bangkalan tengah menggelar tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 149 desa di 17 kecamatan.

Uji kompetensi sistem gugur bagi beberapa desa dengan jumlah calon kades di atas lima orang telah usai beberapa hari yang lalu. Polisi masih mendalami dugaan itu.

“Ini ada pertikaian masalah pilkades, saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit. Kami tengah fokus mencari pelaku, nanti kita update lagi. Korban tiga orang, warga klampis semua. Iya (Desa Bator),” singkat Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya di hadapan awak media di lokasi kejadian.

Kejadian itu semakin memperkuat kekhawatiran bahwa pilkades serentak di Bangkalan mendatang memang perlu pengawalan ketat dari kepolisian. Sebelumnya ada gelombang aksi unjuk rasa ratusan warga tiga desa, Senin (3/4/2023) lalu, yaitu Desa Morombuh Kecamatan Kwanyar, Desa Kanegarah Kecamatan Konang, dan Desa Ja'ah, Kecamatan Tragah.

Aksi itu dilakukan di Kantor Pemkab Bangkalan sebagai bentuk protes atas ketidaknetralan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) di masing-masing wilayahnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved