Berita Gresik
Pengakuan Penerima Hibah UMKM di Gresik, Proposal Dibuatkan Tetapi Bantuan Yang Datang Bisa Berubah
"Percayalah, kami akan profesional. Karena penerima bantuan banyak maka kita perlu menambah sampling," kata Nana.
Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, GRESIK - Celah untuk terjadinya dugaan korupsi dalam pengadaan bantuan untuk pelaku UMKM di Gresik, mulai terkuak. Meski pengadaan bantuan untuk UMKM dalam bentuk barang itu melalui e-Katalog, ternyata ada celah melalui proposal yang dibuatkan oleh pihak penyalur, yaitu petugas berinisial R.
R yang disebut sebagai koordinator proposal itulah, yang diduga memegang peran bagi dugaan penyimpangan dana hibah yang dialokasikan sebesar total Rp 19 miliar pada 2022 lalu.
Salah satu penerima bantuan hibah barang mengaku tidak berani menolak, sebab sudah bendapat bantuan cuma-cuma. Hanya saja, proposal untuk pembelian melalui e-Katalog juga dibuatkan oleh R.
"Apakah sesuai atau tidak, yang penting saya sudah diberi barang gratis. Saya sangat bersyukur," kata penerima asal Kecamatan Kebomas yang enggan menyebutkan namanya, Minggu (5/3/2023).
Tetapi ia membenarkan bahwa bantuan barang hibah tidak sesuai yang dibutuhkan. Ia menerima barang sebuah ponsel, kulkas dan TV tetapi semua barang tersebut dijual. "Karena saya butuh modal, malah diberi barang. Akhirnya barangnya saya jual," imbuhnya.
Begitu juga dengan penerima bantuan hibah barang UMKM yang lain, sebut saja BB. Ia mengatakan, pengajuan proposal untuk pengadaan hibah juga dibuatkan dan dikoordinir oleh R. Bahkan menjelang bantuan tiba, ada perubahan jumlah dan jenis barang.
"Proposal dibuatkan dan saat ada perubahan jelang bantuan datang, juga dikabari," kata pelaku UMKM yang menerima bantuan TV, kipas angin dan ponsel.
Bantuan yang seharusnya per kelompok itu, ternyata tidak dibagikan ke anggota kelompok, tetapi masih disimpan dalam satu rumah di kepala kelompok. "Proposal pengajuan dan penerimaan hibah diurus R," imbuhnya.
Sementara R saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan sedang sibuk. "Saya sedang sibuk, nanti kalau ada waktu saya kabari," kata R.
Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik, Nana Riana mengatakan, proses pengumpulan barang bukti dan keterangan (Pulbaket) terus dilakukan penyidik. Sebab penerima bantuan sangat, yaitu 782 pelaku UMKM sehingga perlu banyak saksi yang diminta keterangan.
"Percayalah, kami akan profesional. Karena penerima bantuan banyak maka kita perlu menambah sampling," kata Nana.
Sebelumya, Penyidik Pidana Khusus Kejari Gresik telah meminta keterangan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik, dan Sekretaris dan Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro.
Itu karena anggaran yang dialokasikan untuk bantuan hibah UMKM tahun 2022 sebesar Rp 19 miliar, yang terserap Rp 16 miliar. *****
korupsi dana hibah UMKM Rp 19 miliar
korupsi bantuan hibah untuk UMKM
penerima dana hibah tak membuat proposal
barang hibah tak sesuai proposal
Kantor Kejari Gresik
Sehari Ditangkap Langsung Disidang, 2 Penjaga Warkop di Gresik Didenda Rp 300 Ribu Akibat Jual Miras |
![]() |
---|
Jurus Lempar Batu Melukai Mata 2 Orang, 2 Oknum Pesilat di Gresik Dikirim ke Penjara |
![]() |
---|
Gelar Gebyar Disabilitas di Gresik, Gus Yani Apresiasi Bantuan Mobil Antar-Jemput dari Bank Jatim |
![]() |
---|
Penggerebekan Rumah di Menganti Gresik, Polisi Amankan Ratusan Botol Miras |
![]() |
---|
Razia Kafe di Utara Gresik, Puluhan Botol Miras Berhasil Disita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.