IMBAS Kasus Clara Shinta: 3 Debt Collector Sudah Ditangkap, Irjen Fadil Imran Buktikan Janjinya

Inilah imbas kasus Clara Shinta yang mobilnya sempat diambil paksa oleh beberapa debt collector. 3 Debt Collector Sudah Ditangkap.

KOLASE KOMPAS.com Tria Sutrisna/Tribunnews.com
Clara Shinta (kiri) yang mobilnya diambil paksa debt collector dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan). Inilah imbas kasus Clara Shinta. 

SURYA.co.id - Inilah imbas kasus Clara Shinta yang mobilnya sempat diambil paksa oleh beberapa debt collector hingga viral di TikTok.

Tiga debt collector yang terlibat kini berhasil ditangkap Polda Metro Jaya.

Penangkapan tersebut merupakan bukti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menepati janjinya untuk memberantas premanisme.

Selain itu, terdapat pula tujuh preman dari dua kelompok berbeda yang ditangkap dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tidak ada ruang untuk premanisme dan kekerasan di Jakarta. Polda Metro Jaya tidak akan berhenti sampai di sini," ujar Fadil, Kamis (23/2/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Tangkap "Debt Collector" hingga Preman, Kapolda Metro: Tak Berhenti di Sini, Enggak Ada Gigi Mundur!'.

"Enggak ada gigi mundur," tegas Fadil.

Bersamaan dengan itu, Fadil pun menegaskan bahwa Polda Metro Jaya bersama jajaran juga tidak akan memberi ruang untuk pelaku kejahatan jalanan.

"Termasuk kekerasan di jalanan terhadap siapapun. Zero Premanisme," kata Fadil.

Baca juga: BIODATA Irjen Fadil Imran yang Geram Anggotanya Dibentak Debt Collector Imbas Kasus Clara Shinta

Sebelumnya, viral sekelompok debt collector membentak anggota polisi di kawasan Jakarta Selatan.

Kejadian itu bermula ketika debt collector menarik paksa mobil milik selebgram tiktok Clara Shinta di Apartemen Casa Grande, Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat (17/2/2023) lalu.

Puluhan debt collector itu berdalih bahwa BPKB mobil tersebut sudah digadaikan ke pihak leasing dan penggadai urung membayar uang ganti.

Dalam sebuah unggahan video, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menanggapi aksi premanisme tersebut.

Ia mengaku naik pitam lantaran tak terima dengan aksi debt collector yang memaki-maki anggotanya.

"Saya lihat preman ini sudah merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 3, darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki begitu," kata Fadil Imran, dikutip dari video Instagram @kabarnegri, Selasa (21/2).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved