Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
CURHAT Irianto Dipanggil Pertamina Usai Bocorkan Surat Pernyataan Tak Tuntut Kebakaran Depo Plumpang
Irianto, anak korban meninggal dalam kebakaran Depo Plumpang, dipanggil Pertamina usai bocorkan surat pernyataan tidak menuntut atas insiden tersebut
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kabar terbaru datang dari anak korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Irianto (45), anak korban peristiwa kebakaran Depo Plumpang, curhat bahwa dirinya dipanggil oleh Pertamina.
Pemanggilan tersebut usai Irianto membocorkan surat pernyataan tidak menuntut Pertamina atas insiden kebakaran Depo Plumpang.
Irianto merupakan anak dari Iriana, salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023).
Usai kejadian itu, keluarga mendiang Iriana disodorkan surat pernyataan.
Adapun isi dari surat tersebut yakni tidak menuntut PT Pertamina atas insiden kebakaran.
Anak Iriana, Sulistiawaty, menandatangani surat pernyataan tersebut dalam kondisi yang masih berkabung.
Setelah itu, pihaknya mendapatkan uang yang disebut sebagai santunan sejumlah Rp 10 juta.
Irianto kemudian membocorkan surat pernyataan tersebut.
Imbasnya, ia mengaku dipanggil oleh pihak Pertamina.
Mengutip Kompas.com, dirinya curhat diminta untuk menemui Pertamina.
"Orang saya gara-gara kayak gitu, saya dipanggil sama orang Pertamina.
Saya disuruh datang ke sana," kata Irianto saat ditemui di RT 06 RW 01, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (8/3/2023).
"Kan sudah di-up, kan adik saya dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, masih dirawat.
Gara-gara saya ngomong kayak begitu, Rumah Sakit Pusat Pertamina pengin saya datang ke sana.
Maksudnya apa? Kan enggak jelas juga," imbuh dia.
Meski begitu, Irianto menegaskan bahwa saat ini ia belum memenuhi panggilan tersebut.
Panggilan tersebut datang setelah pihak yang diduga dari Pertamina menghubungi adiknya, Sulistiawaty.
Baca juga: FAKTA Warga Tanah Merah Tinggal Dekat Depo Pertamina Plumpang yang Terbakar: Punya IMB, Ogah Pindah
Baca juga: 3 KEAJAIBAN saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rumah se-Tembok dan Mobil Pengantar Umroh Aman
"Dia teleponnya ke adik saya.
Adik saya sudah ketakutan saja, takut adik saya enggak diurus di sana, sama orang-orang Pertamina gara-gara saya bocorin itu," ungkap Irianto.
Kemudian, Irianto meluapkan kekecewaannya.
Dalam wawancara, terlontar kalimat kasar karena tindakan yang diduga dari PT Pertamina ini menyodorkan surat pernyataan agar tidak menuntut.
"Ya kecewa.
Mau enggak dia, misalnya dia punya keluarga, saya bayarin Rp 10 juta, saya suruh matiin.
Kan begitu saja kalau bahasa kasarnya gitu," kata Irianto.
Pertamina Berikan Tanggapan
Terkait dengan keluarga kabar pemberian santunan Rp 10 juta, Eksekutif General Manager Pertamina Patra Niaga Bagian Barat, Deny Djukardi, buka suara.
Mengutip Tribun Style, ia menyatakan pihaknya akan menelusurinya.
Baca juga: SOSOK Pemilik Mobil SUV yang Lolos Jilatan Api Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pekerjaannya Mulia
Baca juga: IMBAS Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ahok Kena Sentil Pengamat: Mestinya Cari Tahu Penyebabnya
Menurut Deny, saat ini tim masih mendata ahli waris yang menjadi korban kebakaran pipa pengisian BBM di Depo Pertamina Plumpang.
"Kami akan meminta konfirmasi dengan tim kami di Plumpang, karena kami masih mendata masing-masing korban dan ahli waris," ujar Deny.
Adapun peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.11 WIB.
Dalam kejadian itu, belasan orang dilaporkan meninggal dunia, serta puluhan mengalami luka bakar.
Tak hanya itu, musibah kebakaran depo merembet hingga ke pemukiman warga sekitar yang menyebabkan ratusan warga mengungsi.
Belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran tersebut.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.