FAKTA Lubang Misterius di Gunung Galunggung yang Viral Ternyata Punya Fungsi Penting, Ini Kata PVMBG

Berikut ini fakta lubang misterius di Gunung Galunggung yang viral. Ternyata punya fungsi penting, ini kata PVMBG

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
TIKTOK
Lubang misterius di Gunung Galunggung yang viral 

SURYA.CO.ID - Berikut ini fakta lubang misterius di Gunung Galungung, yang sempat viral di media sosial. 

Sebuah video yang diunggah akun TikTok @rendichu03 pada 7 Desember 2022, memperlihatkan adanya lubang besar di antara semak belukar yang terlihat ditutupi penutup besi.

Ketika kamera didekatkan, lubang tersebut terlihat gelap dan misterius.

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun mempertanyakan lubang misterius di Gunung Galunggung itu.

"Lubang misteri, Lubang terdalam yang ada di sekitaran Gunung Galunggung. Ada yg tau ga sih ini bekas apa?" tulis akun tersebut dalam unggahan videonya.

Hingga Kamis (23/2/2023), video tersebut telah dilihat lebih dari 10 juta kali, disukai lebih dari 406.000 akun dan mendapat ribuan komentar.

Ini fakta sebenarnya dikutip dari Kompas.com.

Mengurangi volume dari kawah

Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Oktory Prambada menjelaskan, fungsi lubang atau terowongan tersebut adalah untuk mengurangi volume dari danau kawah Gunung Galunggung.

Oktory mengatakan, Gunung Galunggung memiliki danau kawah yang terbentuk usai erupsi tahun 1982. Kawah tersebut semakin hari semakin terisi oleh air.

Pemerintah bangun terowongan

Oleh karenanya, Pemerintah membangun sejumlah terowongan untuk pembuangan air dari danau kawah Gunung Galunggung pada tahun 1996.

"Tahun 1996, volume air berkisar 7 juta meter kubik, kemudian 1996 Pemerintah melakukan pengurangan debit air di kawah Galunggung dengan cara membuat tunnel-tunnel terowongan pembuangan air," kata Oktory. 

Setelah terowongan dibuat, volume danau kawah Gunung Galunggung mulai berkurang drastis.

"Sekarang sekitar 700.000 meter kubik, dari yang dulunya 7 juta meter kubik," katanya.

Mengurangi potensi bencana

Lebih lanjut, Oktory menjelaskan, air danau kawah Gunung Galunggung saat berlebih akan mengalir melalui terowongan tersebut dan kemudian langsung dialirkan ke sungai-sungai yang ada di sekitar Gunung Galunggung.

Menurutnya ada beberapa tunnel-tunnel lain di sekitar Gunung Galunggung yang dibuat di sejumlah tingkat ketinggian.

"Istilahnya 'outlet' pembuangan air danau kawah," jelasnya. 

Ia menyebut, air danau kawah perlu dikurangi sebab jika terjadi situasi kritis seperti aktivitas gunung yang meningkat, potensi bahaya dapat lebih berkurang.

"Jika aktivitas gunung meningkat, air danau bisa terpanasi, yang berpotensi menjadi lahar," tuturnya. 

Selain itu menurutnya volume danau kawah tersebut berisiko menjadi erupsi freatik berupa lumpur-lumpur panas jika aktivitas meningkat.

"Ini kan bahaya kalau diangkat ke atas dalam bentuk erupsi, makanya dikurangi (volume air danau kawah)," kata dia.

Oktory mengatakan, saat ini status Gunung Galunggung masih normal atau tak ada anomali.

Terkait terowongan yang ada di Gunung Galunggung, saluran serupa juga dibangun di sejumlah gunung di Indonesia yang memiliki danau kawah, seperti di Gunung Kelud.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved