REAKSI Jenderal Dudung Soal Aksi KKB Papua Bakar Pesawat Susi Air: Tak Segenting yang Kita Dengar
Reaksi KASAD Jenderal Dudung Abdurachman terkait aksi teror KKB Papua yang membakar pesawat Susi Air di Nduga. Tak Segenting yang Kita Dengar katanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Meski demikian, Dudung enggan membeberkan jumlah pasukan dan satuan elite TNI AD mana yang diberangkatkan ke Papua karena merupakan rahasia demi menjaga keamanan.
Dudung menekankan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan humanis namun tetap tegas terhadap KKB di Papua sebagaimana arahan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Langkah Tegas Panglima TNI
Sebelumnya, aksi teror KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang membakar pesawat Susi Air jadi perhatian penuh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Laksamana Yudo Margono mengambil langkah tegas yakni mengirimkan pasukan untuk mencari mereka.
Pasukan tersebut dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi pilot pesawat Susi Air yang disebut-sebut sedang disandera KKB Papua.
"Iya nanti akan kita terjunkan pasukan kita untuk dievakuasi," kata Yudo kepada wartawan dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Panglima TNI Kirim Pasukan untuk Evakuasi Pilot dan Penumpang Pesawat Susi Air di Papua'.
Yudo membantah mengenai kabar pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang disandera oleh KKB setelah dilakukan pembakaran di Bandara Paro, Nduga, Papua.
Dia menyebut jika pilot dan penumpang langsung melarikan diri setelah insiden pembakaran tersebut.
"Dari mana itu infonya (disandera KKB), saya malah nggak dapat infonya," tuturnya.
Lebih lanjut, Yudo menegaskan hari ini pihaknya akan mengevakuasi pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang kini belum diketahui keberadaanya.
"Saya belum ada informasi kalau yang di bawa itu. Nanti akan kita usahakan bisa evakuasi hari ini," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Pilot Susi Air dan penumpangnya disandera setelah KKB Papua membakar pesawatnya.
Lima orang penumpang yang disandera itu yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W yang masih bayi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.