Berita Jember

Kini, Gantian PMII Jember Demo Evaluasi Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII menggelar demo untuk mengevaluasi program pembangunan dua tahun Kepemimpinan Bupati Jember Hendy Siswanto

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Imam Nahwawi
Ratusan kader PMII gelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkab Jember, Selasa (28/2/2023). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) melakukan demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Selasa (28/2/2023), sekitar pukul 10.30 WIB.

Peserta aksi menggelar demo untuk mengevaluasi program pembangunan dua tahun Kepemimpinan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakilnya Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

Terlihat dalam demo tersebut, sebagian kader dari Pengurus Cabang (PC) PMII Jember ini membawa banner bertuliskan "Menangis Pemkab Berdusta".

Bahkan, sebagian dari mereka membawa miniatur keranda jenazah.

Demo Aksi 272 yang digelar ratusan warga Jember sebagai respons refleksi 2 tahun kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto di depan Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Senin (27/2/2023).
Demo Aksi 272 yang digelar ratusan warga Jember sebagai respons refleksi 2 tahun kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto di depan Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Senin (27/2/2023). (SURYA.CO.ID/Imam Nahwawi)

Baca juga: Refleksi Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto, Warga Jember Gelar Demo Aksi 272

Baca juga: Bupati Jember Hendy Siswanto Angkat Bicara Tanggapi Tuduhan Peserta Demo Aksi 272

Baca juga: Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan, Bupati Jember Hendy Siswanto Paparkan Pencapaian

Pantauan di lapangan, para demonstran di temui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Jember, Arief Tjahyono bersama beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.

Koordinator Lapangan (Korlap), Wahyu Rizaldi mengatakan demo kali ini untuk menagih janji politik Bupati Hendy pada Kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 silam.

" Seperti janji membangun pabrik pupuk untuk petani, nyatanya hingga sekarang juga belum dibangun. Dan pembangunan infrastruktur jalan tidak sampai di pelosok-pelosok desa. Bahkan angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi," ujarnya.

Selain itu, kata Wahyu, banyak fasilitas publik yang dibangun juga tidak ramah difabel. Sehingga seluruh pembangunan masih kurang inklusi.

Di sisi lain, lanjut dia, janji pemberian beasiswa kuliah untuk 25.000 mahasiswa hingga kini juga tidak terealisasi.

Faktanya, bantuan pendidikan tersebut hanya dikucurkan 10.000 pelajar saja.

"Dan janji soal penertiban tambak liar, di Desa Kepanjeng Gumukmas, masih jalan ditempat. Bahkan malah akan dibangun lagi tambak baru seluas 4 hektare," imbuh Wahyu.

Oleh karena itu, dalam aksi kali ini, tambah Wahyu, massa menuntut Bupati Jember Hendy Siswanto untuk mentaati aturan dalam penyusunan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) sesuai dengan Permen ART/BPN nomor 11 tahun 2021.

"Selain itu, pemerintah harus memperhatikan ketersediaan fasilitas penyandang disabilitas dan menekan angka pernikahan dini. Juga menuntaskan kasus kemiskinan ekstrem" tuntutnya.

Pemerintah juga diminta lebih memperhatikan kehidupan petani dan nelayan, dengan menyediakan tempat pelelangan ikan di setiap pesisir kawasan perikanan.

"Menyediakan alokasi pupuk yang cukup bagi petani, anggaran dana harus untuk kegiatan tangkap ikan nelayan konvensional, bukan budi daya ikan di kawasan pesisir," jelas Wahyu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved