Anak Petinggi GP Ansor Dianiaya
TERNYATA Rafael Alun Ayah Mario Dandy Punya 6 Perusahaan, Baru Terkuak 2 Berikut 2 Rumah Mewahnya
Terungkap lagi aset milik Rafael Alun, ayah Mario Dandy Satriyo tersangka penganiaya anak petinggi GP Ansor, Cristalino David.
SURYA.CO.ID - Terungkap lagi aset milik Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy Satriyo tersangka penganiaya anak petinggi GP Ansor, Cristalino David.
Setelah saham perumahan di Manado, ternyata Rafael Alun Trisambodo memiliki Restoran Bilik Kayu Heritage.
Restoran Bilik Kayu Heritage di Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari 6 perusahaan yang dimiliki eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyampaikan bahwa Rafael merupakan salah satu pemilik saham rumah makan tersebut.
“(Restoran Bilik Kayu di Yogyakarta termasuk 6) perusahaan,” kata Pahala saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: TERKUAK LAGI Aset Rafael Alun Ayah Dandy Satriyo: Rumah Mewah di Yogya hingga Saham Perumahan Manado
Pahala sebelumnya menyebutkan bahwa 6 perusahaan yang dimiliki Rafael itu dicatat dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) periode 2021.
Namun, kata Pahala, publik hanya bisa mengakses surat berharga Rafael sebagaimana tercatat dalam LHKPN, yakni senilai Rp 1.556.707.379.
“Iya (punya 6 perusahaan) disebutkan di LHKPN terakhirnya,” kata Pahala.
“Tapi akses publik hanya sampai total surat berharga saja, detailnya ya itu tadi saham di 6 perusahaan,” ujar dia.
Mengutip Kompas.id, Pahala menyebut bahwa KPK akan meminta penjelasan dari Rafael mengenai posisinya di perusahaan tersebut.
“Dia posisinya sebagai pengurus aktif atau bukan,” ujar Pahala.
Sebelumnya, Rafael Alun memiliki saham di Perumahan Green Hill Residence Manado.
Di perumahan berharga Rp 300 juta hingga Rp 2 miliar per unit ini, Rafael Alun menjadi salah satu pemilik sahamnya.
Hal ini diakui Maxi Mandagi, salah satu pimpinan Perumahan Green Hill Residence Manado.
"Berita yang beredar soal (perumahan ini) khusus Rafael Alun Sambodo yang punya, jelas itu bukan. Di sini ada beberapa pemegang saham. Jadi kalau bilang dia pribadi, enggak," kata Maxi saat diwawancara di Kantor Pemasaran Green Hill Residence Manado, Senin (27/2/2023).
Baca juga: TERKUAK Rafael Alun Ayah Mario Si Penganiaya Anak Petinggi GP Ansor Diperiksa KPK 2018, Ini Hasilnya
Ditanya berapa persen saham Rafael Alun Trisambodo di perumaham tersebut, Maxi tak mau beberkan.
"Untuk presentase, ini kan bukan urusan publik. Ini kan pribadi-pribadi, kita juga tidak enak kalau mau buka," ujarnya.
"Jadi dia bukan satu-satunya (pemilik saham). Kalau di berita yang beredar dia satu-satunya, ngaklah," tutur Maxi.
Dia mengaku Rafael Alun Trisambodo jarang datang di perumahan tersebut.
"Jarang datang. Pernah datang karena dia salah satu dari lima pemilik saham," sebutnya.
Maxi menjelaskan, Green Hill Residence Manado dibagun sejak 2008.
"Tahun 2008 dimulai pemasarannya. Pengembangan masih terus dilakukan," ujarnya.
Hingga saat ini hampir sampai 200 unit rumah yang sudah dibangun dari 2008 sampai sekarang.
"Termasuk lambat juga dibanding (perumahan) yang lain," tuturnya.
Untuk harga rumah, kata Maxi, paling mahal mencapai Rp 2 miliar.
"Tipe paling besar harganya Rp 1,5-2 miliar. Tipe kecil kalau dulu Rp 300 juta, sekarang Rp500 juta," ungkapnya.
Rumah Mewah, Bayar Pajak Murah

Rafael Alun juga diketahui memiliki rumah mewah di Kota Yogyakarta.
