Berita Bangkalan

9 Santri Tersangka Penganiayaan Junior Sampai Tewas, Kapolres Bangkalan : Tersangka Bisa Bertambah

empat orang santri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang dititipkan di panti rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/ahmad faisol
Satreskrim Polres menetapkan 9 santri sebagai tersangka pengeroyokan yang menewaskan santri junior berinisial BT, Selasa (7/3/2023) malam. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Sepekan lebih sejak kasus penganiayaan santri berinisial BT (16) sampai tewas di tangan para santri senior, Selasa (7/3/2023), Satreskrim Polres Bangkalan sementara telah menetapkan sembilan orang tersangka. Penetapan itu dilakukan usai pemeriksaan secara marathon terhadap 34 saksi sejak Rabu (8/3/2023) atas tewasnya santri asal Desa Bulukagung, Kecamatan Klampis.

Sembilan tersangka itu semuanya santri pesantren yang sama dan menjadi pelaku utama tewasnya BT. Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono membenarkan bahwa pihaknya sudah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan.

Penahanan dilakukan pada lima orang santri dewasa dan empat orang santri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang dititipkan di panti rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

“Total berjumlah sembilan tersangka, semuanya santri. Dugaan kesembilan orang ini para pelaku yang menganiaya juniornya, karena dianggap mengambil sesuatu barang milik kawannya. Para pelaku ini senior dan iingin membuat korban mengaku,” ungkap Wiwit di hadapan awak media, Senin (13/3/2023).

Wiwit menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih terus mendalami mulai para pelaku dan para saksi yang ada di lokasi kejadian meski Satreskrim Polres Bangkalan telah menetapkan sembilan orang santri sebagai tersangka.

“Total ada 34 orang saksi yang kami periksa, kami masih terus dalami siapa saja yang kira-kira melakukan penganiayaan, tetap kami dalami. Insya Allah mungkin ada tambahan (tersangka),” pungkasnya.

Tragedi tewasnya santri BT terjadi di sebuah pondok pesantren di Desa Campor, Kecamatan Geger, Selasa (7/3/2023) malam. Korban BT tewas di puskesmas dengan luka lebam di bagian lengan, dada, dan punggung. Beberapa saat kemudian, pihak pondok pesantren melaporkan peristiwa tersebut. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved