PENDERITAAN Warga Nduga yang Mengungsi Gara-gara Ulah KKB Papua, Harus Terjang Derasnya Sungai
Berbagai penderitaan dialami warga Nduga yang harus mengungsi akibat ulah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Berbagai penderitaan dialami warga Nduga yang harus mengungsi akibat ulah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Mereka harus berjalan cukup jauh hingga menyeberangi derasnya arus sungai.
Untungnya ada aparat TNI-Polri yang selalu setia mambantu evakuasi warga.
Melansir dari instagram TNI AD, Tim Gabungan TNI Polri dari Pos Quari Atas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY dipimpin Lettu Inf Anggika selaku Pasiter Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY kembali berhasil mengevakuasi masyarakat Paro yang sebelumnya diperoleh informasi dari warga yang mengungsi telah berjalan dari Distrik Paro ke arah Kenyam Kabupaten Nduga sebanyak 167 orang melalui Quari Atas.
Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. dalam keterangannya di Jayapura, Senin (13/2/2023).
"Setibanya di Quari Atas, kemudian Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY membawa para pengungsi tersebut dengan menggunakan 2 unit truk NPS, 1 unit mobil Hilux milik Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY dan 3 unit Truk sipil dan 1 unit mobil Hilux," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.
Turut hadir dalam penjemputan evakuasi antara lain, Namia Gwijangge S. Pd, M.Si (Pj. Bupati Nduga), Lettu inf Anggika (Pasi ter Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY), AKBP Rio Alexander S.IP (Kapolres Kenyam), Kapten Laut (P) Country Aurora, Lettu Inf Dody Prasetyo, Ikabus Gwijangge, SE (Ketua DPRD Kabupaten Nduga) dan Obeth Arwakom (Sekretaris RSUD Pratama Elvrida Sara).
Dikatakan Kapendam XVII/Cenderawasih, mendekati sore hari sekitar pukul 15.00 WIT mobil tiba di pinggir sungai Quari Atas dan Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY bertemu dengan masyarakat Paro yang sedang melaksanakan penyeberangan melalui sungai Genit untuk dibawa ke Kenyam,.
Baca juga: KETAKUTAN Warga Nduga Gara-gara Kebrutalan KKB Papua, Satgas Damai Cartenz Beri Bantuan Ini
"Untuk meyakinkan kondisi para Pengungsi warga Paro, mereka kita bawa ke di RSUD Distrik Kenyam untuk melaksanakan pengecekan kesehatan dan bersyukur semuanya sehat," imbuhnya.
Demi kenyamanan, diperoleh keterangan para pengungsi kemudian dibawa ke kediaman Jhoni Wasareak yang merupakan Staf Ahli Bupati Kabupaten Nduga.
Selain itu,Personel gabungan TNI-Pori membantu evakuasi warga Paro, Kabupaten Nduga, Papua menyeberangi Sungai Kenyam.
Berdasarkan laporan dari Pemda setempat bahwa terdapat warga Paro yang mengungsi dan ingin menyeberang melalui Sungai Kenyam.
Dansatgas Yonif Raider 514/SY Letkol Inf Rinto Wijaya menurunkan dua tim evakuasi gabungan TNI-Polri yang dipimpin oleh Lettu Inf Anggika selaku perwira teritorial Satgas.
Dalam keterangan tertulisnya Dansatgas Yonif Raider 514/SY, Senin (13/2/2023) mengatakan, dengan cepat tim evakuasi gabungan bergerak menuju sungai Kenyam yang sangat deras untuk mengevakuasi ratusan masyarakat Distrik Paro yang menyeberang.
“Para warga ini menyeberangi sungai karena karena dirasa kampung mereka sudah tidak aman, akibat berbagai teror yang dilakukan kelompok KST Papua, “ terang Dansatgas.
Kendaraan angkut personel TNI-Polri dan Pemda turut serta berpartisipasi dalam proses evakuasi masyarakat tersebut.
Setelah itu ratusan pengungsi diberikan pemeriksaan awal kesehatan di RSUD Kenyam dan diberikan perawatan secara medis.
Diketahui para warga yang juga terdapat wanita dan anak-anak telah berjalan kaki kurang lebih dari 7 hari tanpa bekal logistik yang memadai.
"Kami akan terus melanjutkan pengabdian kami tanpa henti kepada masyarakat serta bersatu padu TNI-PolriI dan Pemda setempat bahu membahu mewujudkan keamanan di Kabupaten Nduga, " tegas Dansatgas.
Salah seorang pengungsi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sangat bersyukur telah dibantu dan diselamatkan aparat TNI dan Polri untuk menyeberangi Sungai Kenyam yang cukup Deras.
"Terima kasih bapak TNI-Polri yang telah bekerja keras membantu kami, sungguh tidak mudah perjuangan kami selama berhari-hari untuk menyelamatkan diri, “ ujar salah satu pengungsi.
Pilot Susi Air Terdeteksi
Setelah beberapa hari tak diketahui keberadaannya, pilot Susi Air akhirnya terdeteksi oleh TNI-Polri.
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, pilot Susi Air tersebut kini berada di tangan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Irjen Mathius D Fakhiri pun tak tinggal diam dan melayangkan ancaman kepada KKB Papua.
"Pilot ada di kelompok Egianus, kita masih belum bisa tahu kondisi pilotnya," kata Fakhiri di Mimika, Selasa (14/2/2023).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Soal Keberadaan Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Pilot Ada di Kelompok Egianus'.
Fakhiri tak menjelaskan lokasi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.
Ia menegaskan, TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus Kogoya yang membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari.
"Selaku Kapolda saya berharap kelompok Egianus dan kawan-kawan untuk setop melakukan aksi-aksi yang tidak perlu.
Tentunya kami aparat kepolisian dan TNI akan lawan, kami tidak akan mundur," tuturnya.
Sebelumnya, situasi keamanan di Distrik Paro tak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).
Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.
Keberadaan pilot pesawat Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens pun belum diketahui hingga kini.
Pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat diancam Egianus Kogoya, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengatakan, kondisi itu membuat sejumlah warga Distrik Paro berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki pada Kamis (9/2/2023).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.