Pemprov Jatim
4 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil: Hadirnya Bus Trans Jatim, Jadi Solusi Penyediaan Angkutan Massal
Di tahun keempat kepemimpinannya, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil telah merealisasikan Jatim Akses melalui penyediaan angkutan massal berbasis darat
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak memiliki program andalan Jatim Akses yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
Di tahun keempat kepemimpinannya, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil telah merealisasikan Jatim Akses melalui penyediaan angkutan massal berbasis darat berupa Bus Trans Jatim.
Bus yang memiliki teknologi canggih ini telah dioperasikan sejak bulan Agustus tahun 2022 lalu dan sukses menjadi angkutan massal idola masyarakat. Bus Trans Jatim menjadi cuplikan sukses Khofifah-Emil dalam penataan transportasi Jawa Timur.
Saat ini, Bus Trans Jatim telah melayani trayek Sidoarjo-Surabaya-Gresik dengan total 20 unit kendaraan bus dan 2 unit bus cadangan. Bus Trans Jatim bahkan tahun ini akan ditambah 10 unit dan 1 cadangan karena animo masyarakat untuk naik Bus Trans Jatim yang begitu tinggi.
"Bus Trans Jatim ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan di Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. Selain itu juga untuk mengurangi gas emisi buang. Sehingga polusi bisa terkurangi. Bus Trans Jatim sengaja kita sediakan untuk menguatkan public transportation Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah.
Khofifah menjelaskan, bus Trans Jatim saat ini memiliki 32 halte dengan perincian 15 halte dari Porong-Surabaya-Gresik dan 17 halte dari Gresik-Surabaya-Sidoarjo.
Khofifah berharap Bus Trans Jatim mampu mengurai kemacetan, mengurangi angka kecelakaan, dan menjaga keselamatan pengendara lain.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengapresiasi masyarakat yang memberikan antusiasme besar pada Bus Trans Jatim.
Sejauh ini, penumpang Bus Trans Jatim bisa mencapai 122.000 ribu orang per bulan. Dengan load penumpang sebesar itu, Bus Trans Jatim ini sudah mengurangi kepadatan penggunaan sepeda motor di jalanan sebanyak 42 ribu.
“Antusiasme tinggi masyarakat pada Bus Trans Jatim mendorong kami untuk terus meningkatkan pelayanan. Itulah sebabnya tahun ini kami akan menambah bus trans jatim sebanyak 10 unit. Agar waktu tunggu penumpang di halte juga lebih cepat,” tandasnya.
Khofifah mengatakan, penambahan armada bus ini cukup urgen. Terutama lantaran load factor terakhir di bulan Desember 2022 sebesar 138 persen.
Dengan adanya penambahan armada pada Koridor I ini maka waktu tunggu penumpang yang sebelumnya 30 menit dapat dipangkas menjadi 15 menit. Sehingga antrean penumpang pada tiap-tiap halte dan keluhan penumpang dikarenakan waktu tunggu yang cukup lama dapat teratasi.
“Faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang menjadi prioritas kami. Ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman,” katanya.
Tak hanya melakukan penambahan rute namun tahun ini Khofifah memastikan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan pengembangan rute untuk Koridor II. Yakni Terminal Kertajaya Mojokerto-Terminal Purabaya.
“Rute ini insya Allah akan dilaunching pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah armada 20 Unit Operasional dan 2 Unit Cadangan,” ungkapnya.
“Setelah pengembangan rute koridor II ini rencananya kami akan mengembangkan Koridor III di wilayah Gerbangkertasusila. Mohon doanya dari seluruh Warga Jatim semua,” kata Khofifah melanjutkan.
Sebagaimana diketahui, kelebihan Bus Trans Jatim ada pada layanan keamanan dan kenyamanan. Di mana setiap armada memiliki CCTV in dan out untuk menanggulangi kejahatan di Angkutan Umum.
Di segi keselamatan, terdapat spesifikasi alat penunjang yang sudah di sediakan seperti Kamera AI (Artificial Intelligence) yang berfungsi mengontrol dan mengatur kecepatan bus yang di awaki oleh pramudi, serta bisa mendeteksi dan memperingatkan pelanggaran dalam operasional.
Dari segi keteraturan, dengan time table yang sudah ditetapkan dan tersedia aplikasi Trans Ajaib di smartphone (Playstore dan Appstore) maka penumpang akan mendapatkan kemudahan informasi terkait jadwal keberangkatan bus.
“Kemudian dari segi kesetaraan, Bus Trans Jatim adalah moda yang bisa di gunakan untuk semua kalangan, termasuk penumpang difable atau kebutuhan Khusus. Tarif bus ini terjangkau yaitu Rp 2.500 untuk tarif santri, Rp 2.500 untuk tarif pelajae dan Rp 5.000 untuk tarif umum,” pungkasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono mengatakan bahwa operasional Bus Trans Jatim juga turut memberi sumbangsih pendapatan PAD Pemprov Jatim.
Nyono menargetkan pendapatan yang diberikan dari Bus Trans Jatim di tahun 2023 akan mencapai 30 persen dari anggaran operasional yang diberikan dari APBD Provinsi Jatim.
"Di tahun 2022 pendapatan yang kami sumbangkan ke PAD Provinsi Jatim mencapai Rp 2,17 miliar. Jika dipersentase dari Rp 9 miliar biaya yang dikeluarkan untuk operasional, maka yang kami kembalikan sudah mencapai 23,3 persen," tegas Nyono.
Ia menargetkan, bahwa anggaran yang bisa dikembalikan untuk PAD Provinsi Jawa Timur dari Bus Trans Jatim akan mencapai 30 persen di tahun 2023. Bahkan secara bertahap ia menargetkan akan bisa mencapai 50 persen di tahun tahun selanjutnya.
"Karena ternayata potensi pendapatannya besar. Selain dari penumpang, bisa kita maksimalkan dari iklan ke Bus Trans Jatim. Tahun ini ada beberapa yang akan masuk. Selain itu pendapatan juga bisa digali dari sisi halte dan lain-lain," tegasnya.
Selanjutnya, Nyono memaparkan, bahwa Bus Trans Jatim ini memang bukan profit oriented. Melainkan tujuan utamanya adalah untuk pelayanan masyarakat khususnya dalam penyediaan angkutan umum berbasis darat.
Resmikan Dermaga Movable Bridge di Pelabuhan Jangkar yang Layani Long Distance Ferry ke NTT
Tidak hanya menggarap penataan transportasi berbasis darat, namun Gubernur Khofifah juga memberikan perhatian untuk penataan akses transportasi laut. Di tahun 2022, Gubernur Khofifah meresmikan Dermaga Movable Bridge (MB) II Pelabuhan Penyebrangan Jangkar, Situbondo. Tepatnya pada 19 Desember 2022 lalu.
Keberadaan dermaga ini sangat strategis dalam mempecepat aksesibilitas dan konektivitas pulau-pulau yang ada di Madura dan Indonesia Timur. Selain itu, juga untuk memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan bahan pokok sekaligus mendukung pembangunan daerah dan penurunan biaya logistik barang dan jasa.
“Secara prinsip, Pelabuhan Jangkar ini dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan bahan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar Akses di Pulau Pulau Madura seperti Raas, Sapudi, Kalianget dan Kangean,” ungkap Khofifah.
Gubernur Khofifah mengatakan dengan beroperasinya Dermaga MB II Pelabuhan Jangkar Situbondo ini mampu mendukung peningkatan kinerja dan pelayanan angkutan penyebrangan baik manusia maupun barang dan jasa sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim utamanya di wilayah kepulauan Madura.
Khofifah berharap dengan beroperasinya pelabuhan ini akan mendukung produktifitas masyarakat baik sektor perekonomian, aktifitas sosial, pendidikan hingga keamanan, ketertiban masyarakat (kambtibmas).
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu memaparkan bahwa Pelabuhan Penyebrangan Jangkar Situbondo ini mulai dikembangkan sejak Tahun 2017 dan mulai dilakukan minimal operasional pada tahun 2020 yang digunakan oleh tiga kapal yakni Munggiyango Hulalo melayani Rute dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Kangean – Kalianget, Pulau Sapudi – Kalianget dan Pulau Raas – Kalianget. Pelabuhan ini di desain dengan kapasitas MB 80 Ton dan dapat melayani sandar kapal hingga kapasitas 5.000 Gross Ton (GT).
“Pengembangan kelancaran pelabuhan ini dilakukan untuk menunjang operasional penyebrangan ke Indonesia Timur melalui program pelayaran jaram jauh/Long Distance Ferry (LDF) dari Jangkar – Nusa Tenggara Timur PP yang direncanakan bekerjasama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry,” jelasnya.
Gubernur Khofifah menerangkan, sejak dua tahun lalu koordinasi dengan Kementerian Perhubungan yang direspon langsung oleh Menteri Perhubungan terus dilakukan yang kemudian ditindaklanjuti oleh Dirjen Hubungan Laut, dimana salah satu pengajuan yang diusulkankan adalah Pelabuhan Jangkar, agar diberi izin untuk Long Distance Ferry (LDF).
Akan tetapi, pada saat itu Kemenhub juga telah mengeluarkan izin untuk Pelabuhan Tanjung Perak sehingga membutuhkan waktu. Pelabuhan ini juga memiliki banyak potensi dan keistimewaan.
Oleh karenanya, agar LDF bisa terealisasi, maka asesment harus segera dilakukan mendukung percepatan transportasi barang dan jasa utamanya jurusan ke Pelabuhan Lembar, Mataram dan Kupang.
“Ada kelebihan dari dermaga Penyebrangan Jangkar ini yakni potensi dilakukan kedalaman hingga 20 meter dan tingkat sedimentasinya rendah. Saya optimis izin LDF bisa segera terpenuhi untuk melayani transportasi dari Jangkar menuju Lembar, Mataram hingga Kupang asal didukung asestmen yang kuat” tegasnya.
“Pelabuhan ini juga mendukung bagian dari pecinta hewan dan binatang, utamanya memperlakukan hewan ternak seperti sapi dengan lebih baik yang dikenal animal welfare. Sapi dari Raas dan Sapudi yang dikirim ke Jawa melalui pelabuhan Jangkar- Situbondo akan mendapat perlakukan lebih baik ,” tambahnya.
4 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil
Khofifah Indar Parawansa
Emil Elestianto Dardak
Gubernur Khofifah
Bus Trans Jatim
Nyono
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
HUT ke 86 RSUD Dr Soetomo, Pj Gubernur Adhy Karyono Sebut Taraf Kesehatan dan IPM Jatim Meningkat |
![]() |
---|
Pj Gubernur Adhy Karyono Resmi Tetapkan UMP Jatim 2025, Naik 6,5 Persen Menjadi Rp 2.305.985 |
![]() |
---|
Pj Gubernur Jatim Optimistis Kongres PII Hasilkan Langkah Strategis Industri Berkelanjutan |
![]() |
---|
Di Upacara HUT ke-53 KORPRI, Pj Gubernur Jatim: KORPRI Motor Penggerak Pelayanan Publik Berkualitas |
![]() |
---|
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Terima Penghargaan Most Inspiring Leader Keterbukaan Informasi Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.