Pantauan Kompas.com, rumah mewah milik Rafael yang beralamat di Jalan Ganesha Kelurahan Muja-muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, ini tampak sepi.
Pagar setinggi 3,5 meter membuat rumahnya tertutup dari masyarakat luar sehingga tak ada celah untuk melihat isi di dalam rumahnya.
Pagar rumah Rafael di Kota Yogyakarta menggunakan batu hitam seperti batu candi dan menggunakan kayu, serta diberi hiasan tanaman merambat di pagar.
Tokoh masyarakat setempat, Sugiarto, membenarkan bahwa rumah yang beralamat di Jalan Ganesa itu milik Rafael Alun Trisambodo, tetapi Rafael jarang datang menyambangi rumahnya di Jalan Ganesha.
"Nggih (ya milik Rafael), tidak pasti kalau seminggu. Pas libur hari besar (Rafael ke rumahnya di Yogyakarta)," ujar dia saat ditemui di lokasi, Senin (27/2/2023).
Ia menambahkan, rumah mewah milik Rafael ini belum lama dibangun, lebih kurang tiga tahun lalu baru berdiri.
"Itu dulu beli lahan terus dibangun sekitar tiga tahun lalu kurang lebih," ucap dia.
Bahkan, sampai sekarang Rafael dan keluarga belum tercatat sebagai warga setempat dan masih warga Jakarta.
Ia bertemu hanya sekali saat itu Rafael hendak meminta izin untuk membangun rumah.
"Warga baru, tetapi belum terdaftar. Ya saat sosialisasi bangun rumah (bertemu Rafael)," ujar dia.
Luas rumah mewah ini diperkirakan lebih kurang 2.000 meter persegi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) saat ini sekitar Rp 5 juta-Rp 6 juta per meter persegi.
"Kalau NJOP Rp 5-6 juta. Kalau dijual kan tinggal pemiliknya (melepas harga berapa)," beber Sugiarto.
Jika dibandingkan dengan rumah sekitar, rumah Rafael tampak mewah dan luas.
Rata-rata rumah di Jalan Ganesha, menurut Sugiarto, seluas 300-400 meter persegi, sedangkan milik Rafael seluas 2.000 meter persegi.
Petugas keamanan setempat, Bowo, mengatakan, dirinya belum pernah bertemu dengan pemilik rumah.
"Belum pernah ketemu, paling ketemu sama pembantunya yang sering bawa anjingnya keluar sebanyak dua ekor," ujar dia.
Rafael juga memiliki rumah mewah di Kelurahan Kleak, Lingkungan 5, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Meski dikategorikan rumah mewah, pajak bumi bangunan (PBB) rumah tersebut hanya Rp300 ribu.
Dovinto Fourzany selaku Lurah Kleak mengungkapkan, murahnya PPB rumah mewah tersebut disebabkan belum ada pergantian nama antara pemilik lama dan pemilik baru.
"Akibatnya pemilik baru membayar dengan nilai sesuai ukuran rumah lama," kata dia Senin (27/2/2023).
Dari taksiran, rumah tersebut punya PBB yang lebih dari Rp300 ribu.
"Untuk jumlah pastinya harus ada taksirannya dari Bapenda," katanya.
Sementara menurut Ketua Lingkungan 5, Deasy Siwu, harusnya pemilik baru langsung melaporkan saat pembelian rumah ke Bapenda agar ada penyesuaian nilai pajak.
Ia menambahkan, rumah mewah tersebut tercatat atas nama Ernie Torondek, sedangkan pemilik lama bernama Rasid.
Rafael dikatakan membeli rumah pada tahun 2009 dan proses perombakan rampung sekira tahun 2011.
"Seingat saya rumah penghuni sebelumnya juga besar tapi tak semewah saat ini," kata dia.
Deasy Siwu menambahkan, rumah tersebut dijaga dua orang, sedangkan Ernie Torondek jarang terlihat menginap.
"Sepengetahuan saya hanya sekali Ernie datang yakni saat naik rumah baru," kata dia.
Kedua penjaga juga terkenal rajin membayar uang kebersihan.
"Kalau mau bayar biasanya mereka telepon ke kantor dan dari kantor transfer ke mereka," kata dia. (tribunnews/kompas.com)
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menilik Rumah Mewah Pegawai Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo di Kota Yogyakarta"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.