4 FAKTA Oknum TNI Viral Marah dan Mengancam Pengendara Pakai Sangkur: Ini Kronologi dan Sosoknya

Terungkap sederet fakta tentang video viral oknum TNI marah dan mengancam pengendara lain pakai sangkur. Ini kronologi dan sosoknya.

Kolase Twitter dan Kodam Diponegoro
Video viral saat oknum TNI ancam pengendara (kiri) dan Saat mereka berdamai (kanan). Simak rangkuman faktanya. 

SURYA.co.id - Terungkap sederet fakta tentang video viral oknum TNI marah dan mengancam pengendara lain pakai sangkur.

Insiden oknum TNI marah dan mengancam pengendara lain ini terjadi di jalan MH Thamrin Semarang

Aksi oknum TNI tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.

Terbaru, terungkap sosok oknum TNI dan pengendar yang diancam.

Kronologi kejadian ini juga diungkapkan langsung oleh Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto.

Berikut rangkuman faktanya melansir dari TribunJateng.com dalam artikel 'Terungkap! Alasan Anggota TNI ES Ngamuk dan Keluarkan Sangkur di Semarang'.

1. Sosok oknum TNI

Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto menerangkan perselisihan itu terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu. 

Oknum anggota TNI itu merupakan prajurit Kodim 0733/KS berinisial ES dan pengendara mobil Sienta itu berinisial NH (51).

"Perselisihan itu bermula ketika mobil Sienta  silver dengan nomor polisi H1531HS yang dikendarai oleh seorang laki-laki berinisial NH (51) memepet mobil Mazda Biante berplat nomor B1155 JA milik ES sejak di Jalan Gajahmada sampai dengan belok ke kiri menuju Jl. MH. Thamrin," ujarnya, Minggu (5/3/2023).

2. Kronologi

Menurutnya, saat itu prajurit Kodim 0733/ KS merasa jalannya terganggu dan pengendara mobil Toyota Sienta kurang memperhatikan keselamatan pengendara lain di jalan raya.

Akhirnya oknum anggota ES berniat untuk menghentikan dan memberikan peringatan kepada NH.

"Sesampainya di traffic light  Jl. MH. Thamrin, oknum anggota ES menghentikan mobilnya lalu menghampiri dan menegur NH dan terjadi cek-cok mulut karena keduanya sama-sama merasa benar," ujarnya.

Lanjutnya, hingga akhirnya percekcokan itu membuat oknum anggota ES terprovokasi dan terpancing emosinya.

Kemudian ES kembali ke mobilnya  mengambil sangkur yang merupakan kelengkapan baju dinasnya (PDL). 

"Pada saat terjadi cek-cok tersebut, rupanya ada pengendara mobil di belakang mobil NH yang mengambil video dan selanjutnya diupload di media sosial hingga akhirnya viral," terangnya.

3. Murni Salah Paham

Kapendam menerangkan bahwa kejadian tersebut murni karena salah paham. 

Pihak Satuan Kodim 0733/KS telah mengambil langkah diantaranya telah meminta keterangan terhadap oknum anggota ES serta telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan alat bukti lainnya. 

"Di lain pihak Satuan Kodim 0733/KS juga akan mendatangi dan mempertemukan NH dengan ES untuk dilakukan upaya mediasi," tuturnya.

Ia menuturkan komitmen Pimpinan TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku.

Oleh sebab itu tentu satuan di mana oknum anggota ES berdinas, akan melaksanakan langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum dalam menangani permasalahan yang terjadi secara profesional dan proporsional.

"Sebagai warga negara, kita punya hak yang sama di manapun berada termasuk di jalan raya.

Hak memakai jalan raya, hak merasa aman di jalan raya, dan hak merasa nyaman di jalan raya. 

Mari saling mengingatkan sesama pengguna jalan raya agar berperilaku baik saat berkendara serta mematuhi peraturan lalu-lintas yang berlaku," paparnya.

4. Berakhir Damai

Di sisi lain Kapendam menerangkan hingga berita ini dikeluarkan kedua belah pihak telah selesai dimediasi. Keduanya telah membicarakan secara kekeluargaan dan saling memaafkan.

"Serta melakukan kesepakatan untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum," tandasnya.

Oknum TNI Pukul Warga di Sragen

Dalam kasus sebelumnya, aksi oknum TNI di Sragen bikin heboh lantaran memukul perempuan pemilik warung.

Sebuah video oknum TNI pukul warga viral di media sosial, seperti halnya diunggah akun @icws_infocegatanwilayahsragen pada Kamis (8/12/2022).

Pada Minggu 4 Desember 2022 sekitar pukul 11:15 WIB, datang seorang laki-laki memesan minuman jus alpukat di resto @seblak_nophnophmasaran, tapi setelah selesai memesan pelaku tidak mau membayar.

Saat ditagih pembayarannya pelaku marah-marah sambil mengumpat kasar..

Karena berperilaku tidak sopan dan mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya akhirnya pelaku disuruh pergi.

Tapi pelaku malah semakin marah dan dengan brutal memukul pemilik resto berkali-kali.

Menurut keterangan dari karyawan, pelaku ini sudah beberapa kali pesan di restoran dan selalu tidak mau membayar (pergi begitu saja), tapi tidak pernah cerita ke pemiliknya.

Ciri-ciri pelaku, rambut di cat warna coklat terang & kemana-mana selalu membawa celana loreng (diduga oknum TNI).

Info dari korban, pelaku ini kerap bikin masalah juga di tempat lain, bahkan keluarganya sendiri sudah angkat tangan.

Korban mengalami luka-luka saat ini masih trauma dengan kejadian tersebut.

Menurut keterangan korban, saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Masaran & masih menunggu penanganan selanjutnya. Sc: @seblak_nophnophmasaran.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, diwakili Kapolsek Masaran, AKP Joko Widodo, mengatakan telah mendapatkan laporan atas kasus dugaan pemukulan tersebut.

Akan tetapi karena diduga pelaku merupakan anggota TNI aktif, pihak kepolisian menyerahkan kasus itu ke Subdenpom IV/4-1 Sragen.

"Terkait kejadian tersebut Polsek tidak menanganinya. Karena terduga pelaku status masih anggota TNI Aktif," kata AKP Joko Widodo, saat dikonfirmasi, pada Rabu (14/12/2022).

Selain itu, Kapolsek Masaran menjelaskan adanya dugaan pelaku memiliki gangguan jiwa atau Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) sehingga melakukan aksi tersebut.

"Infonya terduga pelaku mengalami ODGJ. Kemarin korban sudah kita arahkan ke Koramil. Dari Koramil juga mengarahkan laporan ke Denpom," jelasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved